2 hotel di DIY turun kelas

Rabu, 28 November 2012 - 20:56 WIB
2 hotel di DIY turun kelas
2 hotel di DIY turun kelas
A A A
Sindonews.com - Dua hotel bintang yang ada di Yogyakarta harus turun kelas. Menyusul tidak terpenuhinya kualifikasi pelayanan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hanya dua hotel ini namanya masih dirahasiakan, menunggu pengesahan dari gubernur.

“Ada dua yang terpaksa harus turun kelas dan diminta memperbaiki standar pelayanan hotel,” jelas Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Istidjab Danunagoro, di RM Banyumili, Rabu (28/11/2012).

Menurutnya, evaluasi dan klasifikasi ini dilakukan terhadap 15 hotel baik yang berbintang maupun melati. Mereka yang tidak lolos harus melakukan perbaikan terhadap pelayanan. Termasuk pada pengembangan SDM, sebagai variable utama dalam melayani tamu.

“Hasil Sertifikasi ini belum bisa kita beberkan, menunggu pengesahan gubernur,” tandasnya.

Sertifikasi terhadap hotel sangat penting dilakuan, untuk memenuhi standar pelayanan hotel sesuai dengan status yang dimiliki. Sertifikasi akan menjadi dasar bagi pelayanan untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen. Dengan adanya sertifikasi ini, hotel akan melakukan upaya pelayanan terbaik agar persaingan hotel kian sehat.

Kelima belas hotel yang disertifikasi, yaitu Royal Ambarukmo Yogyakarta, Grand Aston, Sheraton Mustika, The Phoenix Hotel serta Grand Hyatt untuk bintang lima. Sahid Hotel bintang empat, Puri Artha, Hotel Arjuna, LPP Convention serta Gowongan Inn terdaftar bintang tiga. Hotel Indah Palace dan Bintang Fajar masuk bintang dua. Sementara Istana Batik Ratna dan Orlen bintang satu dan Ndalem Bantul hotel non bintang.

Sekretaris PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono menambahkan penilaian klasifikasi dan reklasifikasi ini dilakukan oleh PHRI pusat. Klasifikasi ini untuk menentukan bagaimana kelasnya hotel tersebut, daris egi pelayanan administrasi, managemen.

“Bila tidak bisamemenuhi standar tentu otomatis akan ada penurunan klasifikasi,” jelasnya.

Menurutnya, klasifikasi dan reklasifikasi ini sangat diperlukan untuk mendukung cuitra pariwisata di DIY. Jangan sampai hotel bintang empat misalnya, pelayanannya masih jauh dair standard an berada dalam layanan hotel dibawahnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 4.0143 seconds (0.1#10.140)