AS Embargo Migas Rusia, Harga Minyak Dunia Tembus USD130,50 per Barel
loading...
Harga minyak mentah dunia melanjutkan peningkatan imbas kabar AS melarang impor migas dari Rusia. FOTO/iStock Photo
A
A
A
JAKARTA - Harga minyak mentah dunia (crude oil) melanjutkan peningkatan imbas kabar Amerika Serikat (AS) melarang impor minyak dan gas bumi (migas) dari Rusia.
Berdasarkan data New York Mercantile Exchange (NYMEX), pada Rabu (9/3) siang, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak April 2022 naik 1,33% di USD125,40 per barel, mendekati area tertinggi beberapa hari terakhir di level USD130,50 per barel.
Sementara harga minyak Brent kontrak Mei 2022 melesat 1,82% di USD130,31 per barel, setelah sempat melejit hingga USD139,13 per barel. Brent kontrak Juni 2022 ikut meningkat di USD125,40 per barel mendekati puncaknya di USD134,91 per barel.
Kabijakan AS melakukan embargo migas Rusia menjadi kekhawatiran pasar. Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengumumkan embargo migas dari Rusia, sementara Inggris mengatakan akan menghapus impor minyak Rusia di akhir 2022 sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
"Tekanan terhadap harga minyak terus menguat karena pasar mencerna dampak larangan impor AS terhadap barel Rusia dan menunggu rincian embargo ekspor Moskow," kata Vandana Hari, Analis pasar minyak Vanda Insights, dilansir Reuters, Rabu (9/3/2022).
Raksasa migas Shell melaporkan akan menghentikan impor minyak mentah dari Rusia dan menghentikan keterlibatannya dalam semua proyek hidrokarbon Rusia. Langkah Shell tersebut menjadi salah satu perusahaan minyak pertama yang meninggalkan Rusia.
Sementara itu, Goldman Sachs memperkirakan lebih dari separuh minyak dari Rusia yang diekspor dari pelabuhan tetap tidak terjual. JP Morgan memperkirakan sekitar 70% pengiriman minyak lintas laut Rusia sedang berjuang untuk menemukan pembeli baru.
Berdasarkan data New York Mercantile Exchange (NYMEX), pada Rabu (9/3) siang, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak April 2022 naik 1,33% di USD125,40 per barel, mendekati area tertinggi beberapa hari terakhir di level USD130,50 per barel.
Sementara harga minyak Brent kontrak Mei 2022 melesat 1,82% di USD130,31 per barel, setelah sempat melejit hingga USD139,13 per barel. Brent kontrak Juni 2022 ikut meningkat di USD125,40 per barel mendekati puncaknya di USD134,91 per barel.
Kabijakan AS melakukan embargo migas Rusia menjadi kekhawatiran pasar. Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengumumkan embargo migas dari Rusia, sementara Inggris mengatakan akan menghapus impor minyak Rusia di akhir 2022 sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
"Tekanan terhadap harga minyak terus menguat karena pasar mencerna dampak larangan impor AS terhadap barel Rusia dan menunggu rincian embargo ekspor Moskow," kata Vandana Hari, Analis pasar minyak Vanda Insights, dilansir Reuters, Rabu (9/3/2022).
Raksasa migas Shell melaporkan akan menghentikan impor minyak mentah dari Rusia dan menghentikan keterlibatannya dalam semua proyek hidrokarbon Rusia. Langkah Shell tersebut menjadi salah satu perusahaan minyak pertama yang meninggalkan Rusia.
Sementara itu, Goldman Sachs memperkirakan lebih dari separuh minyak dari Rusia yang diekspor dari pelabuhan tetap tidak terjual. JP Morgan memperkirakan sekitar 70% pengiriman minyak lintas laut Rusia sedang berjuang untuk menemukan pembeli baru.
(nng)
Explore More