Daftar Lengkap 20 Keluarga Terkaya di Asia, Nomor 2 dari Indonesia

Kamis, 31 Maret 2022 - 11:48 WIB
loading...
Daftar Lengkap 20 Keluarga Terkaya di Asia, Nomor 2 dari Indonesia
Ambanis, Hartono dan Mistrys memimpin daftar keluarga terkaya di Asia dengan jumlah harta yang dikuasai mencapai USD495 Miliar yang setara Rp7.080 triliun (Kurs Rp14.303 per USD). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Ambanis, Hartono dan Mistrys memimpin daftar keluarga terkaya di Asia dengan jumlah harta yang dikuasai mencapai USD495 Miliar yang setara Rp7.080 triliun (Kurs Rp14.303 per USD). Namun beberapa dinasti kekayaan tertua di kawasan Asia ini menyadari bahwa mereka harus beralih ke crypto, teknologi dan e-commerce.

20 keluarga terkaya di kawasan Asia telah mendapati diri mereka lebih kaya sebesar USD33 miliar sejak akhir 2020, menurut Bloomberg Billionaires Index, bahkan ketika pandemi mengguncang dunia untuk tahun kedua.



Kekayaan gabungan mereka sekarang melebihi USD495 miliar yang bahkan mampu lebih besar nilainya dari produk domestik bruto (PDB) Hong Kong ataupun Singapura. Keluarga Ambanis dari India masih bertengger paling atas sebagai keluarga terkaya di Asia selama tiga tahun beruntun.

Melalui Reliance Industries Ltd, bisnis mereka mulai bergerak ke arah teknologi dan e-commerce ketika Chairman, Mukesh Ambani bersiap untuk menyerahkan kendali kepada anak-anaknya.

Zhangs, pemilik produsen aluminium China Hongqiao Group Ltd., menjadi keluarga China pertama yang muncul dalam daftar, tidak termasuk kekayaan generasi pertama. Dinasti Birla dan Bajaj yang berada di belakang dua konglomerat terbesar India juga memulai debutnya dalam daftar orang terkaya Asia.

Hal ini menandakan secara relatif bagaimana kekuatan ekonomi India. Lalu ada keluarga Cheng dari Hong Kong mampu memiliki kekayaan sekitar USD23 miliar. Bisnis keluarga yang awalnya hanya bergerak di bidang perhiasan terus dikembangkan ke sektor riil estat dengan mendirikan New World Development.

Cheng juga berpartisipasi dalam putaran pendanaan USD359 juta bagi Animoca Brands. Perusahaan ini bergerak pada industri gim dan NFT yang berbasis di Hong Kong, melalui C Ventures, sebuah kendaraan investasi yang ia dirikan bersama.



Perusahaan juga telah berinvestasi di lebih dari 30 startup, termasuk pertukaran perdagangan crypto Matrixport, raksasa AI SenseTime Group Inc. dan platform layanan pengiriman Lalamove.

Di sisi lain beberapa keluarga terkaya sebelumnya harus terlempar dari list. Sebut saja Hos dari raksasa kasino SJM Holdings Ltd., Chirathivats dari Central Group Thailand, dan pengembang properti Ngs of Singapore Far East Organization Centre Pte. Mereka tidak lagi berada di antara 20 klan terkaya di Asia karena perusahaan mereka terkena dampak besar dari krisis virus corona.

1. Ambani

Perusahaan : Reliance Industries
Lokasi : India
Generasi : ke-3
Kekayaan : USD90,3 miliar atau setara Rp1,291 triliun

Dhirubhai Ambani, ayah dari Mukesh dan Anil mulai merintis Reliance Industries pada tahun 1957. Ketika Dhirubhai meninggal pada tahun 2002 tanpa meninggalkan surat wasiat, jandanya menengahi penyelesaian antara anak-anaknya atas kendali kekayaan keluarga.

Mukesh sekarang memimpin konglomerat yang berbasis di Mumbai, yang memiliki kompleks penyulingan minyak terbesar di dunia dan telah berkembang dengan merambah ke sektor teknologi dan ritel.

Dia tinggal di sebuah rumah besar 27 lantai yang disebut sebagai tempat tinggal pribadi paling mahal di dunia. Mukesh Ambani mengatakan dia percaya pada teknologi blockchain dan bahwa India akan segera memiliki salah satu infrastruktur digital paling canggih.

