Bank BRI Siap Buyback Saham Maksimal Rp3 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengantongi restu pemerintah melakukan pembelian kembali (buyback) saham yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah nilai sebesar-sebesarnya Rp3 triliun.
"Buyback dilakukan dengan tujuan meningkatkan kepemilikan saham BBRI oleh pekerja, sehingga diharapkan dapat mendorong kontribusi pekerja BRI lebih optimal terhadap pencapaian target dan peningkatan kinerja perseroan," jelas Sunarso di sela konferensi pers 2022 BRI, Selasa (1/3/2022).
Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno K. menambahkan bahwa sesuai POJK buyback harus diselesaikan dalam kurun waktu 18 bulan sejak hari ini. "Kapan periode pembeliannya? Nah, ini termasuk salah satu strategi yang memang nanti akan kita diskusikan bersama dengan konsultan independen," kata Vivi.
Untuk kapan periode pembeliannya akan memperhatikan yakni yang pertama fluktuasi harga BRI, kemudian yang kedua kondisi capital market dan yang ketiga tujuan buyback nanti akan dialihkan untuk program pekerja. "Tentunya yang ketiga adalah kapan program kepemilikan saham pekerja itu dilaksanakan," kata Vivi.
Sebagai informasi, aksi buyback diyakini tidak mempengaruhi kondisi keuangan BBRI. Dengan asumsi perseroan menggunakan kas internal untuk buyback, maka aset dan ekuitas diperkirakan akan menurun sebesar-besarnya sejumlah perkiraan nilai buyback dan perkiraan biaya buyback.
Alokasi saham hasil buyback untuk program tersebut dirancang bertahap dimulai pada tahun 2022. Untuk itu, BBRI telah menyusun perkiraan jadwal dan rencana pelaksanaan program yang berkelanjutan.
Lihat Juga: Beri Hadiah HUT ke-129 untuk Pemegang Saham, BRI Bagikan Dividen Interim Rp20,46 triliun
"Buyback dilakukan dengan tujuan meningkatkan kepemilikan saham BBRI oleh pekerja, sehingga diharapkan dapat mendorong kontribusi pekerja BRI lebih optimal terhadap pencapaian target dan peningkatan kinerja perseroan," jelas Sunarso di sela konferensi pers 2022 BRI, Selasa (1/3/2022).
Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno K. menambahkan bahwa sesuai POJK buyback harus diselesaikan dalam kurun waktu 18 bulan sejak hari ini. "Kapan periode pembeliannya? Nah, ini termasuk salah satu strategi yang memang nanti akan kita diskusikan bersama dengan konsultan independen," kata Vivi.
Untuk kapan periode pembeliannya akan memperhatikan yakni yang pertama fluktuasi harga BRI, kemudian yang kedua kondisi capital market dan yang ketiga tujuan buyback nanti akan dialihkan untuk program pekerja. "Tentunya yang ketiga adalah kapan program kepemilikan saham pekerja itu dilaksanakan," kata Vivi.
Sebagai informasi, aksi buyback diyakini tidak mempengaruhi kondisi keuangan BBRI. Dengan asumsi perseroan menggunakan kas internal untuk buyback, maka aset dan ekuitas diperkirakan akan menurun sebesar-besarnya sejumlah perkiraan nilai buyback dan perkiraan biaya buyback.
Alokasi saham hasil buyback untuk program tersebut dirancang bertahap dimulai pada tahun 2022. Untuk itu, BBRI telah menyusun perkiraan jadwal dan rencana pelaksanaan program yang berkelanjutan.
Lihat Juga: Beri Hadiah HUT ke-129 untuk Pemegang Saham, BRI Bagikan Dividen Interim Rp20,46 triliun
(nng)