Siap Pertahankan PROPER Emas, Begini Strategi Berau Coal

Kamis, 24 Februari 2022 - 22:13 WIB
loading...
Siap Pertahankan PROPER...
General Manager Systems Compliance & Environment Berau Coal Febriwiadi Djali. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Berau Coal menargetkan untuk mempertahankan dua predikat Emas di ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) Tahun 2022. Pada perhelatan PROPER tahun lalu, perusahaan tambang di bawah kelompok usaha Sinarmas itu memboyong dua PROPER Emas melalui PT Berau Coal Site Lati dan PT Berau Coal Site Sambarata.

General Manager Systems Compliance & Environment Berau Coal Febriwiadi Djali mengatakan, upaya tersebut dilakukan dengan mengusung framework Berau Coal Green Mining Systems (BeGEMS) yang terintegrasi dengan kaidah teknik pertambangan yang baik (KTPYB).



"Kata kuncinya adalah keberlanjutan. PROPER adalah tools dan journey untuk improvement dan inovasi yang beyond compliance untuk memberikan manfaat bagi masyarakat secara keberlanjutan," kata Febri dalam diskusi virtual bertajuk "Pelajaran Emas dari Peraih PROPER Emas 2021" yang digelar Selasa (22/2) lalu.

Febri mengungkapkan, inovasi sosial yang dilakukan di Site Lati adalah Madunta, yaitu emas cair dari jantung hutan Kalimantan. Tujuan program ini adalah mewujudkan kemandirian ekonomi warga komunitas adat terpencil Dayak Punan Basap di Lati melalui pengembangan usaha madu hutan yang menguntungkan dengan mengedepankan konservasi lingkungan.

Unsur-unsur dalam inovasi sosial yang dilaksanakan Berau Coal antara lain kebaruan dengan inovasi pengelolaan madu hutan lestari dan pemasaran madu. Unsur core competency dilakukan dengan transfer pengetahuan, dikembangkan berbasis LCA, sensifitas dan daya responsif terhadap kondisi krisis akibat bencana. "Status inovasi sosialnya adalah keberlanjutan program-perubahan sistemik-dan scalling/replikasi," jelasnya.

Menurut dia, keberhasilan program tersebut, khususnya dalam perubahan perilaku, tidak lepas dari tokoh-tokoh kunci yang ada di masyarakat maupun komunitas yang tumbuh berkembang bersama dengan kemajuan program inovasi sosial.

Untuk inovasi lingkungan, lanjut dia, upaya yang telah dilakukan Berau Coal berupa penggunaan panel surya, mining eyes, beats and sintesis, waste oil processing plant, kidney lube, pengembangan tanamkan lokal, reklamasi dengan tanaman lokal meranti.



Sementara, Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dikembangkan dengan konsep Creating Shared Value (CSV) yang disesuaikan dengan kearifan lokal masyarakat setempat dengan berbasis pada social mapping yang telah dilakukan di awal serta selaras dengan SDGs sehingga dapat menjawab permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. "Jejak pendampingan komunitas adat terpencil kami lakukan sejak tahun 2000," katanya.

Berau Coal memulai operasi pertambangannya sejak 1983, merupakan kontraktor pemerintah generasi pertama (PKP2B Genersi I) dengan konsesi seluas 108.009 ha di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pengendalian dan Pelestarian Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro menilai sektor energi cukup baik dalam pembenahan kegiatan operasi yang berbasis terhadap lingkungan. Hal itu akan direspons pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan sekitar area operasi dengan peningkatan batasan nilai.

"Untuk bisa melewati batasan nilai yang akan ditetapkan inovasi perusahaan dalam menjalankan program tanggung jawab sosial jadi harga mati,” tandasnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1554 seconds (0.1#10.140)