Produksi Dalam Negeri Minim, Empat Komoditas Pangan Jadi Langganan Impor

Rabu, 23 Maret 2022 - 07:35 WIB
loading...
Produksi Dalam Negeri Minim, Empat Komoditas Pangan Jadi Langganan Impor
Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan yang menjadi langganan impor Indonesia. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Setidaknya ada empat komoditas pangan yang masih bergantung pada impor karena produksi dalam negeri belum mampu memenuhi semua kebutuhan. Keempatnya adalah kedelai, bawang putih, daging sapi, dan gula.

Hal itu dipaparkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ( Mentan SYL ) dalam Rapat Dengan Pendapat (RDP) Bersama Komisi IV DPR RI, Selasa (22/3/2022).



Mentan mengatakan produksi keempat komoditas tersebut tidak sanggup memenuhi kebutuhan dalam negeri atau mengalami defisit. Mau tak mau, pemerintah harus mengimpor.

"Untuk komoditas kedelai , bawang putih, daging lembu sapi, dan gula konsumsi, pemenuhannya selain dari produksi dalam negeri, juga dari substitusi impor yang ada," kata Mentan SYL.

Berdasarkan paparan neraca komoditas pangan strategis Januari-Desember 2022. Stok akhir dari kedelai hanya sekitar 250 ribu ton hingga Desember 2022.

Sedangkan kebutuhan tahunan kedelai dalam negeri mencapai 2,983 juta ton. Untuk itu, Kementan akan melakukan impor pada komoditas tersebut sebanyak 2,842 juta ton.

Selanjutnya, untuk komoditas bawang putih pemerintah juga akan melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga akhir tahun 2022.



Dari total kebutuhan tahunan akan bawang putih yang mencapai 621.885 ton, tahun ini pemerintah berencana impor bawang putih sebanyak 606.377 ton.

Sedangkan daging sapi pemerintah juga harus impor sebanyak 134.356 ton untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sebab saat ini total ketersediaan daging sapi 572.031 ton, sedangkan kebutuhan tahunan daging tersebut berada di angka 706.387 ton.

Selain itu, pemerintah juga masih melakukan impor gula sebanyak 1,04 juta ton untuk memenuhi serapan dalam negeri sebanyak 3,21 juta ton setahunnya. Total ketersediaan gula hingga akhir tahun sendiri diperkirakan hanya berada di angka 2,98 juta ton.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1159 seconds (0.1#10.140)