Banyak BUMN Cuman Untung di Bawah Rp50 Miliar, Erick Thohir Kasih Sinyal Bakal Dibubarkan?

Selasa, 01 Maret 2022 - 11:25 WIB
loading...
Banyak BUMN Cuman Untung...
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, bila gerombolan anak cucu dan cicit perusahaan pelat merah sudah terlalu banyak dan sulit dikendalikan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, bila gerombolan anak cucu dan cicit perusahaan pelat merah sudah terlalu banyak dan sulit dikendalikan. Sehingga kabarnya pembubaranBUMN bakal menjadi pilihan, dimana sasarannya yakni perusahaan dengan pendapatan di bawah Rp50 miliar.



Pasalnya banyak anak, cucu cicit BUMN dinilai tidak efisien. Bahkan keberadaan mereka tersebut hanya memberatkan keuangan induk perusahaan saja, dimana terus menyedot keuntungan holding semata.

"Sudah terlalu banyak, dikendalikan juga sulit, akhirnya punya kerajaan-kerajaan kecil, ketika dikonsolidasikan tidak mudah. Hal ini terjadi dan terus dikonsolidasikan," ujar Erick Thohir dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, dikutip Selasa (1/3/2022).

Pada 2018 lalu, Kementerian BUMN merilis laporan keuangan sejumlah perseroan negara yang hanya mampu meraup laba di bawa Rp50 miliar sepanjang 2017. Adapun BUMN yang dimaksud di antaranya PT Barata Indonesia (Persero) dengan perolehan laba sebesar Rp44 miliar, PT Len Industri (Persero) Rp18 miliar, Perum PNRI Rp6 miliar, dan Perum LKBN Antara Rp3 miliar.

Menyusul, PT Inuki (Persero) mencatat laba sekitar Rp1 miliar, PT Primissima (Persero) Rp2 miliar, PT Balai Pustaka (Persero) Rp3 miliar, PT Boma Bisma Indra (Persero) Rp6 miliar, PT Inti (Persero) Rp1 miliar.

Di sektor lain, ada PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) atau PANN. Pada 2020 lalu, Direktur Utama PANN, Hery Soewandy mengakui, bisnis hotel pelat merah sebelumnya terbengkalai.

Tapi ketika dirinya masuk ke dalam jajaran Direksi, pada 2015 bisa menggerakan kembali hotel tersebut untuk meraup pendapatan sebesar Rp1,5 miliar-2 miliar per tahun. Hanya saya nilai ini masih di bawah standar yang ditetapkan Erick Thohir.



Sementara itu, PT Iglas (Persero) hingga akhir 2018 membukukan pendapatan sebesar Rp 690 juta. Sedangkan pendapatan lain-lain perusahaan hanya mencapai Rp 2,84 miliar. Kinerja keuangan ini dicatatkan dalam laporan keuangan BUMN yang diterbitkan kepada pemerintah pusat untuk periode 2018.

Saat ini Iglas tak lagi beroperasi dan akan ditutup Kementerian BUMN melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA. Upaya mengurangi perusahaan negara terus diambil Kementerian BUMN sebagai pemegang saham. Hingga 2024, Erick Thohir akan terus meminimalkan jumlah Crown Corporations.

Pembubaran berfokus pada perusahaan publik yang dianggap tidak efisien dalam hal bisnis, atau perusahaan dengan tingkat pendapatan yang lebih rendah atau sedang akan diprivatisasi.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
BULOG Jatim Serap Hasil...
BULOG Jatim Serap Hasil Panen Hingga 300 Ribu Ton Setara Beras
Fundamental Kuat, SIG...
Fundamental Kuat, SIG Siapkan Buyback Saham Rp300 Miliar
Direktur Utama BRI Hery...
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Terpilih Menjadi Ketua Umum PERBANAS
Seusai Lebaran Masyarakat...
Seusai Lebaran Masyarakat Berbondong Investasi Emas di Pegadaian Galeri 24
Lewat UMKM EXPO(RT),...
Lewat UMKM EXPO(RT), BRI Bantu Pengusaha UMKM Aksesori Ini Buka Akses ke Pasar Global
Beda Pengakuan, JMTO...
Beda Pengakuan, JMTO Tepis Abu Janda Jadi Komisaris
Bersama BRI, Unici Songket...
Bersama BRI, Unici Songket Silungkang Sukses Tembus Pasar Global
BRI Bagikan Tips Terhindar...
BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber yang Marak saat Lebaran
Mudik Gratis BUMN, Petrokimia...
Mudik Gratis BUMN, Petrokimia Gresik Berangkatkan 200 Pemudik Rute Jawa Timur
Rekomendasi
Pedoman Upacara Bendera...
Pedoman Upacara Bendera Hardiknas 2025 Sesuai Aturan Kemendikdasmen
Survei, Menag Nasaruddin...
Survei, Menag Nasaruddin Umar Dinilai Terbaik
Survei, Kinerja 6 Bulan...
Survei, Kinerja 6 Bulan Prabowo-Gibran Masih Cukup Tinggi
Berita Terkini
Bos Perusahaan AS Ramai-ramai...
Bos Perusahaan AS Ramai-ramai Teriak Soal Dampak Tarif Trump
1 jam yang lalu
Uji Publik Program Perintis...
Uji Publik Program Perintis Berdaya demi Memperkuat Kemandirian Ekonomi
1 jam yang lalu
Harta 50 Miliarder Korea...
Harta 50 Miliarder Korea Melorot Jadi Rp1.646 T Gegara Darurat Militer dan Tarif AS
3 jam yang lalu
BULOG Jatim Serap Hasil...
BULOG Jatim Serap Hasil Panen Hingga 300 Ribu Ton Setara Beras
4 jam yang lalu
Menteri Keuangan AS...
Menteri Keuangan AS Bertemu Menko Airlangga Mendorong Proses Negosiasi Tarif
4 jam yang lalu
Perang Dagang dan Penurunan...
Perang Dagang dan Penurunan Pendapatan Minyak Bikin Menkeu Rusia Was-was
5 jam yang lalu
Infografis
PWNU DIY Usul Aturan...
PWNU DIY Usul Aturan Larangan Anak di Bawah 16 Tahun Pakai Medsos
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved