Soal Impor Bahan Pangan, Buwas: Negara Agraris Kok Impor

Selasa, 28 Desember 2021 - 21:51 WIB
loading...
Soal Impor Bahan Pangan,...
Buwas menyebut seharusnya Indonesia alergi dengan impor pangan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas menilai Indonesia sebagai negara agraris tidak seyogyanya melakukan impor bahan pangan. Dia berharap, di tahun-tahun mendatang impor pangan terus ditekan.



Buwas menilai, impor bisa dilakukan dalam kondisi mendesak saja. Pasalnya, kebutuhan pangan dalam negeri bisa dijawab dengan intensitas penyerapan hasil panen petani.

"Next, tidak lagi bicara impor. Harusnya impor pangan itu alergi. Karena apa? Negara agraris kok impor. Kecuali bencana alam, seperti sekarang ada El Nino, itu di luar dugaan kita," ujar Buwas saat konferensi pers, Selasa (28/12/2021).

Buwas mengatakan impor dalam kondisi terdesak pun harus sesuai dengan kebutuhan. Artinya, bukan impor secara besar-besaran yang justru malah merugikan.

"Apa boleh buat (bencana alam), kalau harus impor ya impor. Tetapi impor sesuai dengan kebutuhan," tutur dia.

Saat ini, pemerintah belum memberikan kepastian apakah ada langkah impor pangan, khususnya beras, di tahun mendatang. Meski begitu, dia optimistis impor beras tak dilakukan pada tahun depan. Tercatat, hingga akhir 2021 atau 3 tahun berturut-turut Indonesia tidak melakukan impor beras.

"Kalau ke depan, penugasan kita mau impor (beras) atau tidak sampai hari ini enggak ada impor apa pun. Bulog tidak ada penugasan sampai hari ini untuk tahun depan. Termasuk jagung," kata dia.

Hingga Desember tahun ini, Bulog sudah melaksanakan tugasnya mengamankan harga gabah beras di tingkat petani dengan menyerap beras petani sebanyak 1,2 juta ton.



Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), prakiraan produksi beras nasional pada kuartal I-2022 adalah sebesar 11,61 juta ton. Menurut dia, Bulog selalu siap untuk menyerap kembali produksi tersebut untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1241 seconds (0.1#10.140)