Harga Pertalite Tidak Naik, Ekonom: Hanya Tepat untuk Jangka Pendek

Jum'at, 11 Maret 2022 - 12:06 WIB
loading...
A A A
Akan tetapi, dengan disubsidinya Pertalite, muncul risiko beralihnya konsumsi dari sebelumnya BBM nonsubsidi ke BBM subsidi. Dengan demikian, terdapat potensi kenaikan jumlah konsumsi Pertalite di masa mendatang, apalagi jika disparitas harga cukup tinggi.

"Karena itu upaya kontrol tetap perlu dilakukan melalui pembatasan volume dan konsumsi, agar pemerintah mengetahui apakah terjadi kebocoran atau tidak dalam penyaluran BBM penugasan ini," ujarnya.



Hal senada sebelumnya dikatakan anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya W Yudha. Dia menilai perlu peningkatan pengawasan distribusi BBM ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mengingat adanya disparitas harga Pertalite dengan BBM jenis Pertamax yang lebih mahal.

Untuk diketahui, konsumsi Pertalite dalam dua tahun terakhir terus meningkat. Sepanjang 2021, konsumsi Pertalite mencapai 23 juta Kilo Liter (KL), naik 30% dibandingkan 2020 yang sebedsar 18 juta KL. Tahun ini konsumsi Pertalite diperkirakan bertambah seiring gejolak harga minyak dunia yang menyebabkan kenaikan harga BBM jenis oktan tinggi.

Pertalite dipasok dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI)-Subholding Petrochemical & Refining Pertamina. Sekretaris Perusahaan KPI Ifki Sukarya mengatakan, KPI memasok Pertalite ke PT Pertamina Patra Niaga-Subholding Commercial & Trading Pertamina sesuai dengan permintaan. "KPI mengolah minyak mentah menjadi Pertalite di kilang Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, dan Balongan," paparnya.
(fai)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1905 seconds (0.1#10.140)