Nongkrong di Bursa 4 Hari, Emiten Tambang Kakak Erick Thohir To The Moon
loading...
A
A
A
JAKARTA - Emiten pertambangan metalurgi milik kakak Menteri BUMN Erick Thohir , yaitu Garibaldi Thohir, PT Adaro Minerals Tbk. (ADMR) untuk kesekian kalinya mengalami kenaikan signifikan hingga penutupan perdagangan sore ini, Kamis (6/1/2022).
ADMR melejit 60 poin atau 24,59% di level Rp304 per saham. Baru empat hari melantai di bursa, ADMR telah mengalami kenaikan sebanyak 204,00% dari harga perdananya di Rp100 per saham. Kenaikan sore ini membawa ADMR mencetak rekor tertingginya sepanjang masa/all time high.
Sejak pembukaan hingga penutupan hari ini, investor diketahui melakukan transaksi sebanyak 52,10 juta lembar saham dengan nilai sebesar Rp15,84 miliar. Asing terpantau memanfaatkan momen kenaikan ini dengan aksi jual sebanyak Rp57,40 juta.
Anak usaha Adaro Energy tersebut menerbitkan sekitar 6.048.580.000 saham baru melalui penawaran umum perdana (IPO). Jumlah tersebut setara dengan 15% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Berdasarkan prospektus, perseroan menetapkan harga perdana Rp100 per saham. Dengan demikian, perseroan diperkirakan bakal meraup dana segar mencapai Rp604,86 miliar.
Dalam menjalankan usahanya, perseroan dan entitas anaknya mendapat dukungan dari rantai pasokan yang terintegrasi dari tambang hingga ke stockpile dan transshipment area. Adapun dalam menjalankan kegiatan usaha pertambangan dan perdagangan batu bara metalurgi tersebut, masing-masing dari 5 perusahaan anak mempunyai konsesi tambang berdasarkan PKP2B yang berlokasi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dengan total luas 146.579 hektar.
Pada 2020, entitas anak perseroan memproduksi batu bara sebesar 1,88 juta ton, atau 70% di atas produksi pada tahun 2019 yang mencapai 1,1 juta ton. Seluruh batu bara yang diproduksi pada tahun 2020 merupakan batu bara metalurgi jenis Hard Coking Coal (HCC) dari konsesi Maruwai yang memulai produksi pada tahun 2019.
Per tanggal 31 Agustus 2021, keseluruhan konsesi PKP2B tersebut memiliki sumber daya sebesar 980,0 juta ton dan cadangan sebesar 170,7 juta ton batubara metalurgi yang berkualitas tinggi.
Lihat Juga: 14 Juta Investor Pasar Modal Indonesia, AEI Dorong Sinergi Emiten dalam Membangun Ekonomi
ADMR melejit 60 poin atau 24,59% di level Rp304 per saham. Baru empat hari melantai di bursa, ADMR telah mengalami kenaikan sebanyak 204,00% dari harga perdananya di Rp100 per saham. Kenaikan sore ini membawa ADMR mencetak rekor tertingginya sepanjang masa/all time high.
Sejak pembukaan hingga penutupan hari ini, investor diketahui melakukan transaksi sebanyak 52,10 juta lembar saham dengan nilai sebesar Rp15,84 miliar. Asing terpantau memanfaatkan momen kenaikan ini dengan aksi jual sebanyak Rp57,40 juta.
Anak usaha Adaro Energy tersebut menerbitkan sekitar 6.048.580.000 saham baru melalui penawaran umum perdana (IPO). Jumlah tersebut setara dengan 15% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Berdasarkan prospektus, perseroan menetapkan harga perdana Rp100 per saham. Dengan demikian, perseroan diperkirakan bakal meraup dana segar mencapai Rp604,86 miliar.
Dalam menjalankan usahanya, perseroan dan entitas anaknya mendapat dukungan dari rantai pasokan yang terintegrasi dari tambang hingga ke stockpile dan transshipment area. Adapun dalam menjalankan kegiatan usaha pertambangan dan perdagangan batu bara metalurgi tersebut, masing-masing dari 5 perusahaan anak mempunyai konsesi tambang berdasarkan PKP2B yang berlokasi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dengan total luas 146.579 hektar.
Pada 2020, entitas anak perseroan memproduksi batu bara sebesar 1,88 juta ton, atau 70% di atas produksi pada tahun 2019 yang mencapai 1,1 juta ton. Seluruh batu bara yang diproduksi pada tahun 2020 merupakan batu bara metalurgi jenis Hard Coking Coal (HCC) dari konsesi Maruwai yang memulai produksi pada tahun 2019.
Per tanggal 31 Agustus 2021, keseluruhan konsesi PKP2B tersebut memiliki sumber daya sebesar 980,0 juta ton dan cadangan sebesar 170,7 juta ton batubara metalurgi yang berkualitas tinggi.
Lihat Juga: 14 Juta Investor Pasar Modal Indonesia, AEI Dorong Sinergi Emiten dalam Membangun Ekonomi
(nng)