250 UMKM Ekraf dan 263 Operator Wisata Siap Sukseskan Side Event G20 di Labuan Bajo

Kamis, 24 Maret 2022 - 16:16 WIB
loading...
250 UMKM Ekraf dan 263 Operator Wisata Siap Sukseskan Side Event G20 di Labuan Bajo
Produk kerajinan hasil karya UMKM di Labuan Bajo, NTT. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Presidensi G20 Indonesia ikut memberikan dampak positif terhadap para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Beragam produk karya UMKM bisa masuk ke dalam rantai pasok dari kegiatan G20 yang rangkaian acaranya disebar di sejumlah daerah.

Salah satunya adalah Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dipilih menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan side event G20.

Sebanyak 12 acara side event akan digelar di Labuan Bajo selama periode Maret-September, dan tentunya manfaatnya akan ikut dirasakan oleh para pelaku UMKM khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).

Untuk itu, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) yang merupakan satuan kerja di bawah koordinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memastikan kesiapan rantai pasok dan pasokan untuk bidang usaha 30 subsektor parekraf di wilayah tersebut dalam rangka mendukung dan menyukseskan event G20.



Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengatakan, ada permintaan pemenuhan rantai pasok sektor parekraf yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir khususnya saat dimulainya rangkaian acara forum G20 di mana Labuan Bajo menjadi salah satu wilayah penyangga dan lokasi beberapa acara termasuk side event.

“Oleh karena itu, kami berupaya memastikan supply terutama produk UMKM bisa memenuhi demand yang ada dengan kualitas, kapasitas, dan manajemen yang terjaga dengan baik,” kata Shana, dikutip Kamis (24/3/2022).

Dia menerangkan, ada 13 bidang usaha pariwisata dan 17 subsektor ekonomi kreatif yang menjadi supply potensi rantai pasok sektor parekraf.

13 bidang usaha pariwisata dimaksud mencakup Daya Tarik Wisata, Kawasan Pariwisata, Jasa Transportasi Wisata, Jasa Perjalanan Wisata, Jasa Makanan dan Minuman, Penyediaan Akomodasi, Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi, MICE, Jasa Informasi Pariwisata, Jasa Konsultan Pariwisata, Jasa Pramuwisata, Wisata Tirta, dan Spa.

Sementara 17 subsektor ekraf berpotensi rantai pasok mencakup Game, Arsitektur, Interior Design, Musik, Seni Rupa, Desain Produk, Fashion, Kuliner FIlm (termasuk Animasi dan Video), Foto, Desain Komunikasi Visual, Televisi & Radio, Periklanan, Kriya, Seni Pertunjukan, Penerbitan, dan Aplikasi.

Menurut Shana, hingga kini terdapat 250 lebih UMKM ekraf yang terdaftar dan 263 travel TA/TO (travel agent/tour operator) terdaftar yang mendukung dan siap berpartisipasi dalam perhelatan G20 di Labuan Bajo.

“Kami merancang konsep khusus untuk memastikan rantai pasok berjalan baik dengan membentuk ekosistem Creative Hub Floratama,” ungkapnya.



Ekosistem Creative Hub Floratama (Flores, Alor, Lembata dan Bima) merupakan ekosistem pengembangan Industri pariwisata dan ekonomi kreatif di 11 Kabupaten Koordinatif BPOLBF. Ekosistem yang dimaksud mencakup enam langkah.

Pertama, Ideathon #RinduLabuanBajo yakni program kompetisi ide yang dilaksanakan oleh BPOLBF yang bertujuan untuk mengumpulkan ide-ide terbaik guna menciptakan inovasi dan solusi yang mampu menyelesaikan tantangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo Flores. “Tujuannya untuk inovasi, promosi, dan sinkronisasi,” katanya.

Kedua, Floratama Academy yang merupakan rangkaian program inkubasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bisnis usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah koordinatif Floratama dan sekitarnya melalui program inkubasi usaha dan bimbingan teknis para ahli secara daring dan luring. Kegiatannya berupa workshop, mentoring, dan business matching.

Ketiga, Floratama Digital Investment untuk memperluas akses pembiayaan. Keempat, Made in Floratama yakni standarisasi produk dan jasa yang sustainable sesuai konsep 3P (people, profit, planet).

Kelima, Pasar Floratama yakni akses pasar/penjualan produk kreatif. Keenam, Floratama Travel Pass yakni penjualan jasa pariwisata.

“Untuk mewujudkan ekosistem tersebut, beberapa rencana aksi kami lakukan sepanjang tahun ini mencakup kolaborasi pentahelix, inventarisasi demand, inventarisasi supply, temu bisnis, dan perjanjian kerja sama untuk memperkuat kolaborasi semua pihak,” urainya.



Pihaknya selalu berupaya agar produk kreatif maupun kuliner khas Flores bisa disajikan hotel dan restoran di kawasan Floratama dan Labuan Bajo khususnya.

"Tidak kalah penting yang juga dilakukan adalah pendampingan pelaku UMKM sebagai SDM rantai pasok, ditunjang dengan monitoring dan evaluasi yang efektif," tandasnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1236 seconds (0.1#10.140)