Jelang New Normal, Konsumsi BBM Pertamina Mulai Membaik

Selasa, 09 Juni 2020 - 12:01 WIB
loading...
Jelang New Normal, Konsumsi...
Jelang new normal, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) mulai kembali meningkat. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melaporkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di regional Jawa Bagian Barat mulai meningkat di masa transisi menuju tatanan normal baru ( new normal ). Berdasarkan laporan Pertamina, konsumsi BBM di wilayah Jawa Bagian Barat hanya turun 12% dibandingkan saat diberlakukan kebijakan berkegiatan dirumah dari Maret-Mei 2020 lalu yang anjlok lebih dari 40%.

Penurunan tersebut dihitung mengacu pada kondisi normal sebelum pandemi Covid-19 yakni di periode Januari-Februari sebesar 26.000 kiloliter (kl) per hari.

"Membaiknya konsumsi BBM mulai terlihat awal Juni 2020 ini. Padahal sebelumnya penurunan konsumsi BBM mencapai lebih dari 40%," ungkap Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR III Dewi Sri Utami di Jakarta, Selasa (9/6/2020).

Menurut dia, membaiknya konsumsi BBM disebabkan karena banyak masyarakat mulai bekerja dan beraktivitas keluar rumah. Untuk menghadapi masa transisi menuju new normal Pertamina menjamin pasokan BBM tetap handal.

"Pasokan di wilayah region Jawa Bagian Barat yaitu DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat, pasokan gasoline dan gasoil dipastikan cukup. Ketersediaan stok BBM lebih dari 21 hari, atau di atas ketahanan stok nasional," jelasnya.

(Baca Juga: Pertamina Siapkan Protokol New Normal untuk Pelayanan di SPBU)

Sementara itu, konsumsi elpiji rumah tangga masih sama dengan kondisi normal. Rata-rata konsumsi elpiji tabung 3 kilogram (kg), tabung 5,5 kg dan 12 kg mencapai 7.126 metrik ton (MT) per hari. "Konsumsi relatif sama dibandingkan konsumsi pada kondisi normal yaitu 7.150 MT per hari," tuturnya.

Pertamina memastikan, stok elpiji aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sejak pandemi Covid-19, konsumsi elpiji di sektor rumah tangga bergerak variasi tergantung konsumsi di sejumlah wilayah.

"Namun tren penurunan justru terjadi di DKI Jakarta karena sebagian warganya memilih pulang kampung beberapa usaha kuliner dan restoran karena tidak beroperasi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," jelas Dewi.

Tidak hanya itu, Pertamina juga menjamin pasokan avtur jelang diberlakukannya kebijakan new normal. Adapun ketahanan stok avtur mencapai 50 hari.

"Ketersediaan pasokan avtur merespons kebutuhan maskapai pesawat udara yang mulai kembali beroperasi dalam kondisi aman," ujarnya.

Di sisi lain, Pertamina juga tetap mematuhi protokol kesehatan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), agen-gen elpiji, pangkalan elpiji hingga unit operasi perusahaan di masa transisi ini. Dimana petugas SPBU wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker dan sarung tangan.

Selain itu, Pertamina juga menyediakan hand sanitizer di area pompa pengisian BBM, agar dapat digunakan operator maupun konsumen. Penyemprotan disinfektan secara berkala juga dilakukan untuk sarana dan prasarana SPBU, khususnya nozzle untuk SPBU layanan mandiri (self-service), serta tabung-tabung elpiji di agen dan pangkalan.

Saat ini, dalam menghadapi normal baru, imbuhnya, Pertamina telah menyiapkan sejumlah protokol tambahan di SPBU, khususnya untuk konsumen kendaraan roda dua dan roda empat.

Adapun khusus konsumen kendaraan roda dua, saat melakukan pengisian bahan bakar wajib turun dari motor dan berdiri di samping motor. Sehingga tetap jaga jarak dengan memposisikan diri berseberangan dengan operator SPBU. Sedangkan untuk konsumen kendaraan roda empat dapat tetap berada di dalam kendaraan, dan apabila diperlukan keluar dari kendaraan wajib menjaga jarak aman minimal 1 meter dari operator.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1224 seconds (0.1#10.140)