Kinerja Positif LPKR dan Anak Usahanya Diprediksi Berlanjut di 2022

Rabu, 29 Desember 2021 - 11:17 WIB
loading...
Kinerja Positif LPKR...
Kinerja PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) dan dua anak usahanya diprediksi terus bertumbuh di 2022.
A A A
JAKARTA - Kinerja PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) dan dua anak usahanya, yaitu PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) dan PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), diprediksi terus bertumbuh di 2022.

Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa memprediksi LPKR mampu menumbuhkan pendapatan menjadi Rp17,1 triliun dengan perolehan laba bersih Rp233 miliar pada 2022 yang ditopang oleh penjualan apartemen dan rumah tapak.

(Baca juga:Pra Penjualan LPKR Diprediksi Naik hingga 12% di 2022)

Yasmin menyebutkan proyek di Lippo Karawaci akan menopang penjualan mayoritas properti LPKR dan selanjutnya adalah Lippo Cikarang. Per September 2021, proyek di Lippo Karawaci berkontribusi terhadap 56,8% penjualan LPKR, sedangkan di Lippo Cikarang berkontribusi 39,5%.

“Penjualan di Lippo Cikarang ditopang proyek apartemen di Orange County dan rumah tapak Waterfront Estates,” ujar Yasmin dalam keterangan tertulis, Rabu (29/12/2021).

(Baca juga:Analis: Ekspansi SILO Beri Dampak Positif pada LPKR)

Di sektor kesehatan, SILO berhasil meningkatkan kontribusi pendapatan non-Covid-19 menjadi 96% pada September 2021. SILO pun berkontribusi 54% dari total pendapatan LPKR per kuartal III/2021.

Ciptadana Sekuritas memprediksi SILO mencatatkan pendapatan Rp9,77 triliun dan laba Rp722 miliar pada 2022, meningkat dari proyeksi pendapatan pada 2021 yang sebesar Rp8,12 triliun dengan laba bersih Rp622 miliar.

(Baca juga:Bisnis Properti Cerah, LPKR Diproyeksi Raup Pendapatan Rp15,48 T di 2022)

Selain itu, RHB Sekuritas Indonesia juga memprediksi SILO berpotensi meraih pendapatan Rp8,74 triliun dan laba bersih Rp641 miliar di 2022. Pertumbuhan kinerja SILO tentunya berdampak positif terhadap LPKR sebagai induk usaha.

CEO LPKR John Riady optimistis sektor properti pada 2022, setelah mengalami pemulihan signifikan pada 2021. Demikian pula sektor kesehatan yang kian bertumbuh di Indonesia.

(Baca juga:Penjualan Unit DIRE ke Investor Jepang Berdampak Positif terhadap LPKR)

Hal ini juga didukung oleh sejumlah insentif dari pemerintah, suku bunga rendah, dan tingginya permintaan di segmen milenial. “Bisa dibilang sektor properti selama pandemi justru dipilih menjadi sarana investasi yang fungsional oleh golongan milenial,” kata John Riady.

Sektor properti, kata John Riady, masih sangat prospektif mengingat rasio kepemilikan rumah yang masih rendah di Indonesia. Di sisi lain, industri kesehatan juga merupakan mesin pertumbuhan bagi perekonomian nasional ke depan. “Ke depan, masyarakat kian sadar tentang kesehatan dan pencegahan penyakit seiring imbas pandemi,” katanya.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1602 seconds (0.1#10.140)