Optimistis Ekonomi Tumbuh 4 Persen, Airlangga Beberkan Sejumlah Indikator Positif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh di atas 5% pada triwulan IV 2021 dan 3,7% hingga 4,0% secara tahun penuh 2021. Perkiraan itu akan tercapai karena berbagai indikator utama dalam perekonomian nasional telah menunjukkan perbaikan.
Beberapa hal yang akan mewujudkan prediksi pertumbuhan ekonomi di akhir 2021 tersebut seperti melandainya kasus positif Covid-19. Dampaknya, sektor-sektor ekonomi strategis akan kembali bergerak.
"Kondisi ini mendorong mobilitas masyarakat dan berpotensi meningkatkan sektor-sektor strategis, seperti industri manufaktur dan perdagangan," kata Airlangga dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (30/12/2021).
Selain itu, sektor lain yang mendukung pertumbuhan ekonomi yakni sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial karena semakin efektifnya penanganan Covid-19 dan meluasnya pelaksanaan vaksinasi.
"Kemudian sektor informasi dan komunikasi akibat adaptasi kebiasaan baru yang membutuhkan koneksi internet, serta sektor pertambangan dan penggalian yang disebabkan tingginya permintaan ekspor dan penguatan harga komoditas," paparnya.
Terkait pencapaian penerimaan perpajakan, tercatat sampai 26 Desember 2021 jumlah neto penerimaan pajak mencapai Rp1.231,87 triliun atau menembus 100,19% dari target yang diamanatkan dalam APBN sebesar Rp1.229,6 triliun.
“Jadi dari sisi penerimaan aman dan dari segi Indeks Keyakinan Konsumen juga kami berharap akan naik lagi di triwulan IV,” tutur Menko Airlangga.
Sementara itu kinerja investasi di 2021 juga tergolong sangat baik dan menjadi salah satu penopang pertumbuhan.
Realisasi investasi pada triwulan III 2021 telah mencapai Rp216,7 triliun atau meningkat sebesar 3,7% (yoy), yang terdiri atas PMA sebesar Rp103,2 triliun (47,6%) dan PMDN sebesar Rp113,5 triliun (52,4%).
Sepanjang triwulan I-III 2021, realisasi investasi telah mencapai Rp659,4 triliun atau 73,3% dari target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp900 triliun.
"Ke depannya, kita harapkan Indonesia Investment Authority bisa bergerak karena pemerintah sudah memberikan modal Rp30 triliun, sehingga tinggal realisasi proyek-proyek mana yang akan dibiayai. Kita juga mendorong berbagai Proyek Strategis Nasional yang hingga 2024 nilainya bisa mendekati Rp5.000 triliun," katanya.
Beberapa hal yang akan mewujudkan prediksi pertumbuhan ekonomi di akhir 2021 tersebut seperti melandainya kasus positif Covid-19. Dampaknya, sektor-sektor ekonomi strategis akan kembali bergerak.
"Kondisi ini mendorong mobilitas masyarakat dan berpotensi meningkatkan sektor-sektor strategis, seperti industri manufaktur dan perdagangan," kata Airlangga dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (30/12/2021).
Selain itu, sektor lain yang mendukung pertumbuhan ekonomi yakni sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial karena semakin efektifnya penanganan Covid-19 dan meluasnya pelaksanaan vaksinasi.
"Kemudian sektor informasi dan komunikasi akibat adaptasi kebiasaan baru yang membutuhkan koneksi internet, serta sektor pertambangan dan penggalian yang disebabkan tingginya permintaan ekspor dan penguatan harga komoditas," paparnya.
Terkait pencapaian penerimaan perpajakan, tercatat sampai 26 Desember 2021 jumlah neto penerimaan pajak mencapai Rp1.231,87 triliun atau menembus 100,19% dari target yang diamanatkan dalam APBN sebesar Rp1.229,6 triliun.
“Jadi dari sisi penerimaan aman dan dari segi Indeks Keyakinan Konsumen juga kami berharap akan naik lagi di triwulan IV,” tutur Menko Airlangga.
Sementara itu kinerja investasi di 2021 juga tergolong sangat baik dan menjadi salah satu penopang pertumbuhan.
Realisasi investasi pada triwulan III 2021 telah mencapai Rp216,7 triliun atau meningkat sebesar 3,7% (yoy), yang terdiri atas PMA sebesar Rp103,2 triliun (47,6%) dan PMDN sebesar Rp113,5 triliun (52,4%).
Sepanjang triwulan I-III 2021, realisasi investasi telah mencapai Rp659,4 triliun atau 73,3% dari target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp900 triliun.
"Ke depannya, kita harapkan Indonesia Investment Authority bisa bergerak karena pemerintah sudah memberikan modal Rp30 triliun, sehingga tinggal realisasi proyek-proyek mana yang akan dibiayai. Kita juga mendorong berbagai Proyek Strategis Nasional yang hingga 2024 nilainya bisa mendekati Rp5.000 triliun," katanya.
(uka)