Ramalan Nasib Bisnis Perkantoran Tahun Ini, Akankah Masih Terpukul Pandemi?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 berimbas ke bisnis perkantoran. Mayoritas perusahaan yang hendak melakukan ekspansi ruang perkantoran memutuskan menunda sewa ruang kantor seiring pembatasan sosial dan kebijakan bekerja dari rumah. Namun ramalan tahun ini berbeda apabila usai lebaran tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Konsultan Properti Coillers International Indonesia memproyeksikan tingkat okupansi sektor perkantoran pada tahun 2022 berada di angka 77%. Meskipun peningkatan tersebut masih harus menghadapi tantangan kedepan.
Senior Director Office Service Colliers Indonesia, Bagus Adikusumo megatakan angka tersebut dapat dicapai dengan diiringi oleh pertumbuhan ekonomi di Indonesia. "Secara hitunganya kalau pemerintah menggenjot pertumbuhan ekonominya 5,6%, atau 5% saja itu akan sangat membantu kenaikan tingkat okupansi," ujar Bagus dalam Market Review IDXChanel, Jumat (8/4/2022).
Oleh sebab itu, menurutnya pelaku industri khususnya di sektor properti menantikan target pertumbuhan ekonomi yang sudah di proyeksikan oleh pemerintah, yang berada di atas angka 5%. "Kalau meleset ya mungkin tidak sampai pada 77% lagi, malah bisa kurang dari 75% (okupansinya)," tutur Bagus.
Menurutnya pertumbuhan okupansi tersebut juga sudah terlihat pada kuartal I Transaksi yang sempat mengalami pending pada tahun sebelumnya, 80% eksekusi relocation dari kuartal I 2021. "Itukan tanda-tanda bahwa konfiden level perushaan ini untuk eksekusi atau pindah dari gedung yang baru itu dilakukan," kata Bagus.
Menurutnya selama 2 tahun ini jamannya pandemi rata-rata perushaan melakukan perpanjangan sewa, hal tersebut dikarenakan ketidakpastian global dan ekonomi. "Perpanjangan aja deh (selama pandemi), sekarang mulai banyak cenderung eksekusi relocation, itu memberikan positif science," pungkasnya.
Konsultan Properti Coillers International Indonesia memproyeksikan tingkat okupansi sektor perkantoran pada tahun 2022 berada di angka 77%. Meskipun peningkatan tersebut masih harus menghadapi tantangan kedepan.
Senior Director Office Service Colliers Indonesia, Bagus Adikusumo megatakan angka tersebut dapat dicapai dengan diiringi oleh pertumbuhan ekonomi di Indonesia. "Secara hitunganya kalau pemerintah menggenjot pertumbuhan ekonominya 5,6%, atau 5% saja itu akan sangat membantu kenaikan tingkat okupansi," ujar Bagus dalam Market Review IDXChanel, Jumat (8/4/2022).
Oleh sebab itu, menurutnya pelaku industri khususnya di sektor properti menantikan target pertumbuhan ekonomi yang sudah di proyeksikan oleh pemerintah, yang berada di atas angka 5%. "Kalau meleset ya mungkin tidak sampai pada 77% lagi, malah bisa kurang dari 75% (okupansinya)," tutur Bagus.
Menurutnya pertumbuhan okupansi tersebut juga sudah terlihat pada kuartal I Transaksi yang sempat mengalami pending pada tahun sebelumnya, 80% eksekusi relocation dari kuartal I 2021. "Itukan tanda-tanda bahwa konfiden level perushaan ini untuk eksekusi atau pindah dari gedung yang baru itu dilakukan," kata Bagus.
Menurutnya selama 2 tahun ini jamannya pandemi rata-rata perushaan melakukan perpanjangan sewa, hal tersebut dikarenakan ketidakpastian global dan ekonomi. "Perpanjangan aja deh (selama pandemi), sekarang mulai banyak cenderung eksekusi relocation, itu memberikan positif science," pungkasnya.
(nng)