Panggil Produsen Minyak Goreng, KPPU hanya Butuh 1 Alat Bukti untuk Babat Kartel

Sabtu, 05 Februari 2022 - 08:00 WIB
loading...
Panggil Produsen Minyak...
KPPU terus menyelidiki dugaan kartel minyak goreng. Foto/Ilustrasi/MPI
A A A
JAKARTA - Untuk menindaklanjuti dugaan kartel minyak goreng , Komisi Pengawas Persaingan Usaha ( KPPU ) kemarin, Jumat (4/2/2022) mulai memanggil para produsen. Dari tiga panggilan yang dialamatkan KPPU kepada mereka, dua di antaranya dijadwalkan ulang pekan depan.



"Proses pemanggilan dilakukan sejak hari ini kepada tiga produsen minyak goreng dan akan dilanjutkan dengan pemanggilan produsen-produsen minyak goreng lain di pekan mendatang," ungkap Deswin Nur, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama, melalui keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Jumat (4/2/2022).

Sebelumnya, kajian KPPU menyimpulkan bahwa terdapat struktur pasar oligopolistik di sektor minyak goreng. Pasalnya hampir sebagian besar pasar minyak goreng (CR4 atau concentration ratio 4 perusahaan terbesar) dikuasai oleh empat produsen.

KPPU juga menemukan adanya indikasi kenaikan harga yang serempak dilakukan pelaku usaha pada akhir tahun lalu. Faktor ini membuat KPPU membawa persoalan ini pada ranah penegakan hukum sejak 26 Januari 2022.



"Pada awal proses penegakan hukum perkara inisiatif ini, KPPU fokus menemukan minimal satu alat bukti pelanggaran UU No. 5 Tahun 1999, berikut dengan dugaan pasal-pasal yang dilanggar serta terlapor yang terlibat," ujar Deswin.

Diterangkan Deswin, pemanggilan tersebut akan mendalami secara detil berbagai informasi awal terkait produsen serta informasi mengenai proses bisnis perusahaan yang eksis di industri minyak goreng.

Termasuk konstruksi perilaku anti-persaingan, khususnya pada aspek pembentuk harga, validasi berbagai isu yang berkembang di pasar, dan aspek lain yang dinilai berkaitan dengan potensi pelanggaran undang-undang.



"Jika telah ditemukan minimal satu alat bukti, KPPU dapat meningkatkan status penegakan hukum kepada proses penyelidikan," ujar Deswin.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1423 seconds (0.1#10.140)