Investasi KIK Terus Meroket, Kemenperin Gencar Cetak SDM Kompeten
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menunjukkan komitmennya untuk mendorong peningkatan investasi dan pengembangan kawasan industri. Hal ini tercermin dari hasil penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Penyediaan, Penyiapan dan Penyaluran Tenaga Kerja Kompeten di Kawasan Industri Kendal antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin dengan Pemerintah Singapura, Pemerintah Kabupaten Kendal, dan Pengelola Kawasan Industri Kendal.
“Untuk mendukung keberlangsungan kinerja Kawasan Industri Kendal (KIK) dan seluruh tenant-nya, Kemenperin melalui BPSDMI bertekad untuk konsisten mendukung penyediaan SDM industri yang kompeten,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/3/2022).
(Baca juga:Kemenperin Rekrut Siswa Vokasi Industri)
Kepala BPSDMI menjelaskan, guna mencapai sasaran tersebut, pihaknya akan menyelenggarakan pendidikan vokasi dual system di 9 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 10 Politeknik dan 2 Akademi Komunitas yang dimiliki oleh Kemenperin. Selain itu, melaksanakan Program Pendidikan Diploma 1 yang bersifat tailor made sesuai kebutuhan industri yang lulusannya langsung bekerja di industri, serta Diklat 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja).
“Membangun industri harus seiring dengan upaya membangun SDM yang berkualitas karena sebagai salah satu kunci keberhasilannya,” ungkap Arus.
Sejak beroperasinya KIK pada 2018, Kemenperin telah membangun Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di kawasan tersebut untuk mendorong pertumbuhan investasi industri melalui penyediaan tenaga kerja industri lokal yang kompeten dan memberdayakan SDM lokal sesuai kebutuhan dunia industri.
(Baca juga:Kemenperin Incar Peluang Relokasi Perusahaan Amerika)
Bupati Kendal Dico M Ganinduto memberikan apresiasi kepada BPSDMI Kemenperin yang telah turut berperan membangun kualitas SDM setempat melalui pelatihan dan pendidikan vokasi. “Ini dilakukan dalam rangka berkolaborasi terhadap pengembangan SDM industri yang kompeten, seiring masuknya investasi di KIK dan terbukanya lapangan pekerjaan,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Pembangunan Nasional Singapura, DesmondLee menyatakan, sebuah kemajuan yang mengesankan baik di bidang infrastruktur, jalan, maupun bisnis dan pabrik atau perusahaan yang ada, setelah melihat perkembangan KIK. Capaian tersebut menjadi modal bagus untuk menarik lebih banyak lagi investasi keKendal.
“Kuncinya, menciptakan lingkungan investasi yang baik dengan memberikan banyak kesempatan peluang kerja dari KIK. MasyarakatKendalberkesempatan untuk mempelajari keterampilan yang relevan dalam bisnis di KIK. Mereka bisa dilatih keterampilan yang dapat memberikan mereka pekerjaan,” paparnya.
(Baca juga:Kemenperin 'Gowes' Pengembangan Sepeda Listrik Nasional)
Menteri Desmon Lee bersama Duta BesarSingapurauntuk Indonesia Anil Kumar Nayar sempat mengunjungi PT. Eclat Textile International dan Politeknik Industri Furnitur dan pengolahan Kayu yang berada di area KIK.
Hingga Maret 2022, KIK telah memiliki 72 tenant dengan nilai investasi mencapai Rp22,9 triliun. Adapun industri yang menampati di antaranya dari sektor industri fesyen, furnitur, elektronik, makanan dan minuman, serta kemasan.
Para investor tersebut berasal dari Indonesia,Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, China, Taiwan, Hongkong, dan negara lainnya. Perkembangan investasi ini tidak lepas dari dukungan Kemenperin yang telah mendirikan Politeknik Industri Furniture dan Pengolahan Kayu di Kawasan Industri Kendal.
Pada kesempatan ini, ditandatangani juga perjanjian kerja sama antara Balai Diklat Industri Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Medan dan Padang dengan Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Kabupaten Kendal serta 17 perusahaan industri. Tujuannya untuk penyelenggaraan program Diklat Sistem 3 in 1 dengan target mencetak kebutuhan tenaga kerja sebanyak 5.079 orang pada 2022 di bidang tekstil, manufaktur, makanan, alat kesehatan, fiber optik, label dan kemasan, serta plastik.
