Mentan Sebut Empat Komoditas Pangan yang Jadi Langganan Impor

Selasa, 22 Maret 2022 - 20:38 WIB
loading...
Mentan Sebut Empat Komoditas...
Mentan mengungkap penyebab empat komoditas pangan selalu diimpor. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ( Mentan SYL ) mengatakan setidaknya ada empat komoditas pangan di Indonesia yang tidak bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Keempatnya adalah kedelai, bawang putih, daging sapi, dan gula.



Mentan SYL mengatakan produksi keempat komoditas tersebut tidak sanggup memenuhi kebutuhan dalam negeri atau mengalami defisit. Mau tak mau, pemerintah harus mengimpor keempatnya.

"Untuk komoditas kedelai, bawang putih, daging lembu sapi, dan gula konsumsi, pemenuhannya selain dari produksi dalam negeri, juga dari substitusi impor yang ada," kata Mentan SYL dalam Rapat Dengan Pendapat (RDP) Bersama Komisi IV DPR RI, Selasa (22/3/2022).

Berdasarkan paparan neraca komoditas pangan strategis Januari-Desember 2022. Stok akhir dari kedelai hanya sekitar 250 ribu ton hingga Desember 2022. Sedangkan kebutuhan tahunan kedelai dalam negeri mencapai 2,983 juta ton. Untuk itu Kementan akan melakukan impor pada komoditas tersebut sebanyak 2,842 juta ton.



Selanjutnya untuk komoditas bawang putih pemerintah juga akan melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga akhir tahun 2022. Dari total kebutuhan tahunan akan bawang putih yang mencapai 621.885 ton, tahun ini pemerintah berencana impor bawang putih sebanyak 606.377 ton.

Sedangkan daging sapi pemerintah juga harus impor sebanyak 134.356 ton untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sebab saat ini total ketersediaan daging sapi 572.031 ton, sedangkan kebutuhan tahunan daging tersebut berada di angka 706.387 ton.



Selain itu pemerintah juga masih melakukan impor gula sebanyak 1,04 juta ton untuk memenuhi serapan dalam negeri sebanyak 3,21 juta ton setahunnya. Total ketersediaan gula hingga akhir tahun sendiri diperkirakan hanya berada di angka 2,98 juta ton.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1928 seconds (0.1#10.140)