Viralitas NFT Ghozali Dongkrak Potensi Aset Digital di Indonesia

Sabtu, 15 Januari 2022 - 07:30 WIB
loading...
Viralitas NFT Ghozali Dongkrak Potensi Aset Digital di Indonesia
Foto-foto selfie Ghozali dijual dalam bentuk aset digital non-fungible token (NFT). Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Dari ‘bukan siapa-siapa’ menjadi ‘siapa’. Frasa ini mungkin tepat menggambarkan pemuda bernama Ghozali yang dalam sepekan terakhir viral dan ramai diperbincangkan lantaran keberhasilannya menjadi miliarder berkat koleksi foto selfie yang konsisten dilakukan selama lima tahun.

Menjadi istimewa karena potret diri pemuda kurus itu dijual dalam bentuk aset digital non-fungible token (NFT). Koleksi NFT yang berjudul 'Ghozali Everyday' ramai diburu para kolektor aset digital.



Saat ini koleksi NFT Ghozali tercatat ada 933 item foto selfie. Mulanya NFT ini hanya diberi harga 0,001 ETH atau sekitar Rp45.000. Namun kini, harga penjualan tertinggi dari salah satu NFT-nya yang berjudul Ghozali_Ghozalu #311 adalah 11 ETH atau tembus Rp47 miliar.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda melihat fenomena viralnya NFT Ghozali memberikan angin segar bagi perkembangan pasar NFT di Indonesia.
Di samping itu, momen ini bisa dijadikan edukasi terkait pemanfaatan NFT serta ekosistem blockchain lainnya di Tanah Air.

"Fenomena ini memperlihatkan potensi besar pasar NFT di Indonesia. Selain itu, masyarakat juga menjadi tertarik untuk mempelajari manfaat NFT beserta ekosistem blockchain lebih dalam karena ramai dibahas di media sosial," kata pria yang akrab disapa Manda, dikutip Minggu (15/1/2022).



Berkat NFT Ghozali Everyday yang mendapatkan respon positif, lanjut dia, masyarakat dan komunitas NFT global mulai melirik potensi pasar NFT di Indonesia. NFT pun bisa mendapatkan pendapatan baru bagi pembuat karya dan memajukan ekonominya.

"Ghozali juga membuktikan bahwa siapa aja bisa membuat karya dalam bentuk aset digital NFT. Tidak hanya sebagai apresiasi karya, NFT juga bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi pembuatnya," ucap COO Tokocrypto itu.

Walaupun belum ada laporan mengenai jumlah transaksi NFT di Indonesia, platform pelacak pasar Dappradar melaporkan tren transaksi penjualan NFT secara global menyentuh angka USD25 miliar (sekitar Rp357 triliun) sepanjang 2021, seiring makin populernya aset kripto.

Lebih lanjut, Manda mengatakan, Tokocrypto memiliki marketplace NFT bernama TokoMall sebagai pelopor marketplace NFT di Indonesia. Sejak diluncurkan Agustus 2021 lalu, kini telah memiliki lebih dari 9.000 kolektor, 80 mitra resmi, dan lebih dari 8.000 NFT.



Head of TokoMall Thelvia Vennieta menjelaskan, TokoMall memiliki tujuan untuk mendukung para kreator, seniman, dan merek lokal Indonesia dengan memanfaatkan NFT untuk memperluas market ke seluruh dunia, mendapatkan revenue stream baru, serta memastikan royalti dan hak cipta.

"Berbeda dengan marketplace NFT lainnya, TokoMall punya konsep digital meets reality buat kolektor, di mana tidak hanya koleksi NFT untuk investasi, tetapi juga bisa diubah ke barang fisik dari beberapa eksklusif partner yang digemari," tuturnya.

Dia menambahkan, TokoMall yang dibangun di dalam jaringan Binance Smart Chain (BSC) juga memberikan kemudahan masyarakat mengakses NFT dengan lebih terjangkau dan mudah.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2228 seconds (0.1#10.140)