Mal-Mal Lippo Dibuka, Saham LPKR Menguat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah pusat belanja atau mal di Ibu Kota telah kembali dibuka di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi. Pembukaan pusat-pusat perbelanjaan ini diyakini menjadi sentimen positif bagi emiten ritel.
Pada perdagangan kemarin, saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) tercatat ditutup naik 2% dibanding penutupan sebelumnya ke Rp174. Sementara pada perdagangan hari ini kembali meningkat menjadi Rp179 per saham.
Direktur Lippo Karawaci John Riady memastikan, mal milik perusahaan akan memberlakukan aturan ketat untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Salah satunya, dengan beroperasi menampung pengunjung maksimal 50%. Misalnya di Cibubur Junction, Gajah Mada Plaza, Lippo Mall Kemang, Lippo Mall Puri, Lippo Plaza Kramat Jati, Plaza Semanggi, Pluit Village, dan juga Tamini Square.
"Nantinya, setiap yang orang yang masuk nanti akan terhitung oleh teknologi smart counter. Jadi setiap orang yang masuk nanti ada penghitungan sesuai kapasitas," ungkapnya melalui keterangan tertulis, Selasa (16/6/2020).
Jika angka pengunjung telah mencapai batas maksimal 50%, sambung dia, akses masuk akan ditutup sementara hingga pengunjung yang di dalam keluar. Kemudian, kapasitas akan dimonitor setiap saat dengan teknologi komputerisasi. John menambahkan, mal Lippo semaksimal mungkin mengurangi kontak fisik dan sentuh seperti dengan mengupayakan uang elektronik.
(Baca Juga: Hari Pertama Buka, Ribuan Orang Serbu Mal di Kota Bandung)
Adapun untuk tenant seperti bioskop, tempat bermain anak, pusat kebugaran, spa & reflexology, bar/lounge, klinik kecantikan, salon & barbershop, dan waxing belum beroperasi dan menunggu keputusan lebih lanjut dari pemerintah.
Selama masa penutupan mal dalam 3 bulan terakhir, pendapatan perusahaan mengalami fluktuasi akibat operasional berhenti mengikuti ketentuan pemerintah terkait aturan PSBB. Namun demikian masih banyak tenant yang bertahan akan kembali membuka usaha.
John berharap, pengunjung dapat melakukan aktifitas di dalam mall dengan tetap mengikuti prosedur protokol kesehatan. Lippo Malls juga akan melakukan pengawasan secara ketat agar pengunjung menjalankan tahapan prosedur dengan baik. Lippo Malls melakukan persiapan secara detail pada setiap mal yang dikelolanya menjelang pembukaan kembali. Hal itu mencakup pembersihan secara berkala agar area mal higienis.
"Aspek kesehatan menjadi prioritas kami, Lippo Group komitmen mendukung pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19," tegas John.
(Baca Juga: Ekonom: Pembukaan Mal Bisa Tekan Perlambatan Ekonomi)
Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menilai LPKR yang memiliki bisnis inti di sektor properti dan juga kesehatan akan memiliki kinerja positif dalam jangka panjang. Animo di kedua bisnis sektor itu saat ini cukup baik. Sektor kesehatan dianggap menarik karena merupakan segmen bisnis yang saat ini benar-benar dibutuhkan masyarakat.
Sementara, pelonggaran pembatasan sosial serta berlakunya kenormalan baru, akan menimbulkan optimisme dan memungkinkan kinerja operasional mal dan sektor properti berangsur pulih. Hal ini sejalan dengan membaiknya konsumsi masyarakat. Sukarno optimis, kinerja sektor ritel dan emiten mal properti akan semakin membaik dan pulih di kuartal tiga nanti.
Sebagai informasi, LPKR mengelola 51 mal dengan gross floor area mencapai 3,4 juta meter persegi. Tahun lalu perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp12,32 triliun naik 7,88% dibandingkan dengan 2018.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, segmen operasi real estate development menyumbang Rp3,09 triliun, real estate management Rp9,22 triliun dan fund management Rp125,17 miliar. Selain mal, beberapa hotel juga ikut ditutup sebagai bagian dari upaya mengurangi beban operasional. Parkir yang dikelola sebagian besar dihentikan kegiatan operasionalnya mengikuti mal atau hotel.
