MNC Sekuritas dan BEI Sinergi Nobel Indonesia Buka Galeri Investasi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - MNC Sekuritas (MNCS) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulsel bekerja sama dengan Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia membuka Galeri Investasi . Soft launching fasilitas tersebut dirangkaikan dengan Seminar Nasional yang berlangsung di Nobel Convention Centre, Senin (21/2/2022).
Branch Manager MNC Sekuritas Makassar, Adrian Sayed, menjelaskan Galeri Investasi di Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia merupakan yang keempat. Sebelumnya, BEI Sulsel bersama MNC Sekuritas Makassar telah menghadirkan Galeri Investasi di kampus lain, yaitu Nitro, STIEM Bongaya, dan Dapen UMI.
Menurut Adryan, MNC Sekuritas bekerja sama dengan Nobel Indonesia untuk menghadirkan Galeri Investasi karena kesamaan visi dalam mengembangkan pasar modal di Makassar.
"Nobel juga memiliki sumber daya berupa sarana pendukung dan jumlah mahasiswa yang banyak meminati jurusan pasar modal," kata Adryan.
Diketahui, fungsi utama Galeri Investasi adalah sebagai sarana edukasi dalam investasi bagi para mahasiswa dan dosen. Disamping sebagai wadah untuk berinvestasi secara langsung di Bursa Efek .
"Harapannya adalah tumbuhnya minat yang lebih dan bertambahnya jumlah investor muda, khususnya di lingkup ITB Nobel Makassar," ujar dia.
Kepala BEI Sulsel, Fahmin Amirullah menjelaskan pasar modal di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan selama dua tahun terakhir. Dengan hadirnya Galeri Investasi di Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, diharapkan potensi pasar modal di Kota Makassar dapat lebih dioptimalkan.
"Harapannya hadirnya Galeri Investasi di Nobel bisa membuat peluang di pasar modal ini lebih dimanfaatkan oleh kita semua, khususnya di Makassar," jelas Fahmin.
Ketua Gerai Investasi Nobel Indonesia, Abdullah Abidin, menambahkan dengan hadirnya Galeri Investasi di Nobel Indonesia, pemahaman tentang pasar modal bagi mahasiswa dan masyarakat dapat semakin meningkat.
"Karena kita lihat di masyarakat banyak yang salah kaprah tentang investasi yang selalu mengatasnamakan saham, padahal sebenarnya bukan saham. Jadi banyak sekali investasi bodong yang berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, dalam seminar kita mencoba mereduksi atau mengurangi bahaya dari investasi bodong," kata dia.
Branch Manager MNC Sekuritas Makassar, Adrian Sayed, menjelaskan Galeri Investasi di Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia merupakan yang keempat. Sebelumnya, BEI Sulsel bersama MNC Sekuritas Makassar telah menghadirkan Galeri Investasi di kampus lain, yaitu Nitro, STIEM Bongaya, dan Dapen UMI.
Menurut Adryan, MNC Sekuritas bekerja sama dengan Nobel Indonesia untuk menghadirkan Galeri Investasi karena kesamaan visi dalam mengembangkan pasar modal di Makassar.
"Nobel juga memiliki sumber daya berupa sarana pendukung dan jumlah mahasiswa yang banyak meminati jurusan pasar modal," kata Adryan.
Diketahui, fungsi utama Galeri Investasi adalah sebagai sarana edukasi dalam investasi bagi para mahasiswa dan dosen. Disamping sebagai wadah untuk berinvestasi secara langsung di Bursa Efek .
"Harapannya adalah tumbuhnya minat yang lebih dan bertambahnya jumlah investor muda, khususnya di lingkup ITB Nobel Makassar," ujar dia.
Kepala BEI Sulsel, Fahmin Amirullah menjelaskan pasar modal di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan selama dua tahun terakhir. Dengan hadirnya Galeri Investasi di Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, diharapkan potensi pasar modal di Kota Makassar dapat lebih dioptimalkan.
"Harapannya hadirnya Galeri Investasi di Nobel bisa membuat peluang di pasar modal ini lebih dimanfaatkan oleh kita semua, khususnya di Makassar," jelas Fahmin.
Ketua Gerai Investasi Nobel Indonesia, Abdullah Abidin, menambahkan dengan hadirnya Galeri Investasi di Nobel Indonesia, pemahaman tentang pasar modal bagi mahasiswa dan masyarakat dapat semakin meningkat.
"Karena kita lihat di masyarakat banyak yang salah kaprah tentang investasi yang selalu mengatasnamakan saham, padahal sebenarnya bukan saham. Jadi banyak sekali investasi bodong yang berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, dalam seminar kita mencoba mereduksi atau mengurangi bahaya dari investasi bodong," kata dia.
(tri)