Kinerja Keuangan Bertumbuh, BWS Perkuat Modal untuk Ekspansi Bisnis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (BWS) menyatakan akan meningkatkan ekspansi bisnisnya dan kapasitas infrastruktur terutama teknologi informasi (TI) dan layanan digital banking . Hal itu diungkapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2021, di kantor pusat BWS, Sudirman, Jakarta, Rabu (30/3/2022).
Guna mencapai angan tersebut secara cepat, BWS telah melakukan penguatan modal melalui Penawaran Umum Terbatas III dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang sudah dimulai sejak 6 September 2021. “Melalui aksi korporasi ini, BWS menerbitkan 1.987.308.110 saham biasa baru dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham dan harga penawaran Rp719 (nilai penuh) per saham,” papar Direktur BWS Mochamad Tri Budiono dalam pernyataannya resminya secara virtual.
Di tengah upaya pemulihan atas dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian global dan nasional yang masih terjadi, BWS mampu menghadapi tantangan tersebut dan berhasil meningkatkan statusnya sebagai Bank Umum Berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) III dengan persyaratan modal inti sebesar Rp5 triliun di awal 2021. BWS berhasil memperoleh pencapaian kinerja dengan sangat baik. Keberhasilan itu juga diikuti oleh penguatan fondasi untuk terus meraih hasil positif pada kinerja operasional maupun keuangannya.
Tri mengungkapkan, BWS berhasil memperoleh beberapa pencapaian positif dengan total aset mengalami kenaikan sebesar 15,10% dari Rp38,05 triliun pada posisi 31 Desember 2020 menjadi Rp43,80 triliun per 31 Desember 2021 (year on year). Begitu juga total kredit yang diberikan per 31 Desember 2021 sebesar Rp33,43 triliun mengalami pertumbuhan 13,02% dibandingkan posisi tahun sebelumnya Rp29,58 triliun.
Dana pihak ketiga (DPK) juga bertumbuh menjadi Rp23,85 triliun atau naik 28,96% dibandingkan akhir 2020 senilai Rp18,49 triliun. BWS juga mencatat laba bersih mencapai Rp629,17 miliar atau meningkat 17,38% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp536 miliar.
“Peningkatan laba BWS terutama disebabkan tumbuhnya kredit sehingga mengakibatkan peningkatan pendapatan operasional. Tahun ini, BWS menargetkan profit sebesar Rp800 miliar, meningkat Rp171 miliar atau 27,2% dibandingkan tahun 2021,” imbuh Tri.
Direktur Bisnis Support BWS Edwin Sulaeman juga menegaskan perusahaan akan terus berupaya meningkatkan keunggulan bisnis dan operasionalnya, meningkatkan dan memperbaiki infrastruktur dan sistem teknologi informasi. Pihaknya juga akan mengembangkan layanan digital banking guna mendukung ekspansi usaha dan meningkatkan sinergi dengan berbagai mitra untuk memberikan manfaat bagi para nasabah BWS.
“BWS akan terus berinovasi dengan pengembangan produk dan layanan serta merevitalisasi proses bisnis dan operasional,” ujar Edwin.
Guna mencapai angan tersebut secara cepat, BWS telah melakukan penguatan modal melalui Penawaran Umum Terbatas III dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang sudah dimulai sejak 6 September 2021. “Melalui aksi korporasi ini, BWS menerbitkan 1.987.308.110 saham biasa baru dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham dan harga penawaran Rp719 (nilai penuh) per saham,” papar Direktur BWS Mochamad Tri Budiono dalam pernyataannya resminya secara virtual.
Di tengah upaya pemulihan atas dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian global dan nasional yang masih terjadi, BWS mampu menghadapi tantangan tersebut dan berhasil meningkatkan statusnya sebagai Bank Umum Berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) III dengan persyaratan modal inti sebesar Rp5 triliun di awal 2021. BWS berhasil memperoleh pencapaian kinerja dengan sangat baik. Keberhasilan itu juga diikuti oleh penguatan fondasi untuk terus meraih hasil positif pada kinerja operasional maupun keuangannya.
Tri mengungkapkan, BWS berhasil memperoleh beberapa pencapaian positif dengan total aset mengalami kenaikan sebesar 15,10% dari Rp38,05 triliun pada posisi 31 Desember 2020 menjadi Rp43,80 triliun per 31 Desember 2021 (year on year). Begitu juga total kredit yang diberikan per 31 Desember 2021 sebesar Rp33,43 triliun mengalami pertumbuhan 13,02% dibandingkan posisi tahun sebelumnya Rp29,58 triliun.
Dana pihak ketiga (DPK) juga bertumbuh menjadi Rp23,85 triliun atau naik 28,96% dibandingkan akhir 2020 senilai Rp18,49 triliun. BWS juga mencatat laba bersih mencapai Rp629,17 miliar atau meningkat 17,38% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp536 miliar.
“Peningkatan laba BWS terutama disebabkan tumbuhnya kredit sehingga mengakibatkan peningkatan pendapatan operasional. Tahun ini, BWS menargetkan profit sebesar Rp800 miliar, meningkat Rp171 miliar atau 27,2% dibandingkan tahun 2021,” imbuh Tri.
Direktur Bisnis Support BWS Edwin Sulaeman juga menegaskan perusahaan akan terus berupaya meningkatkan keunggulan bisnis dan operasionalnya, meningkatkan dan memperbaiki infrastruktur dan sistem teknologi informasi. Pihaknya juga akan mengembangkan layanan digital banking guna mendukung ekspansi usaha dan meningkatkan sinergi dengan berbagai mitra untuk memberikan manfaat bagi para nasabah BWS.
“BWS akan terus berinovasi dengan pengembangan produk dan layanan serta merevitalisasi proses bisnis dan operasional,” ujar Edwin.
(uka)