Pada perdagangan kemarin, saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) tercatat ditutup naik 2% dibanding penutupan sebelumnya ke Rp174. Sementara pada perdagangan hari ini kembali meningkat menjadi Rp179 per saham.
Direktur Lippo Karawaci John Riady memastikan, mal milik perusahaan akan memberlakukan aturan ketat untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Salah satunya, dengan beroperasi menampung pengunjung maksimal 50%. Misalnya di Cibubur Junction, Gajah Mada Plaza, Lippo Mall Kemang, Lippo Mall Puri, Lippo Plaza Kramat Jati, Plaza Semanggi, Pluit Village, dan juga Tamini Square.
"Nantinya, setiap yang orang yang masuk nanti akan terhitung oleh teknologi smart counter. Jadi setiap orang yang masuk nanti ada penghitungan sesuai kapasitas," ungkapnya melalui keterangan tertulis, Selasa (16/6/2020).
Jika angka pengunjung telah mencapai batas maksimal 50%, sambung dia, akses masuk akan ditutup sementara hingga pengunjung yang di dalam keluar. Kemudian, kapasitas akan dimonitor setiap saat dengan teknologi komputerisasi. John menambahkan, mal Lippo semaksimal mungkin mengurangi kontak fisik dan sentuh seperti dengan mengupayakan uang elektronik.
(Baca Juga: Hari Pertama Buka, Ribuan Orang Serbu Mal di Kota Bandung)
Adapun untuk tenant seperti bioskop, tempat bermain anak, pusat kebugaran, spa & reflexology, bar/lounge, klinik kecantikan, salon & barbershop, dan waxing belum beroperasi dan menunggu keputusan lebih lanjut dari pemerintah.
Selama masa penutupan mal dalam 3 bulan terakhir, pendapatan perusahaan mengalami fluktuasi akibat operasional berhenti mengikuti ketentuan pemerintah terkait aturan PSBB. Namun demikian masih banyak tenant yang bertahan akan kembali membuka usaha.
John berharap, pengunjung dapat melakukan aktifitas di dalam mall dengan tetap mengikuti prosedur protokol kesehatan. Lippo Malls juga akan melakukan pengawasan secara ketat agar pengunjung menjalankan tahapan prosedur dengan baik. Lippo Malls melakukan persiapan secara detail pada setiap mal yang dikelolanya menjelang pembukaan kembali. Hal itu mencakup pembersihan secara berkala agar area mal higienis.
"Aspek kesehatan menjadi prioritas kami, Lippo Group komitmen mendukung pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19," tegas John.
(Baca Juga: Ekonom: Pembukaan Mal Bisa Tekan Perlambatan Ekonomi)
Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menilai LPKR yang memiliki bisnis inti di sektor properti dan juga kesehatan akan memiliki kinerja positif dalam jangka panjang. Animo di kedua bisnis sektor itu saat ini cukup baik. Sektor kesehatan dianggap menarik karena merupakan segmen bisnis yang saat ini benar-benar dibutuhkan masyarakat.
Sementara, pelonggaran pembatasan sosial serta berlakunya kenormalan baru, akan menimbulkan optimisme dan memungkinkan kinerja operasional mal dan sektor properti berangsur pulih. Hal ini sejalan dengan membaiknya konsumsi masyarakat. Sukarno optimis, kinerja sektor ritel dan emiten mal properti akan semakin membaik dan pulih di kuartal tiga nanti.
Sebagai informasi, LPKR mengelola 51 mal dengan gross floor area mencapai 3,4 juta meter persegi. Tahun lalu perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp12,32 triliun naik 7,88% dibandingkan dengan 2018.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, segmen operasi real estate development menyumbang Rp3,09 triliun, real estate management Rp9,22 triliun dan fund management Rp125,17 miliar. Selain mal, beberapa hotel juga ikut ditutup sebagai bagian dari upaya mengurangi beban operasional. Parkir yang dikelola sebagian besar dihentikan kegiatan operasionalnya mengikuti mal atau hotel.
(fai)