“Untuk mendukung keberlangsungan kinerja Kawasan Industri Kendal (KIK) dan seluruh tenant-nya, Kemenperin melalui BPSDMI bertekad untuk konsisten mendukung penyediaan SDM industri yang kompeten,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/3/2022).
(Baca juga:Kemenperin Rekrut Siswa Vokasi Industri)
Kepala BPSDMI menjelaskan, guna mencapai sasaran tersebut, pihaknya akan menyelenggarakan pendidikan vokasi dual system di 9 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 10 Politeknik dan 2 Akademi Komunitas yang dimiliki oleh Kemenperin. Selain itu, melaksanakan Program Pendidikan Diploma 1 yang bersifat tailor made sesuai kebutuhan industri yang lulusannya langsung bekerja di industri, serta Diklat 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja).
“Membangun industri harus seiring dengan upaya membangun SDM yang berkualitas karena sebagai salah satu kunci keberhasilannya,” ungkap Arus.
Sejak beroperasinya KIK pada 2018, Kemenperin telah membangun Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di kawasan tersebut untuk mendorong pertumbuhan investasi industri melalui penyediaan tenaga kerja industri lokal yang kompeten dan memberdayakan SDM lokal sesuai kebutuhan dunia industri.
(Baca juga:Kemenperin Incar Peluang Relokasi Perusahaan Amerika)
Bupati Kendal Dico M Ganinduto memberikan apresiasi kepada BPSDMI Kemenperin yang telah turut berperan membangun kualitas SDM setempat melalui pelatihan dan pendidikan vokasi. “Ini dilakukan dalam rangka berkolaborasi terhadap pengembangan SDM industri yang kompeten, seiring masuknya investasi di KIK dan terbukanya lapangan pekerjaan,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Pembangunan Nasional Singapura, DesmondLee menyatakan, sebuah kemajuan yang mengesankan baik di bidang infrastruktur, jalan, maupun bisnis dan pabrik atau perusahaan yang ada, setelah melihat perkembangan KIK. Capaian tersebut menjadi modal bagus untuk menarik lebih banyak lagi investasi keKendal.
“Kuncinya, menciptakan lingkungan investasi yang baik dengan memberikan banyak kesempatan peluang kerja dari KIK. MasyarakatKendalberkesempatan untuk mempelajari keterampilan yang relevan dalam bisnis di KIK. Mereka bisa dilatih keterampilan yang dapat memberikan mereka pekerjaan,” paparnya.
(Baca juga:Kemenperin 'Gowes' Pengembangan Sepeda Listrik Nasional)
Menteri Desmon Lee bersama Duta BesarSingapurauntuk Indonesia Anil Kumar Nayar sempat mengunjungi PT. Eclat Textile International dan Politeknik Industri Furnitur dan pengolahan Kayu yang berada di area KIK.
Hingga Maret 2022, KIK telah memiliki 72 tenant dengan nilai investasi mencapai Rp22,9 triliun. Adapun industri yang menampati di antaranya dari sektor industri fesyen, furnitur, elektronik, makanan dan minuman, serta kemasan.
Para investor tersebut berasal dari Indonesia,Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, China, Taiwan, Hongkong, dan negara lainnya. Perkembangan investasi ini tidak lepas dari dukungan Kemenperin yang telah mendirikan Politeknik Industri Furniture dan Pengolahan Kayu di Kawasan Industri Kendal.
Pada kesempatan ini, ditandatangani juga perjanjian kerja sama antara Balai Diklat Industri Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Medan dan Padang dengan Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Kabupaten Kendal serta 17 perusahaan industri. Tujuannya untuk penyelenggaraan program Diklat Sistem 3 in 1 dengan target mencetak kebutuhan tenaga kerja sebanyak 5.079 orang pada 2022 di bidang tekstil, manufaktur, makanan, alat kesehatan, fiber optik, label dan kemasan, serta plastik.
(dar)