2. Hartono

Perusahaan : Djarum, Bank Central Asia
Lokasi : Indonesia
Generasi : ke-3
Kekayaan : USD36,3 miliar senilai Rp519,2 triliun

Oei Wie Gwan membeli merek rokok pada tahun 1950 dan menamainya Djarum. Bisnis ini tumbuh menjadi salah satu pembuat rokok terbesar di Indonesia dan setelah Oei meninggal pada tahun 1963, putra-putranya Michael dan Budi melakukan diversifikasi dengan berinvestasi di Bank Central Asia.

Saham itu sekarang membentuk sebagian besar kekayaan keluarga Hartono. Bank Central Asia dikatakan sedang dalam pembicaraan dengan Binance dan operator telekomunikasi Indonesia untuk mendirikan pertukaran perdagangan cryptocurrency.

3. Mistry

Perusahaan : Shapoorji Pallonji Group
Lokasi : India
Generasi : ke-5
Kekayaan : USD34 miliar atau Rp486,3 triliun

Bisnis keluarga Mistry didirikan di India pada tahun 1865, ketika kakek Pallonji Mistry memulai sebuah perusahaan konstruksi bersama dengan orang Inggris. Shapoorji Pallonji Group sekarang mencakup berbagai bidang bisnis, termasuk teknik dan konstruksi.

Keluarga ini juga memiliki saham di Tata Sons, perusahaan induk utama di belakang Tata Group yang mengendalikan Jaguar Land Rover. Untuk memutuskan hubungan dengan kelompok itu, Pallonji Mistry berusaha menukar saham Tata Sons-nya senilai miliaran dolar.

Sebagai informasi keluarga Mistry milik komunitas Parsi Zoroastrian, yang melarikan diri dari penganiayaan di Persia berabad-abad yang lalu sebelum mencari perlindungan di India barat.

4. Kwok

Perusahaan : Sun Hung Kai Properties
Lokasi : Hong Kong
Generasi : ke-3
Kekayaan : USD31,1 miliar

Kwok Tak-seng membawa Sun Hung Kai Properties untuk listing pada tahun 1972. Perusahaan sejak saat itu menjadi salah satu pengembang real estat terbesar di Hong Kong dan menjadi sumber pundi-pundi kekayaan keluarga Kwok.

Putra-putranya, Walter, Thomas dan Raymond, mengambil kendali ketika dia meninggal pada tahun 1990. Adam Kwok sempat mengkritik kebijakan pertanahan Hong Kong dan menyarankan perombakan untuk membantu menyelesaikan masalah perumahan kota.

5. Chearavanont

Perusahaan : Charoen Pokphand Group
Lokasi : Thailand
Generasi : ke-4
Kekayaan : USD30 miliar

Chia Ek Chor melarikan diri dari desanya yang dilanda angin topan di China selatan dan memulai kehidupan baru di Thailand. Ia menjual biji sayuran dengan saudaranya pada tahun 1921.

Satu abad kemudian, putra Chia Dhanin Chearavanont adalah Chairman senior Charoen Pokphand Group, konglomerat dengan berbagai unit bisnis di antaranya makanan, ritel dan telekomunikasi.

Ascend Money, yang didukung oleh CP Group, menjadi unicorn fintech pertama di Thailand dengan valuasi USD1,5 miliar pada bulan September.

6. Tsai

Perusahaan : Cathay Financial, Fubon Financial
Lokasi : Taiwan
Generasi : ke-3
Kekayaan : USD28,6 miliar

Tsai bersaudara mendirikan Cathay Life Insurance pada tahun 1962. Pada tahun 1979, keluarga memutuskan untuk membagi bisnis. Dimana Tsai Wan-lin dan Tsai Wan-tsai mengambil alih Cathay Life Insurance dan Cathay Insurance untuk masing-masing.

Cathay Insurance kemudian berganti nama menjadi Fubon Insurance. Keluarga itu sekarang mengendalikan dua perusahaan induk keuangan besar di Taiwan dan telah melakukan diversifikasi ke sektor-sektor lain termasuk real estat dan telekomunikasi.

Fubon Financial kabarnya sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk membeli bisnis konsumen Citigroup di China daratan.

7. Cheng

Perusahaan : New World Development, Chow Tai Fook
Lokasi : Hong Kong
Generasi : ke-4
Kekayaan : USD23,1 miliar

Kekayaan keluarga Cheng dimulai dengan Chow Fook Jewellery, perusahaan perhiasan yang berbasis di Hong Kong. Simbol sahamnya adalah 1929, tahun didirikan. Cheng juga mengendalikan New World Development, salah satu perusahaan real estat dan infrastruktur terbesar di Hong Kong.

