Ekonom Proyeksi Ekonomi RI Minus 3,4% pada Kuartal II/2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh negatif pada kuartal II tahun ini. Kepala ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II/2020 bisa menyentuh angka minus 3,4%. Hal ini seiring penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) dan protokol kesehatan saat pandemi corona ( Covid-19 ).
“Dari perkembangan terkini memang kita menghadapi sekarang, seperti yang sudah dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani juga, ekspektasi kita sama yaitu kuartal II adalah kuartal yang relatif paling dalam menurut kami. Kalau pemerintah memprediksi minus 3,1% , kami sudah sejak satu bulan lalu membuat forecast bahwa di kuartal II akan terkoreksi minus 3,4%,” kata Andry di Jakarta, Rabu (17/8/2020).
Dia melanjutkan, perekonomian Indonesia dinilai masih punya peluang untuk pulih kembali pada kuartal IV/2020. Namun, hal ini bisa terwujud jika tidak ada gelombang kedua (second wave) penyebaran virus corona di Indonesia.
“Kalau tidak ada PSBB lagi, potensi perbaikan ini ada di kuartal IV. Namun, kalau terjadi second wave memang pemulihan ekonominya bisa tidak lebih cepat dari kuartal IV,” katanya. (Baca juga : Cegah Ekonomi Minus, Pekerja Formal Akan Dapat Insentif Pajak
Dia menambahkan, penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di periode new normal ini menjadi kunci utama dalam menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia. "Jika kenormalan baru mampu dikendalikan dengan baik oleh pemerintah, maka (perekonomian) bisa dijaga," jelasnya. (Baca juga: Steroid Murah Ini Bisa Selamatkan Nyawa Pasien Covid-19)
“Dari perkembangan terkini memang kita menghadapi sekarang, seperti yang sudah dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani juga, ekspektasi kita sama yaitu kuartal II adalah kuartal yang relatif paling dalam menurut kami. Kalau pemerintah memprediksi minus 3,1% , kami sudah sejak satu bulan lalu membuat forecast bahwa di kuartal II akan terkoreksi minus 3,4%,” kata Andry di Jakarta, Rabu (17/8/2020).
Dia melanjutkan, perekonomian Indonesia dinilai masih punya peluang untuk pulih kembali pada kuartal IV/2020. Namun, hal ini bisa terwujud jika tidak ada gelombang kedua (second wave) penyebaran virus corona di Indonesia.
“Kalau tidak ada PSBB lagi, potensi perbaikan ini ada di kuartal IV. Namun, kalau terjadi second wave memang pemulihan ekonominya bisa tidak lebih cepat dari kuartal IV,” katanya. (Baca juga : Cegah Ekonomi Minus, Pekerja Formal Akan Dapat Insentif Pajak
Dia menambahkan, penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di periode new normal ini menjadi kunci utama dalam menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia. "Jika kenormalan baru mampu dikendalikan dengan baik oleh pemerintah, maka (perekonomian) bisa dijaga," jelasnya. (Baca juga: Steroid Murah Ini Bisa Selamatkan Nyawa Pasien Covid-19)
(ind)