Progres Smelter Alumina Lelet, Anggota DPR Pertanyakan Kinerja Holding BUMN Tambang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi VII DPR RI kembali mencecar jajaran direksi Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID ihwal lambannya penyelesaian proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar).
Sebagai informasi, hingga saat ini progres pembangunan pabrik pengolahan tersebut baru sekitar 13,7%. Padahal, PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) selaku konsorsium dari PT Inalum (Persero) dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, menargetkan Proyek Strategi Nasional (PSN) rampung pada 2023 mendatang.
Perkara ini membuat Wakil Ketua Komisi VII DPR Maman Abdurrahman geram. Dengan lugas dia menyebut jajaran direksi Holding BUMN Tambang hanya menuntut gaji tepat waktu tapi wanprestasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
"Mudah-mudahan dalam rapat ini yang tadinya wanprestasi bapak- bapak ini, tadi menuntut gaji tepat waktu, tapi menjalankan projek tidak tepat waktu ini harus tuntas,” kata Maman saat rapat dengar pendapat dengan jajaran direksi Holding BUMN Pertambangan, Senin (21/3/2022).
“Mudah-mudahan forum ini bisa menjadi forum yang menghasilkan kesimpulan bagaimana, ada apa, terus bagaimana caranya untuk mempercepat," tukasnya.
Dia mengingatkan bahwa proyek Smelter Grade Alumina Refinery di Kalbar merupakan salah satu PSN yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Fakta hari ini, Bapak-bapak yang menjabat di depan ini menjalankan tugas Bapak membangun Proyek Strategi Nasional, di mana Pak Jokowi yang membuka, ini yang meresmikan lho, tapi nggak tepat waktu," singgung Maman.
Menurut dia, smelter ini menjadi satu-satunya sumber daya alam (SDA) yang menjadi sumber pendapatan masyarakat Kalimantan Barat.
Sebagai informasi, hingga saat ini progres pembangunan pabrik pengolahan tersebut baru sekitar 13,7%. Padahal, PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) selaku konsorsium dari PT Inalum (Persero) dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, menargetkan Proyek Strategi Nasional (PSN) rampung pada 2023 mendatang.
Perkara ini membuat Wakil Ketua Komisi VII DPR Maman Abdurrahman geram. Dengan lugas dia menyebut jajaran direksi Holding BUMN Tambang hanya menuntut gaji tepat waktu tapi wanprestasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
"Mudah-mudahan dalam rapat ini yang tadinya wanprestasi bapak- bapak ini, tadi menuntut gaji tepat waktu, tapi menjalankan projek tidak tepat waktu ini harus tuntas,” kata Maman saat rapat dengar pendapat dengan jajaran direksi Holding BUMN Pertambangan, Senin (21/3/2022).
“Mudah-mudahan forum ini bisa menjadi forum yang menghasilkan kesimpulan bagaimana, ada apa, terus bagaimana caranya untuk mempercepat," tukasnya.
Dia mengingatkan bahwa proyek Smelter Grade Alumina Refinery di Kalbar merupakan salah satu PSN yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Fakta hari ini, Bapak-bapak yang menjabat di depan ini menjalankan tugas Bapak membangun Proyek Strategi Nasional, di mana Pak Jokowi yang membuka, ini yang meresmikan lho, tapi nggak tepat waktu," singgung Maman.
Baca Juga
Menurut dia, smelter ini menjadi satu-satunya sumber daya alam (SDA) yang menjadi sumber pendapatan masyarakat Kalimantan Barat.