4 Tempat Ngabuburit Asyik di Jabar, Bisa Langsung Buka Puasa

Sabtu, 02 April 2022 - 18:00 WIB
loading...
4 Tempat Ngabuburit Asyik di Jabar, Bisa Langsung Buka Puasa
Masjid Kubah Emas menjadi salah satu ikon wisata religi di Kota Depok. Banyak wisatawan yang berkunjung ke masjid ini. FOTO/ANTARA Photo
A A A
BANDUNG - Pemerintah telah menetapkan awal bulan Ramadhan jatuh pada Minggu (3/4/2022) besok. Seiring masuknya bulan yang suci itu, masyarakat bisa ngabuburit berwisata religi sembari buka puasa.

Di Jabar, terdapat sejumlah destinasi wisata religi yang bisa dikunjungi traveler untuk mengisi waktu libur di bulan suci Ramadan sekaligus mendekatkan diri dengan Sang Ilahi melalui syiar Islam. Berikut 4 rekomendasi tempat ngabuburit sambil buka puasa di Tanah Priangan.

1. Masjid Agung Sang Cipta Rasa

Masjid Agung Sang Cipta Rasa menjadi salah satu saksi bisu perjuangan Wali Sanga dalam menyebarkan Islam di Tanah Jawa. Mesjid Agung Sang Cipta Rasa terletak di sebelah barat Alun-alun Sangkalabuwana, Kota Cirebon.

Dilansir dari laman disbudpar.jabarprov.go.id, masjid ini dibangun pada tahun 1498 M oleh Wali Sanga atas prakarsa Sunan Gunung Jati pada tahun 1480.



Proses pembangunannya pun dipimpin oleh Sunan Kalijaga dengan arsitek Raden Sepat (dari Majapahit) bersama dengan 200 orang pembantunya (tukang) yang berasal dari Demak. Alhasil bangunan masjid ini cukup unik karena menyajikan akulturasi budaya dengan gaya bangunan Hindu.

Berdasarkan cerita rakyat, masjid ini dibangun dalam waktu satu malam, sehingga bisa digunakan untuk salat subuh keesokan harinya. Bila ditilik dari sisi lain, masjid yang menjadi destinasi wisata ikonik di Cirebon ini juga merupakan wujud rasa cinta Sunan Gunung Jati kepada istrinya, Nyi Mas Pakungwati.

Hal itulah yang membuat masjid ini pada awalnya dinamai Masjid Pakungwati. Namun, nama tersebut diganti pada tahun 1970 menjadi Masjid Sang Cipta Rasa yang berasal dari pengejawantahan kepercayaan dan rasa.

Saat ini, orisinalitas bangunan masjid tersebut masih dipertahankan. Tiang-toang penyangganya masih terbuat dari kayu. Bangunan masjid dibagi menjadi dua, yakni ruang utama dan serambi. Untuk masuk ke ruang utama, jemaah atau pengunjung harus menundukkan kepala. Sebab, pintu masuk ke ruang utama dibuat begitu kecil.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8382 seconds (0.1#10.140)