Kabarnya New World Development tengah menguraikan rencana untuk menjual rumah dengan setengah dari harga pasar, sebagai upaya mereka untuk membantu mengatasi krisis perumahan Hong Kong.

8. Pao/Woo

Perusahaan : BW Group, Wheelock
Lokasi : Hong Kong
Generasi : ke-3
Kekayaan : USD23 miliar

Pao Yue-kong memulai bisnis pengirimannya dengan brand HK yang dibawa ke Hong Kong dari Shanghai lebih dari setengah dekade yang lalu. Perusahaan ini mengumpulkan lebih dari 200 kapal pada tahun 1979, menjadikannya armada pengiriman massal terbesar yang dimiliki secara independen di dunia pada waktu itu.

Beradaptasi dengan kondisi pasar, Pao melakukan diversifikasi ke real estat, menggunakan dana dari hasil penjualan kapal. Ketika Pao meninggal pada tahun 1991, bisnisnya dibagi di antara keempat putrinya dan keluarga mereka.

Sebagian besar kekayaan keluarga saat ini berasal dari pengembang properti Hong Kong Wheelock, yang diambil secara pribadi pada tahun 2020. Untuk diketahui Douglas Woo termasuk di antara mereka yang membantu membersihkan batu bata dari jalan ketika protes anti-pemerintah melanda Hong Kong pada 2019, silam.

9. Lee

Perusahaan : Lee Kum Kee
Lokasi : Hong Kong
Generasi : ke-5
Kekayaan : USD20,6 miliar

Lee Kum Sheung menemukan saus tiram dan mendirikan Lee Kum Kee pada tahun 1888. Ketika pabrik saus tiram asli di provinsi Guangdong terbakar pada tahun 1902, bisnis ini dibangun kembali di negara tetangganya Macau. Di mana ia kemudian sampai pindah ke kota Hong Kong yang lebih makmur.

Anggota generasi ketiga Lee Man Tat mengkonsolidasikan kendalinya atas perusahaan, dengan membeli dari paman dan saudara laki-lakinya. Keluarga ini berkelana ke bisnis suplemen kesehatan pada tahun 1992 dengan LKK Health Products, produsen dan penjual obat herbal.

Keluarga ini juga memiliki aset real estat yang substansial, termasuk menara Walkie Talkie di London. Lee Man Tat meninggal pada tahun 2021 pada usia 91 tahun, dan putranya Charlie kini menjadi chairman.

Tahukah kamu bahwa Astronot menggunakan Sriracha Mayo milik Lee Kum Kee di Stasiun Luar Angkasa Internasional NASA.

10. Yoovidhya

Perusahaan : TCP Group
Lokasi : Thailand
Generasi : ke-2
Kekayaan : USD19,6 miliar

Chaleo Yoovidhya mendirikan T.C. Pharmaceutical pada tahun 1956 dengan fokus menjual obat-obatan. Dia kemudian melakukan diversifikasi bisnis ke barang-barang konsumsi, dan pada tahun 1975 menemukan minuman energi yang dia sebut Krating Daeng, bahasa Thailand untuk "red bull."

Setelah marketing asal Austria, Dietrich Mateschitz menemukan minuman itu dalam perjalanan bisnisnya, ia bekerja sama dengan Chaleo untuk memodifikasi resep dan memasarkan Red Bull secara global.

Nasib keluarga Yoovidhya dan Mateschitz sebagian besar dapat dikaitkan dengan keberhasilan Red Bull. Ketika Chaleo meninggal, putranya Saravoot Yoovidhya menjadi chief executive officer TCP Group.

Saat wabah melanda dunia, TCP Group mengirimkan peralatan medis ke rumah sakit Thailand untuk melawan pandemi Covid-19.

11. Kwek/Quek

Perusahaan : Hong Leong Group
Lokasi : Singapura/Malaysia
Generasi : ke-3
Kekayaan : USD17,8 miliar

Kwek Hong Png dan ketiga saudaranya mendirikan Hong Leong Co. di Singapura pada tahun 1941. Putra sulungnya, Kwek Leng Beng menjalankan operasi dari mulai pengembangan properti hingga perhotelan dan keuangan.

