Dirut BRI: Krisis Covid-19 Mengaduk Tebal Tabungan

Selasa, 16 Juni 2020 - 18:40 WIB
loading...
Dirut BRI: Krisis Covid-19 Mengaduk Tebal Tabungan
Direktur Utama Bank BRI Sunarso (tengah). Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso mengatakan krisis Covid-19 berbeda dengan krisis ekonomi 1998 dan krisis keuangan global 2008. Karena dalam menangani suatu krisis, kata dia, harus diidentifikasi krisis itu terjadi karena apa.

Menurut Sunarso, krisis Covid-19 ini terjadi secara merata di seluruh dunia. Berbeda dengan krisis 1998 yang terjadi di negara Asia Timur dan Asia Tenggara, juga krisis keuangan global yang berpusat di Amerika Serikat.

Selain itu, krisis Covid-19 berimbas berat pada sektor kesehatan, pasar keuangan, ekonomi, supply chain, usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM), dan daya beli masyarakat.

"Krisis Covid-19 adalah krisis yang mengaduk tebal tabungan, karena orang tetap mengonsumsi bahan makanan, barang, dan jasa dalam keadaan tidak bekerja," ungkap Sunarso dalam talkshow HIPMI X BUMN bertajuk "Perbankan di Era New Normal" di Jakarta, Selasa (16/6/2020).

Ia mengatakan, dampak yang terasa di industri perbankan nantinya adalah di sektor likuiditas akibat penundaan bayar bunga dan pokok, profitabilitas akibat penundaan bayar bunga, dan kualitas aset. Kalau situasi terus berjalan seperti ini, meski sekarang sektor perbankan masih kuat, pasti semua risiko nantinya akan menuju ke industri perbankan di akhir

"Andai orang-orang pintar dan ahli bisa menemukan metodologi yang pas, dimana bisa menemukan satu orang sakit, mengkarantinanya, sehingga tidak perlu menghentikan 1.000 orang sehat yang beraktivitas. Sayangnya kan tidak ditemukan, jadinya kayak gini, PSBB tidak PSBB, lockdown tidak lockdown, batasan mulai dibuka karena ekonomi tidak akan kuat kalau orang-orang tidak beraktivitas," cetus Sunarso.
(bon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1805 seconds (0.1#10.140)