ESDM masih menjadi tumpuan perekonomian nasional

Kamis, 27 Desember 2012 - 10:56 WIB
ESDM masih menjadi tumpuan perekonomian nasional
ESDM masih menjadi tumpuan perekonomian nasional
A A A
Sindonews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik kemarin menggelar jumpa pers terkait Kinerja Sektor ESDM Tahun 2012. Dikemukakan, sektor ESDM masih menjadi penggerak utama roda perekonomian nasional.

Pada tahun 2012, sektor ESDM mencatatkan perkiraan realisasi penerimaan negara sebesar Rp415,20 triliun. Angka ini mencapai 103 persen dari target penerimaan pada APBN-P Tahun 2012 sebesar Rp404,68 triliun. Sedang dibanding dengan realisasi 2011 sebesar Rp387,97 triliun, angka tersebut mencapai 107 persen.

Sub sektor migas masih menjadi penyumbang terbesar yaitu sebesar Rp289 triliun (104 persen dari target APBN-P). Berikutnya adalah sub sektor pertambangan umum sebesar Rp123,59 triliun (98 persen terhadap target APBN-P), sub sektor panas bumi sebesar Rp0,74 triliun (212 persen dari target APBN-P) dan lainnya Rp1,87 triliun (235 persen dari target APBN-P).

Sektor ESDM juga memberikan peran dalam menarik investasi. Pada 2012, perkiraan realisasi investasi mencapai 28,34 Miliar USD. Subsektor migas juga menjadi pennggerak investasi terbesar dengan nilai sebesar USD18,21 miliar. Berikutnya sub sektor ketenagalistrikan sebesar USD5,62 miliar, minerba sebesar USD4,20 miliar dan EBT sebesar USD0,31 miliar.

Namun, Kementerian ESDM mengakui paling tidak ada empat kegagalan yang dibuatnya selama tahun 2012 ini.

Pertama, terbengkalainya program konversi BBM ke BBG. "Konversi BBM ke BBG, ini belum berhasil. Impor konverter kit belum berhasil. SPBG yang kita miliki juga masih terbatas," ucap Menteri ESDM Jero Wacik dalam Konferensi Pers Kinerja Satu Tahun di Kementeriannya, Jakarta, kemarin.

Kedua, kegagalan dalam program penghematan energi. "Penghematan berhasil tapi tidak besar. Sulit sekali orang kita diajak menghemat," tuturnya.

Kemudian, Jero menyebut belum bejalan dengan baiknya peraturan yang melarang mobil dinas memakai BBM subsidi. "Penggunaan BBM subsidi untuk mobil pemerintah, sekarang sudah relatif jalan," imbuh dia.

Terakhir, Menteri kelahiran Bali tersebut mengakui pihaknya masih kewalahan mengatasi penyelundupan BBM subsidi. "Penyelundupan BBM masih marak terjadi. Saya sudah koordinasi dengan polisi dan TNI AL tapi masih terjadi," pungkas Jero.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3425 seconds (0.1#10.140)