TPA Dorong Transformasi Digital di Industri Kelapa Sawit

Jum'at, 21 Januari 2022 - 18:09 WIB
loading...
TPA Dorong Transformasi...
PT Teladan Prima Agro (TPA) mendorong transformasi digital dalam pengelolaan operasional usahanya di Kalimantan Timur. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - PT Teladan Prima Agro (TPA) menerapkan Internet of Things (IoT) sebagai inovasi dalam pengelolaan operasional usahanya di Kalimantan Timur. Langkah itu manjadi bagian dari upaya TPA untuk menjadi perusahaan kelapa sawit yang bertanggung jawab,diyakini akan meningkatkan efisiensi produksi secara berkelanjutan dan untuk pengembangan industri secara jangka panjang.

Dengan lahan konsesi seluas lebih dari 60.000 hektare (ha), TPA memiliki cakupan skala yang memadai dan menguntungkan bagi langkah-langkah pengembangan usaha melalui berbagai pendekatan inovatif.



"TPA memiliki luas lahan yang ideal secara skala, tidak menuntut perubahan yang rumit dan berbiaya tinggi serta pendekatan inovatif yang kami lakukan dapat diuji secara komprehensif," kata Direktur Utama PT Teladan Prima Agro (TPA) Wishnu Wardhana melalui siaran pers, Jumat (21/1/2022).

Wishnu mengatakan, banyak industri yang telah mengalami disrupsi dan secara keseluruhan kemudian bertransformasi melalui teknologi digital. Tak ingin letinggalan, TPA juga mulai menerapkan pendekatan inovatif berupa "precision agriculture" pada konsesinya.
"Inisiatif ini memungkinkan TPA untuk mengeksplorasi langkah efisiensi lebih lanjut dalam proses produksi kami sekaligus mengurangi beban kegiatan usaha kami terhadap lingkungan," kata Wishnu.

Salah satu contoh precision agriculture, jelas dia, adalah dalam penggunaan pupuk yang merupakan faktor utama untuk mencapai hasil produksi yang lebih tinggi. Pemakaian pupuk yang tidak tepat baik secara kualitas dan kuantitas, bukan hanya merupakan suatu pemborosan namun juga menyebabkan bahaya terhadap lingkungan.

Dalam hal ini, jelas Wishnu, TPA mengumpulkan dan melacak informasi tentang kondisi tanah secara rinci, tidak berdasarkan pada ukuran per blok atau per ha, tetapi sampai ke titik pohon per pohon kelapa sawit di perkebunan. "Drone yang menggunakan Geographic Information System (GIS) dan navigasi satelit akan memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah pupuk yang tepat dan dibutuhkan masing-masing pohon tersebut secara akurat," jelasnya.



Teknologi tersebut, kata dia, dapat mengidentifikasi penyakit, tingkat kesuburan dari masing-masing tanaman, memprediksi cuaca, mengetahui tingkat air di dalam tanah dan memprediksi produksi kebun secara berkala. Hal ini memberikan manfaat terhadap lingkungan dan memberikan TPA kemampuan untuk mengoptimalkan produksi yang berkelanjutan.

Pendekatan progresif ini dibangun berdasarkan big data dan algoritma yang memberikan arus informasi terperinci secara real-time dan dapat diakses oleh para manajer. Tim operasional TPA yang memiliki pengalaman puluhan tahun di Kalimantan Timur, kata dia, akan dapat menafsirkan data dan menarik kesimpulan yang tepat untuk melandasi pengambilan keputusan bisnis secara efektif.

"Suksesnya masa depan industri kelapa sawit bergantung pada pemanfaatan inovasi yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Ini akan mengurangi kebutuhan perluasan areal kegiatan usaha kelapa sawit karena perusahaan dapat meraih hasil lebih banyak dari jumlah lahan yang ada, dan dikelola secara berkelanjutan," tandasnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2184 seconds (0.1#10.140)