Ironi Tanaman Kedelai di Indonesia: Tanahnya Terbaik, tapi Impor Terus

Senin, 28 Februari 2022 - 19:32 WIB
loading...
Ironi Tanaman Kedelai di Indonesia: Tanahnya Terbaik, tapi Impor Terus
produksi kedelai Indonesia tak cukup memenuhi kebutuhan nasional. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian mulai memetakan strategi penanaman kedelai untuk tahun 2022. Persiapan benih sudah berlangsung sejak awal Januari lalu, dan diperkirakan akan mengalami puncak pertanaman kedelai konsumsi pada Juli 2022 mendatang.



Peneliti Ahli Utama pada Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Kementan, M. Muchlish Adie, mengatakan, saat ini banyak daerah yang melakukan tanam, baik secara monokultur maupun tumpang sari. Para petani semakin bergeliat lantaran kedelai masuk pada komoditas yang memiliki harga tinggi.

"Sekarang kami sedang memastikan secara keseluruhan bahwa Januari hingga April ini sebaran benih ada di mana dan siapa petaninya. Itu sebagai pijakan karena perkiraan kami puncak panen kedelai ada di Mei atau Juni. Maka itu mari kita petakan tanaman kedelai yang bisa ditanam dari Januari sampai april," ujar Muchlish dalam keterangan resmi, dikutip Senin (28/2/2022).

Tim peneliti dari Kementan juga terus memantau pergerakan berapa luas tanam kedelai yang masuk dalam hitungan tanam tahun ini. Langkah ini penting dilakukan agar ke depan target pemerintah dalam memproduksi 200 ribu ton dapat dicapai secara baik.

"Kami memiliki pemetaannya, namun secara pastinya sebaran benih kedelai harus dicek kembali di lapangan. Periode tanam di Aceh itu ada di Januari, kemudian Langkat di Juni tanam, serta Lampung, Garut, Jawa Tengah, Jawa Timur termasuk Madura itu ada di kelompok tanam Januari," katanya.

Disampaikan Muchlish, penanaman di luar Pulau Jawa juga terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat, termasuk Lombok Tengah dan Bima yang sudah tanam di Januari sampai April.



"Kalau harganya bergairah mestinya orang senang tanam kedelai. Apalagi sekarang kan banyak anak anak muda yang punya usaha menjadi penangkar benih kedelai," bebernya.

Muchish menambahkan sejatinya Indonesia tempat terbaik untuk penanaman kedelai, dan Balitbangtan memiliki benih sumber yang cocok dengan berbagai kondisi dan iklim tropis.

“Kedelai itu tanaman yang baik buat kesehatan manusia dan kesuburan tanah. Hanya dengan satu kg kedelai kita dapat 40% protein yang sangat baik bagi tubuh, dan bagi tanah membantu menaikkan kualitas hara tanah,” tutup Muchlish.

Anehnya, meski Indonesia disebut sebagai tempat terbaik untuk penanaman kedelai, faktanya produksi kedelai kita masih terus menurun. Mau tak mau, untuk memenuhi kebutuhan, Indonesia selalu melakukan impor kedelai yang jumlahnya sering kali naik.



Kebutuhan kedelai nasional kira-kira 3 juta ton lebih per tahun, sedangkan produksi kedelai di kisaran 600 ribu ton, dan angkanya kerap turun dari tahun ke tahun.Tahun 2020 produksi kedelai sebanyak 632.326 ton, kemudian di 2021 angkanya diperkirakan turun menjadi 613.318 ton.

Bahkan Kementan memproyeksikan produksi kedelai Indonesia hingga 2024 akan terus mengalami penurunan. Tahun ini produksi kedelai diperkirakan sebanyak 594.629 ton, tahun 2023 turun menjadi 576.278 ton, dan 2024 sebanyak 558.293 ton. Sungguh ironis kan?
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1097 seconds (0.1#10.140)