MTEL Targetkan Bangun 750 Menara Baru dan 6.000 Km Fiber Optik
loading...
Mitratel akan terus memperluas jaringan internet di seluruh Indonesia. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Anak usaha Telkom Indonesia, PT Dayamitra Telekomunikasi ( Mitratel ), menargetkan di tahun 2022 bakal membangun setidaknya 750 menara baru untuk memperkuat jaringan internet di Indonesia. Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan, perusahaan akan mengalokasikan dana Rp9,9 miliar untuk pembangunan tersebut.
"Kami berencana untuk membangun setidaknya 750 menara baru, kami mengalokasikan dana Rp9,9 miliar," ujarnya dalam MNC Group Investor Forum 2022, Selasa (15/3/2022).
Selain itu, Hendra juga mengatakan pada tahun ini MTEL setidaknya akan membangun 6.000 km fiber optik dan bakal mengakuisisi 3.000 menara. Hendra menjelaskan pembangunan menara tersebut diharapkan dapat memperluas jaringan 5G di seluruh Indonesia.
"Kami akan menggunakan menara yang sama, tetapi kemudian mereka menggunakan peralatan tambahan yang bisa berupa antena baru dan juga base unit baru," sambungnya.
Hendra menambahkan perusahaan akan mengalokasikan dananya untuk pembangunan dan akusisi menara untuk mencapai target di tahun 2022 tersebut.
"Itu sebabnya kami mengalokasikan Rp9,9 miliar. Uang ini pada dasarnya dari IPO dan IPO adalah Rp18,8 triliun," pungkasnya.
"Kami berencana untuk membangun setidaknya 750 menara baru, kami mengalokasikan dana Rp9,9 miliar," ujarnya dalam MNC Group Investor Forum 2022, Selasa (15/3/2022).
Selain itu, Hendra juga mengatakan pada tahun ini MTEL setidaknya akan membangun 6.000 km fiber optik dan bakal mengakuisisi 3.000 menara. Hendra menjelaskan pembangunan menara tersebut diharapkan dapat memperluas jaringan 5G di seluruh Indonesia.
"Kami akan menggunakan menara yang sama, tetapi kemudian mereka menggunakan peralatan tambahan yang bisa berupa antena baru dan juga base unit baru," sambungnya.
Hendra menambahkan perusahaan akan mengalokasikan dananya untuk pembangunan dan akusisi menara untuk mencapai target di tahun 2022 tersebut.
"Itu sebabnya kami mengalokasikan Rp9,9 miliar. Uang ini pada dasarnya dari IPO dan IPO adalah Rp18,8 triliun," pungkasnya.
(uka)
Lihat Juga :
