Tulang Punggung BBM Masyarakat, Harga Pertalite Dijamin Enggak Naik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian ESDM menjamin akan menjaga harga BBM jenis Pertalite di tengah ketidakpastian harga minyak dunia . Hal ini dikarenakan Pertalite menjadi BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat.
Berdasarkan data tahun 2021, konsumsi Pertalite tercatat mencapai 23 juta Kilo Liter (KL). Konsumsi Pertalite hampir 80% di antara BBM jenis Bensin lainnya seperti Pertamax, Pertamax Turbo dan Premium.
"Itu berdasarkan realisasi tahun lalu. Keberadaan Pertalite saat ini menjadi paling penting karena menjadi tulang punggung BBM bagi masyarakat," ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangannya, Minggu (13/3/2022).
Lanjutnya, konsumsi Pertalite relatif meningkat tiap tahun. Tahun 2017 hingga tahun 2021 konsumsi Pertalite berturut-turut sekitar 14,5 juta KL, 17,7 juta KL, 19,4 juta KL, 18,1 juta KL dan 23 juta KL.
"Tahun 2020 konsumsi Pertalite turun karena pandemi Covid-19. Namun, tahun 2021 konsumsinya meningkat lagi hingga 23 juta KL. Sedangkan tahun ini diproyeksikan pada kisaran 23 juta KL," tambahnya.
Di sisi lain, perkembangan harga minyak mentah dunia saat ini masih tinggi. Harga minyak Brent harian kemarin sempat lebih dari USD130/barel. Agung memastikan, pihaknya akan terus memonitor dan mengantisipasi dampak perkembangan harga minyak dunia.
"Yang jelas meskipun harga minyak dunia terus naik, harga BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat harus tetap dijaga untuk melindungi daya beli masyarakat," ucap Agung Pribadi menambahkan.
Adapun perkembangan harga minyak mentah Indonesia atau ICP relatif meningkat tiap bulan. Sejak Desember 2021 sampai Februari 2022 harga ICP masing-masing sebesar USD73,4/barel, USD85,9/barel dan USD95,7/barel. Sedangkan untuk bulan Maret 2022 angka sementara rata-rata sampai dengan tanggal 10 sebesar USD119,86/barel.
Berdasarkan data tahun 2021, konsumsi Pertalite tercatat mencapai 23 juta Kilo Liter (KL). Konsumsi Pertalite hampir 80% di antara BBM jenis Bensin lainnya seperti Pertamax, Pertamax Turbo dan Premium.
"Itu berdasarkan realisasi tahun lalu. Keberadaan Pertalite saat ini menjadi paling penting karena menjadi tulang punggung BBM bagi masyarakat," ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangannya, Minggu (13/3/2022).
Lanjutnya, konsumsi Pertalite relatif meningkat tiap tahun. Tahun 2017 hingga tahun 2021 konsumsi Pertalite berturut-turut sekitar 14,5 juta KL, 17,7 juta KL, 19,4 juta KL, 18,1 juta KL dan 23 juta KL.
"Tahun 2020 konsumsi Pertalite turun karena pandemi Covid-19. Namun, tahun 2021 konsumsinya meningkat lagi hingga 23 juta KL. Sedangkan tahun ini diproyeksikan pada kisaran 23 juta KL," tambahnya.
Di sisi lain, perkembangan harga minyak mentah dunia saat ini masih tinggi. Harga minyak Brent harian kemarin sempat lebih dari USD130/barel. Agung memastikan, pihaknya akan terus memonitor dan mengantisipasi dampak perkembangan harga minyak dunia.
"Yang jelas meskipun harga minyak dunia terus naik, harga BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat harus tetap dijaga untuk melindungi daya beli masyarakat," ucap Agung Pribadi menambahkan.
Adapun perkembangan harga minyak mentah Indonesia atau ICP relatif meningkat tiap bulan. Sejak Desember 2021 sampai Februari 2022 harga ICP masing-masing sebesar USD73,4/barel, USD85,9/barel dan USD95,7/barel. Sedangkan untuk bulan Maret 2022 angka sementara rata-rata sampai dengan tanggal 10 sebesar USD119,86/barel.
(akr)