Layanan Perbankan Menuju ke Arah Phygital, Apa Itu?

Rabu, 09 Februari 2022 - 22:22 WIB
loading...
Layanan Perbankan Menuju...
Layanan hibrida (fisik-digital) di dunia perbankan akan semakin diminati. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pandemi telah mempercepat adopsi digital di kalangan konsumen termasuk di industri perbankan . Maka, penguasaan ekosistem digital menjadi faktor kunci memenangkan persaingan.

Menurut Chief Digital Officer Bank Danamon Andreas Gunawan, pergeseran preferensi konsumen dalam layanan perbankan akan menuju ke arah Phygital (physical-digital). Ke depan, layanan hibrida akan semakin diminati dan memainkan peran penting.

Hal itu disampaikan dalam acara Indonesia Industry Outlook 2022 yang digagas oleh Inventure-Alvara-Ivosight secara daring, Rabu (9/2/2022).

“Ada semacam significant shift. Customer fokus pada hal-hal (yang dirasa) gak penting dengan mengandalkan remotes. Implikasi dari perubahan customer traffic, penggunaan ATM (jadi) turun. Sementara digital banking naik," jelas Andreas.



Selain itu, Andreas juga menambahkan bahwa konsumen cenderung memilih layanan yang memudahkan kehidupan mereka sehari-hari. “Aplikasi yang memudahkan kebutuhan hidup unggul. Top up kepada aplikasi naik drastis: e-money, virtual account”, katanya.

Secara garis besar menurut dia, ada tiga besar shifting consumer di dunia perbankan. “Tiga besar itu adalah phygital, naiknya traffic digital dan perubahan dari segi investasi”, pungkasnya.

Di sisi yang lain, pada kesempatan yang sama, Head of Digital Banking Product Bank Syariah Indonesia, Rico Wardhana berpendapat bahwa dalam shifting consumer salah satu komponen yang penting adalah user exeperience dan pentingnya ekosistem untuk menunjang bisnis di era digital.

“Bagaimana ekosistem menjadi modal yang harus dipegang. Bagaimana bisa menggabungkan dan mengintegrasikan dengan layanan perbankan, sehingga memunculkan (layanan yang) mudah”, terang Rico.



Dalam perkembangannya ke depan, Super Apps akan menjadi sesuatu yang mainstream. Bagi lini bisnis yang tidak punya super Apps akan dianggap ketinggalan zaman.

Meski demikian dalam membangun Super Apps perlu juga dipertimbangkan demand customer. Tiga komponen utama dalam memenangkan pertarungan Super Apps adalah teknologi harus advance, konten layanan dengan dekat dengan customer, dan uniqueness. “Jadi semuanya harus clear”, tandas Rico.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1307 seconds (0.1#10.140)