Imbas Menkeu Minta BKPM Pangkas Rp191 Miliar, 9 Kantor Perwakilan Akan Tutup
loading...
A
A
A
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan menutup 9 kantor cabang di berbagai negara jika Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memotong anggaran lebih dari perhitungan Rp 61 miliar. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, Kemenkeu meminta anggaran dipotong sebesar Rp 191 miliar melalui surat nomor 104/a1/20 pada 17 April 2020 perihal permohonan pengurangan terhadap alokasi penghematan anggaran BKPM 2020.
"Sementara Menkeu (Sri Mulyani) mengirim surat Rp 191 miliar. Kalau surat ini yang akan dipakai oleh Menkeu, saya pastikan bahwa kantor perwakilan BKPM di 9 negara tidak menutup kemungkinan akan kita pulangkan (tutup)," katanya melalui rapat virtual bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (23/4/2020).
Bahlil menyampaikan, pihaknya telah melakukan penghematan anggaran melalui pemotongan perjalanan dinas, lalu efisiensi rapat-rapat untuk alokasi penghematan anggaran. Dari hitungannya maksimal BKPM hanya mampu menghemat sebesar Rp61 miliar dari total anggaran sebesar Rp394,2 miliar.
"Karena anggaran Rp394.261.810.000 itu untuk membiayai operasional kantor, gaji dan kantor di luar negeri saja tidak cukup. Tapi sebagai pembantu presiden tetap taat apapun yang diputuskan oleh presiden selanjutnya," paparnya.
Berdasarkan paparannya BKPM mencatat total realisasi investasi langsung selama kuartal I 2020 mencapai Rp 210,7 triliun. Investasi mampu tumbuh positif di tengah kondisi perekonomian yang mengalami tekanan akibat pandemi COVID-19 pada tiga bulan pertama tahun ini.
Realisasi investasi tersebut tumbuh 8,0% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) yang hanya Rp193,9 triliun. Bahkan jika dibandingkan dengan kuartal IV 2019, realisasi investasi selama Januari-Maret 2020 masih tumbuh 1,2%.
"Sementara Menkeu (Sri Mulyani) mengirim surat Rp 191 miliar. Kalau surat ini yang akan dipakai oleh Menkeu, saya pastikan bahwa kantor perwakilan BKPM di 9 negara tidak menutup kemungkinan akan kita pulangkan (tutup)," katanya melalui rapat virtual bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (23/4/2020).
Bahlil menyampaikan, pihaknya telah melakukan penghematan anggaran melalui pemotongan perjalanan dinas, lalu efisiensi rapat-rapat untuk alokasi penghematan anggaran. Dari hitungannya maksimal BKPM hanya mampu menghemat sebesar Rp61 miliar dari total anggaran sebesar Rp394,2 miliar.
"Karena anggaran Rp394.261.810.000 itu untuk membiayai operasional kantor, gaji dan kantor di luar negeri saja tidak cukup. Tapi sebagai pembantu presiden tetap taat apapun yang diputuskan oleh presiden selanjutnya," paparnya.
Berdasarkan paparannya BKPM mencatat total realisasi investasi langsung selama kuartal I 2020 mencapai Rp 210,7 triliun. Investasi mampu tumbuh positif di tengah kondisi perekonomian yang mengalami tekanan akibat pandemi COVID-19 pada tiga bulan pertama tahun ini.
Realisasi investasi tersebut tumbuh 8,0% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) yang hanya Rp193,9 triliun. Bahkan jika dibandingkan dengan kuartal IV 2019, realisasi investasi selama Januari-Maret 2020 masih tumbuh 1,2%.
(akr)