Kemendag Akui Harga Bawang dan Gula Masih Tinggi

Kamis, 23 April 2020 - 23:20 WIB
loading...
Kemendag Akui Harga Bawang dan Gula Masih Tinggi
Harga bawang merah naik 13% dibanding bulan sebelumnya. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menyambut Ramadhan, harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan. Kenaikan harga ini diakui oleh Kementerian Perdagangan saat rapat virtual dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Kemendag mengakui komoditas panga dengan harga masih tinggi adalah bawang merah dan gula. Hal ini berdasarkan pemantauan di 223 pasar di 34 provinsi.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto mengatakan harga bawang merah mengalami kenaikan 13% dibanding bulan sebelumnya. Begitu pula komoditas gula pasir yang harganya masih tinggi.

"Kemendag setiap hari memantau harga bahan pokok di 223 pasar pantauan di 96 kabupaten dan kota. Kami dapatkan dari kontributor kami setiap hari jam 2 siang. Pasar-pasar yang jadi barometer di masing-masing daerah provinsi tersebut. Ada 3 komoditas yang harganya masih tinggi, bawang merah naik 13%. Harga gula pasir masih tinggi di Rp18.000-an per kilogram dan bawang putih," terang Suhanto di Jakarta, Kamis (23/4/2020).

Kendati demikian, Suhanto mengatakan harga komoditas bawang putih sudah turun jika dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini seiring berjalannya waktu, harga bawang putih bakal kembali normal.

"Harga bawang putih sekarang posisinya sudah relatif turun dibandingkan sebulan sebelumnya. Kalau sebelumnya, harga bawang putih di Rp45.000-Rp47.000 per kg, saat ini rata-rata nasional sudah di angka Rp38.000 per kg," terangnya.

Suhanto menambahkan Kemendag telah memberikan Persetujuan Impor (PI) gula kristal mentah yang diolah menjadi gula konsumsi tahun 2020 sebesar 683.972 ton. Hal ini telah terealisasi 283.172 ton atau 41,40%. Kemudian, relokasi stok gula mentah yang ada di industri rafinasi untuk diolah menjadi gula konsumsi agar bisa mencukupi kebutuhan pasokan.

"Relokasi stok gula mentah yang ada di industri rafinasi 250.000 ton untuk diolah gula kristal putih yang akan menjadi gula konsumsi masyarakat," pungkasnya.
(bon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1865 seconds (0.1#10.140)