Keponakan Quek Leng Chan dikirim ke Malaysia untuk memimpin bagian dari bisnis keluarga, yang telah menjadi salah satu konglomerat terbesar di negara itu. City Developments menjual sahamnya kepada perusahaan China yang kontroversial seharga USD1 miliar setelah kehilangan USD1,4 miliar.

12. Sy

Perusahaan : SM Investments
Lokasi : Filipina
Generasi : ke-3
Kekayaan : USD17,8 miliar

Henry Sy lahir di China dan kemudian berimigrasi ke Filipina ketika berusia 12 tahun. Dia membantu ayahnya menjual beras, sarden dan sabun sebelum dia membuka toko sepatu pertamanya pada tahun 1958.

Dari sebuah toko kecil di pusat kota Manila, bisnis ini telah berkembang menjadi konglomerat dengan lini bisnis yang terus meluas termasuk ritel, perbankan dan properti. Saat ini, grup ini menjalankan ribuan toko ritel dan perbankan.

Lebih dari 6 juta dosis vaksin Covid-19 diberikan SM sepanjang Pandemi, sebagai bentuk bantuan perusahaan.

13. Kadoorie

Perusahaan : CLP Holdings
Lokasi : Hong Kong
Generasi : ke-4
Kekayaan : USD17,8 miliar

Pada 1880-an, Elly Kadoorie dan kakak laki-lakinya Ellis tiba di Hong Kong untuk bekerja dengan Sassoons, sebuah keluarga terkemuka diaspora Yahudi Baghdad. Saudara-saudaranya kemudian mendirikan broker dan mengumpulkan saham di perbankan, real estat dan fasilitas pembangkit listrik.

Investasi besar dilakukan termasuk CLP Holdings, pemasok listrik ke Kowloon dan New Territories, serta Hongkong & Shanghai Hotels, grup yang memiliki jaringan Peninsula Hotel. Michael, cucu Elly, sekarang memimpin kedua bisnis itu.

CLP, yang merayakan ulang tahun ke-120 pada tahun 2021, telah berkomitmen untuk emisi nol bersih pada tahun 2050.

14. Birla

Perusahaan : Aditya Birla Group
Lokasi : India
Generasi : ke-6
Kekayaan : USD16,7 miliar

Aditya Birla Group adalah salah satu bisnis milik keluarga tertua di India, yang bergerak di industri termasuk logam, semen, jasa keuangan, telekomunikasi dan ritel.

Semua ini dimulai sebagai perusahaan perdagangan kapas pada abad ke-19 sebelum Ghanshyam Das Birla, yang membiayai perjuangan Mahatma Gandhi untuk kemerdekaan dari pemerintahan Inggris, menciptakan apa yang telah menjadi salah satu pembuat aluminium terbesar di negara itu.

Cicitnya, Kumar Birla, sekarang menjadi chairman untuk bisnisnya. Sebagai informasi, Mahatma Gandhi dibunuh di halaman rumah Ghanshyam Das Birla di New Delhi.

15. Lee

Perusahaan : Samsung
Lokasi : Korea Selatan
Generasi : ke-3
Kekayaan : USD16,3 miliar

Lee Byung-chull membangun Samsung pada tahun 1938 sebagai perusahaan perdagangan yang mengekspor buah-buahan, sayuran dan ikan. Dia masuk ke bisnis elektronik dengan mendirikan Samsung Electronics pada tahun 1969, yang telah menjadi pembuat chip memori dan smartphone terbesar di dunia.

Ketika dia meninggal pada tahun 1987, putra ketiganya, Lee Kun-hee mengambil alih bisnis. Dia meninggal pada Oktober 2020 setelah bertahun-tahun dirawat di rumah sakit setelah serangan jantung pada 2014.

Jay Y. Lee, yang memperkuat kendali atas klan konglomerat Samsung sejak saat itu. Ia sempat menghabiskan waktu di penjara karena tuduhan penyuapan dalam skandal yang menyebabkan pemakzulan mantan Presiden Park Geun-hye pada 2017. Dia dibebaskan bersyarat tahun lalu.

Untuk diketahui keluarga mendiang Lee Kun-hee menjanjikan saham senilai lebih dari USD13 miliar untuk membantu mengulur waktu pembayaran salah satu tagihan warisan terbesar.

