Interior Klasik dengan Keindahan Ukiran Bisa Memberi Semangat

Rabu, 10 Juni 2020 - 12:49 WIB
loading...
Interior Klasik dengan...
Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Untuk menegaskan suatu gaya tertentu, biasanya orang menggunakan detail yang menjadi langgam gaya tersebut. Misalnya, pada interior bergaya klasik, mereka hadirkan ukiran-ukiran sebagai detail furnitur pada bidang dinding dan langit-langit.

Terkadang ada yang mengatakan adanya ukiran di dalam satu ruangan bisa memberikan kesan “berat” di ruangan tersebut. Padahal, ukiran bisa menjadi detail yang cukup menarik untuk menjadi aksen agar ruangan lebih terlihat berbobot.

Pada dasarnya detail adalah satu hal yang istimewa. Sesuatu yang dibuat dengan memerlukan effort lebih. Desainer interior Sammy Hendramianto yang menghargai hasil dari craftsmanship ini menuturkan, bukan berarti setiap penataan harus tampil ‘kering’ dengan banyak ukiran. Namun, keberadaan detail dalam sebuah penataan merupakan pernyataan dari craftsmanship spirit yang menjadi karakter masyarakat Indonesia, sekalipun detail yang dibuat bukan berasal dari motif etnik. Itulah cara seorang desainer interior untuk melestarikan nilai-nilai lokal melalui karyanya. (Baca: Terlihat Asri, Tanaman Rambat Bisa Membuat Carport Lebih Adem)

Walau mampu tampil menonjol dalam sebuah penataan, detail bisa menjadi latar belakang bagi penataan di depannya. Sebuah background biasanya bersifat lebih polos supaya benda di depannya bisa terlihat menonjol. Dan bila benda di depannya cenderung polos, maka background boleh bersifat lebih ‘ramai’.

“Jika menatanya seperti itu kita bisa menghasilkan efek yang sama bagi benda di depannya, terlihat menonjol karena berbeda dengan bisang luas di belakangnya. Misalnya, kita bisa menata foyer dengan sebuah meja konsol kayu yang berbentuk sederhana, kotak, dan tanpa ukiran,” tambah Sammy.

Tanaman, terutama bunga, akan menjadi penolong pertama yang cukup sukses. Apalagi, bila ditambahkan satu atau dua aksesori di atas meja tersebut dengan menghadirkan detail ukiran berulang yang menutup bidang dinding di belakangnya. Hal serupa bisa dilakukan pada ruangan lain di rumah. Salah satunya dengan menambahkan cermin di belakang ukiran untuk mendapat kesan yang berbeda. (Baca juga: Tusuk Lemon dengan Cengkih dan Letakkan di Kamar Tidur: Lihat Hasilnya)

Ukuran bidang luas ukir sebaiknya memperhatikan luasan ruang dan motif ukiran yang digunakan. Tidak harus sebuah bidang dinding diisi penuh dengan detail ukiran. Motif ukiran juga memiliki karakter yang berbeda.

“Langgam klasik memiliki ciri lebih banyak lengkung dan pola yang terkadang lebih detail dan rumit. Untuk mengeringkannya, kita bisa memberikannya warna putih. Bila ingin motif yang lebih sederhana, kita juga bisa memilih motif bertema Oriental yang menggunakan elemen garis yang lebih Oriental,” tutur Sammy.

Bila itu tidak cukup, kita bisa membagi latar belakang menjadi beberapa bagian. Seperti menjejerkan kolom tiang kecil dengan ukiran di masing-masing mereka. Pada akhirnya, kualitas ukiran akan menarik orang untuk memperhatikan hal yang lebih kecil walau hanya dijadikan latar belakang. (Aprilia S Andyna)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1602 seconds (0.1#10.140)