PNM Targetkan Penyaluran Pembiayaan Rp55 Triliun di 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) optimistis penyaluran pembiayaan bisa mencapai Rp55 triliun pada tahun 2022 atau tumbuh sekitar 17% dibandingkan tahun ini.
Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PNM Sunar Basuki mengatakan hingga akhir tahun dapat menyalurkan pembiayaan mencapai Rp 47 triliun.
"Hingga akhir tahun kami targetkan penyaluran sekitar Rp44 triliun untuk program Mekaar dan Rp3 triliun untuk Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) dengan jumlah nasabah akan kembali mencetak rekor baru yang diperkirakan mencapai 11 juta nasabah aktif hingga akhir tahun," ucap Sunar di Jakarta, Jumat (17/12/2022).
Dia melanjutkan, PNM juga menargetkan outstanding mencapai Rp38 triliun dan peningkatan jumlah nasabah hingga 14 juta pada tahun depan. Dengan optimisme peningkatan jumlah nasabah lantaran di tahun 2024 PNM menargetkan penambahan mencapai 20 juta nasabah. "Target 3 juta nasabah di tahun 2022, sudah sesuai dengan target di akhir tahun 2024," katanya.
PNM telah menanggalkan status perseroannya setelah bergabung dalam Holding Ultra Mikro (UMi) bersama Pegadaian dan BRI. Selain menjadi rekor, jumlah nasabah tersebut bisa membawa PNM menjadi perusahaan pembiayaan kelompok terbesar di dunia.
"Hal ini tentu akan menjadi momen di mana PNM mengukuhkan menjadi perusahaan pembiayaan berbasis kelompok terbesar bukan hanya di Indonesia, tapi juga dunia," tandasnya.
Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PNM Sunar Basuki mengatakan hingga akhir tahun dapat menyalurkan pembiayaan mencapai Rp 47 triliun.
Baca Juga
"Hingga akhir tahun kami targetkan penyaluran sekitar Rp44 triliun untuk program Mekaar dan Rp3 triliun untuk Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) dengan jumlah nasabah akan kembali mencetak rekor baru yang diperkirakan mencapai 11 juta nasabah aktif hingga akhir tahun," ucap Sunar di Jakarta, Jumat (17/12/2022).
Dia melanjutkan, PNM juga menargetkan outstanding mencapai Rp38 triliun dan peningkatan jumlah nasabah hingga 14 juta pada tahun depan. Dengan optimisme peningkatan jumlah nasabah lantaran di tahun 2024 PNM menargetkan penambahan mencapai 20 juta nasabah. "Target 3 juta nasabah di tahun 2022, sudah sesuai dengan target di akhir tahun 2024," katanya.
PNM telah menanggalkan status perseroannya setelah bergabung dalam Holding Ultra Mikro (UMi) bersama Pegadaian dan BRI. Selain menjadi rekor, jumlah nasabah tersebut bisa membawa PNM menjadi perusahaan pembiayaan kelompok terbesar di dunia.
"Hal ini tentu akan menjadi momen di mana PNM mengukuhkan menjadi perusahaan pembiayaan berbasis kelompok terbesar bukan hanya di Indonesia, tapi juga dunia," tandasnya.
(ind)