Banyak Wanita Pengusaha Gabung di Koperasi, Pendapatan Capai Rp2,4 Triliun

Kamis, 23 Desember 2021 - 08:58 WIB
loading...
Banyak Wanita Pengusaha Gabung di Koperasi, Pendapatan Capai Rp2,4 Triliun
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) Arif Rahman Hakim. Foto/Dok Humas KemenkopUKM
A A A
JAKARTA - Kaum perempuan dan ibu memegang peran penting sebagai penggerak perekonomian. Dari 65 juta UMKM di Indonesia, kaum perempuan/ibu mendominasi dengan prosentase 64,5%.

Angka itu menunjukkan perempuan/ibu adalah kaum yang berdaya dan berperan sangat penting untuk perekonomian dirinya, keluarga, bahkan untuk negara.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) Arif Rahman Hakim dalam webinar Peran Perempuan/Ibu dalam Memajukan Koperasi dan UMKM di Indonesia, mengatakan, sejak dulu tulang punggung perekonomian RI adalah UMKM. Mereka adalah pedagang kecil, wirausahawan yang berasal dari usaha keluarga, salah satunya perempuan/ibu.

“Saya mengucapkan terimakasih atas kontribusi perempuan/ibu yang sudah menjadi pahlawan, mengambil bagian dalam perekonomian nasional,” ujarnya di Jakarta, dikutip Kamis (23/12/2021).



Selain semangat berwirausaha, lanjut Arif, dominasi perempuan/ibu sebagai pelaku UMKM dan besarnya semangat perempuan berhimpun dalam wadah koperasi menunjukkan bahwa perempuan mampu sejajar dengan laki-laki untuk turut serta memajukan perekonomian bangsa.

Hal ini tercermin dari cukup besarnya jumlah Koperasi Wanita aktif saat ini yaitu sebanyak 11.199 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Secara nasional (akumulatif) dapat menghimpun modal usaha mencapai lebih dari Rp2 triliun dengan volume usaha mencapai Rp2,4 triliun dan mampu menyerap anggota sebanyak 663.000 wanita,” katanya.



Arif menegaskan, perempuan/ibu memiliki potensi luar biasa dan tidak dapat terpisahkan dari upaya memajukan peradaban di Indonesia.

Dia pun mengajak para pemangku kepentingan untuk terus mendorong potensi yang luar biasa ini agar dapat semakin lebih maju lagi.

Untuk itu, menurutnya, perencanaan program di tingkat pemerintah pusat maupun daerah dalam pengarusutamaan gender menjadi bagian yang tidak dapat terlewatkan.



“Perspektif gender menjadi bagian penting, agar intervensi program pemerintah tidak mengesampingkan perempuan hanya sebagai penerima manfaat program saja, namun memandang perempuan sebagai agen atau pemeran krusial untuk memajukan perekonomian, sosial, dan budaya,” tandasnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1384 seconds (0.1#10.140)