Harga Tomat hingga Jengkol Naik di Tahun Baru, Pedagang Sayuran Dilema
loading...
A
A
A
BEKASI - Memasuki tahun 2022, kenaikan harga sejumlah bahan pangan tak terelakkan. Setelah harga cabai melandai, kini giliran sayur-mayur lainnya yang harganya merambat naik.
Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia (MPI) di Pasar Mini, Bekasi pada hari ini, terpantau harga wortel, tomat, buncis hingga jengkol mengalami kenaikan harga.
Salah seorang pedagang sayuran, Harmoni (37) menyebut kenaikan harga cukup tinggi terjadi pada jengkol yang melonjak hingga Rp10.000 per kilogram (kg).
"Naiknya sih sejak tahun baru, tapi waktu tahun baru itu Rp40.000, sekarang jengkol naik jadi Rp50.000 sekilo," ujarnya saat ditemui tim MPI di lokasi, Rabu (12/1/2022).
Jenis sayuran lain yang ikut-ikutan naik yakni wortel menjadi Rp16.000/kg dari sebelumnya Rp12.000/kg dan buncis yang naik menjadi Rp18.000/kg dari sebelumnya Rp12.000/kg. "Lalu, tomat dulu masih Rp8.000/kg, sekarang sudah Rp15.000/kg saya jualnya," ucap Harmoni.
Menurut dia, naiknya harga sayur mayur ini berimbas pada pembeli terutama langganannya yang merupakan pedagang kaki lima (PKL). Harmoni pun mengaku serba salah. Jika harga dia naikkan, para pembeli bisa lari atau mengurangi pembeliannya sehingga potensi merugi tetap ada.
Namun, jika harga tidak dinaikkan, margin keuntungan yang didapat juga makin menipis. Di sisi lain, dia juga kasihan jika pelanggannya terutama PKL harus menanggung harga tinggi.
"Kalau ibu rumah tangga ada aja yang ngeluh, tapi yang berasa efeknya itu pedagang kaki lima. Kasian juga kita kasih harga tinggi. Kalau kita ngurangin harga, kitanya yang rugi," tukasnya.
Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia (MPI) di Pasar Mini, Bekasi pada hari ini, terpantau harga wortel, tomat, buncis hingga jengkol mengalami kenaikan harga.
Salah seorang pedagang sayuran, Harmoni (37) menyebut kenaikan harga cukup tinggi terjadi pada jengkol yang melonjak hingga Rp10.000 per kilogram (kg).
"Naiknya sih sejak tahun baru, tapi waktu tahun baru itu Rp40.000, sekarang jengkol naik jadi Rp50.000 sekilo," ujarnya saat ditemui tim MPI di lokasi, Rabu (12/1/2022).
Jenis sayuran lain yang ikut-ikutan naik yakni wortel menjadi Rp16.000/kg dari sebelumnya Rp12.000/kg dan buncis yang naik menjadi Rp18.000/kg dari sebelumnya Rp12.000/kg. "Lalu, tomat dulu masih Rp8.000/kg, sekarang sudah Rp15.000/kg saya jualnya," ucap Harmoni.
Menurut dia, naiknya harga sayur mayur ini berimbas pada pembeli terutama langganannya yang merupakan pedagang kaki lima (PKL). Harmoni pun mengaku serba salah. Jika harga dia naikkan, para pembeli bisa lari atau mengurangi pembeliannya sehingga potensi merugi tetap ada.
Namun, jika harga tidak dinaikkan, margin keuntungan yang didapat juga makin menipis. Di sisi lain, dia juga kasihan jika pelanggannya terutama PKL harus menanggung harga tinggi.
"Kalau ibu rumah tangga ada aja yang ngeluh, tapi yang berasa efeknya itu pedagang kaki lima. Kasian juga kita kasih harga tinggi. Kalau kita ngurangin harga, kitanya yang rugi," tukasnya.
(ind)