Pembeli Tak Percaya Minyak Goreng di Pasar Becek Masih Mahal, Pedagang Kasih Bukti Struk Pembelian
loading...
A
A
A
"Pembeli tuh masih nggak percaya kalau minyak masih mahal. Dikiranya saya bohong. Saya kasih unjuk aja struk pembelian saya dari sales agen. Setelah itu baru mereka percaya," tukasnya.
Dengan masih adanya disparitas harga minyak goreng antara ritel modern dan pasar tradisional, Eka tak mempermasalahkan bahkan menyarankan pelanggannya untuk membeli di toko ritel modern jika menginginkan harga lebih murah.
"Ada pedagang makanan waktu itu beli minyak di sini. Kasihan saya lihatnya, bawa uang pas-pasan. Saya saranin aja buat beli minyak di supermarket biar lebih murah harganya, soalnya di tempat saya masih mahal. Tapi pembeli itu nggak mau datang lagi ke supermarket karena takut nggak dapet lagi, sudah antri lama tapi nggak kebagian juga," ungkapnya.
Dia pun berharap distribusi minyak goreng satu harga bisa segera terealisasi di pasar tradisional sehingga para pembeli yang datang bisa mendapatkan minyak goreng murah seharga Rp14.000 per liter. "Semoga cepet ada di pasar. Biar nggak pada komplain terus minyak mahal," tuturnya.
Dengan masih adanya disparitas harga minyak goreng antara ritel modern dan pasar tradisional, Eka tak mempermasalahkan bahkan menyarankan pelanggannya untuk membeli di toko ritel modern jika menginginkan harga lebih murah.
"Ada pedagang makanan waktu itu beli minyak di sini. Kasihan saya lihatnya, bawa uang pas-pasan. Saya saranin aja buat beli minyak di supermarket biar lebih murah harganya, soalnya di tempat saya masih mahal. Tapi pembeli itu nggak mau datang lagi ke supermarket karena takut nggak dapet lagi, sudah antri lama tapi nggak kebagian juga," ungkapnya.
Dia pun berharap distribusi minyak goreng satu harga bisa segera terealisasi di pasar tradisional sehingga para pembeli yang datang bisa mendapatkan minyak goreng murah seharga Rp14.000 per liter. "Semoga cepet ada di pasar. Biar nggak pada komplain terus minyak mahal," tuturnya.
(ind)