16. Torii/Saji

Perusahaan : Suntory
Lokasi : Jepang
Generasi : ke-4
Kekayaan : USD16,1 miliar

Pendiri Suntory Shinjiro Torii membuka toko pertamanya pada tahun 1899, dimana Ia menjual anggur dan minuman keras bergaya barat.

Di bawah kepemimpinan putranya Keizo Saji, yang mengambil alih sebagai presiden pada tahun 1961, Suntory telah menjadi konglomerat bernilai miliaran dolar dengan beragam sektor bisnis mulai dari minuman beralkohol hingga makanan kesehatan.

Cucu pendiri, Nobutada Saji kini memimpin perusahaan saat ini. Tahukah kamu, Suntory merevisi target lingkungannya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari operasi langsungnya sebesar 50% pada tahun 2030.

17. Chung

Perusahaan : Hyundai
Lokasi : Korea Selatan
Generasi : ke-3
Kekayaan : USD15,6 miliar

Juyung Chung, putra seorang petani mendirikan Hyundai pada tahun 1946 sebagai perusahaan teknik dan konstruksi. Perusahaan tersebut telah tumbuh menjadi konglomerat yang membuat segalanya mulai dari mobil hingga kapal.

Dia meninggal pada tahun 2001, tak lama usai group itu bubar ketika ada konflik untuk menguasai perusahaan antara dua dari enam putranya yang masih hidup. Hal ini mengakibatkan pemisahan Hyundai Motor, yang sekarang dipimpin oleh cucu pendiri, Euisun Chung yang mengambil alih posisi chairman dari ayahnya.

Hyundai Motor diterangkan sempat mengatakan, bakal menginvestasikan USD7,4 miliar di Amerika Serikat (AS) pada tahun 2025 untuk memproduksi kendaraan listrik.

18. Hinduja

Perusahaan : Hinduja Group
Lokasi : India
Generasi : ke-4
Kekayaan : USD14 miliar

Parmanand Hinduja yang berasal dari Shikarpur, sekarang di Pakistan melakukan perjalanan ke Mumbai untuk mendirikan bisnis di bidang perdagangan dan perbankan pada tahun 1914.

Lima tahun kemudian, ia membuka kantor di Tehran, di mana grup ini tetap bertahan sampai 1979. Parmanand meninggal pada tahun 1971, dan putra-putranya Gopichand dan Srichand berangkat ke London delapan tahun kemudian, sementara Prakash pindah ke Jenewa dan Ashok tetap di Mumbai.

Grup Hinduja saat ini memiliki bisnis di industri seperti energi, otomotif, keuangan dan perawatan kesehatan. Keluarga ini memiliki real estat di India dan di kota-kota termasuk London. Sempat ada perselisihan atas surat yang membagi kekayaan mereka.

Karam Hinduja sedang berlatih untuk menjadi pemain tenis profesional sebelum ia menderita herniated disc.

19. Zhang

Perusahaan : China Hongqiao, Weiqiao Textile
Lokasi : China
Generasi : ke-2
Kekayaan : USD13,8 miliar

Zhang Shiping memulai pendahulu China, Hongqiao pada tahun 1994. Anggota veteran Partai Komunis itu memanfaatkan sepenuhnya reformasi pasar yang dibawa oleh mantan pemimpin Deng Xiaoping untuk mengubah perusahaannya menjadi produsen aluminium utama di China.

Setelah kematiannya, putranya Zhang Bo menjadi chairman bisnis aluminium, sementara putrinya Zhang Hongxia mengambil alih bisnis tekstil Weiqiao. China Hongqiao menerima USD600 juta dari tiga investor strategis baru pada April 2021.

20. Bajaj

Perusahaan : Bajaj Group
Lokasi : India
Generasi : ke-4
Kekayaan : USD13,7 miliar

Jamnalal Bajaj, yang dikenal sebagai 'putra kelima' mahatma Gandhi, mendirikan Bajaj Group pada tahun 1926. Putranya Kamalnayan memulai Bajaj Auto dan berkembang menjadi bisnis baru, termasuk semen dan peralatan listrik.

Perusahaan mulai memproduksi skuter merek sendiri ketika Piaggio Italia tidak memperbarui lisensi Bajaj pada 1970-an. Pada tahun 2008, putra Kamalnayan Rahul membagi Bajaj Auto menjadi tiga unit untuk meningkatkan pengembalian pemegang saham dan memberikan lebih banyak pengawasanmanajemen kepada ahli warisnya.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1212 seconds (0.1#10.140)