IHSG Tembus 7.000, Dirut BEI: Berkat Kerja Sama Seluruh Stakeholder

Kamis, 17 Maret 2022 - 18:19 WIB
loading...
IHSG Tembus 7.000, Dirut BEI: Berkat Kerja Sama Seluruh Stakeholder
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi dalam MNC Group Investor Forum 2022 - Macro Day Strengthening Indonesias Resiliency and Transformation. Foto/Anggie Ariesta
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berhasil menembus level 7.000, rekor tertinggi selama ini. Meski pada akhir perdagangan IHSG akhirnya ditutup turun 28,01 poin atau 0,40 persen ke 6.964,38.

Hadir dalam MNC Group Investor Forum 2022 - Macro Day "Strengthening Indonesia's Resiliency and Transformation", Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan, di tengah dinamika pasar global saat ini, hal tersebut adalah capaian yang positif.



"Tentunya ini menjadi catatan kita ya cerminan bahwa keyakinan investasi dari pelaku pasar dan kami di Bursa Efek Indonesia meyakini bahwa ini adalah pencapaian hasil kerja sama dari seluruh stakeholder dalam membangun pasar modal yang kita banggakan," ujarnya dalam MNC Group Investor Forum 2022, Kamis (17/3/2022).

Meski di akhir sesi perdagangan IHSG ditutup turun 0,40 persen ke 6.964,38, Inarno mengatakan bahwa hal itu menunjukkan bahwa IHSG telah menembus level psikologisnya. Dengan demikian, sambung dia, diharapkan sampai akhir tahun nanti IHSG akan berada di atas level7.000.

Per 11 Maret 2022, pertumbuhan pasar modal tercatat mencapai 5,18% (year to date). Sentimen eksternal berupa invasi Rusia ke Ukraina sempat menyebabkan IHSG terkoreksi. Namun, pertumbuhan kembali menjadi lebih tinggi.

Inarno mengatakan, indeks sampai 23 Februari 2022 pada saat terjadinya invasi Rusia ke Ukraina menunjukkan pertumbuhan negatif yaitu -1,48%. Kedati demikian, bursa yang paling besar terkoreksi adalah Rusia sebesar 33,28%.



"Tapi bagaimana post invasi? Setelah invasi ya kita lihat alhamdulillah ya dari 25 Februari sampai catatan saya sampai 11 Maret itu justru growth kita itu cukup bagus. Kita lihat bahwa kita bertumbuh 1,54%," jelasnya.

Hal ini menurutnya merupakan suatu yang pencapaian yang luar biasa. Dia menilai capaian itu boleh dibilang sebagai windfall gain dari serangan Rusia ke Ukraina.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1348 seconds (0.1#10.140)