Citi Indonesia Teguhkan Kesetaraan Gender di Lingkungan Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Citi Indonesia meneguhkan komitmennya terhadap nilai keberagaman dan inklusi sosial. Inklusi merupakan sesuatu yang sangat identik dengan Indonesia juga menjadi kunci dalam memanfaatkan keberagaman membangun Indonesia yang lebih baik.
"Tugas kita semua mewujudkan inklusi baik di lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja, hingga masyarakat. Salah satu poin inklusivitas di tempat kerja adalah peran perempuan dan penerapan prinsip kesetaraan gender, yang pada akhirnya akan menuntun pada penerapan konsep meritokrasi," kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi di acara diskusi virtual bertajuk Accelerating Social Inclusion Through Women Empowerment, di Jakarta, baru-baru ini.
Berdasarkan data Bank Dunia (World Bank) 2021 sekitar 54% perempuan usia produktif di Indonesia memilih untuk bekerja. Melihat angka partisipasi perempuan dalam perekonomian Indonesia tersebut, pihaknya mempunyai keyakinan akan pentingnya peran perempuan dan kesetaraan gender dalam menjalankan bisnis.
"Kita secara konsisten terus memperhatikan nilai-nilai tersebut, baik secara internal di lingkungan kerja maupun eksternal kepada publik dan klien," kata Batara.
Dia mengatakan, komitmen Citi Indonesia terhadap kesetaraan gender ini tercermin dari komposisi pegawai perusahaan. Hingga kini, 56 persen karyawan Citi Indonesia adalah perempuan yang tersebar di seluruh level dan peran. Lewat CitiPeka (Citi Peduli dan Berkarya), perusahaan membantu memberdayakan perempuan di kalangan masyarakat.
CitiPeka merupakan program kegiatan kemasyarakatan Citi Indonesia yang didanai oleh Citi Foundation. Sejak tahun 2018, program CitiPeka telah membantu sekitar 25.000 penerima manfaat dan 50,65 persen di antaranya merupakan perempuan.
"Saya berharap agar segala pihak mampu terus terlibat dalam membudayakan pentingnya inklusivitas dan kesetaraan gender untuk menghadirkan lingkungan yang mendukung bagi masyarakat Indonesia," jelas Batara.
Pada kesemptan yang sama, Co-Chairwoman Citi Indonesia Women’s Network (IWN) Maryam Umar mengatakan kepemimpinan Citi baik secara global maupun di dalam negeri telah merefleksikan kesetaraan gender. Dia mencorontohkan CEO Citigroup Jane Fraser merupakan CEO perempuan pertama untuk bank-bank besar di Wall Street. Tidak hanya itu, empat dari tujuh dewan direksi Citi Indonesia adalah perempuan.
"Ini bukan hal yang umum untuk melihat direksi yang didominasi perempuan khususnya di industri keuangan. Hasil fokus Citi dalam kesetaraan gender sudah terlihat dalam leadership baik di tingkat global maupun lokal," ungkap Maryam.
Maryam menambahkan, Citi juga menjalankan program mentorship dan leadership development untuk mendukung kesetaraan gender di lingkungan kerja. Sementara itu, Leny N Rosalin selaku Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyoroti berbagai data menunjukkan masih terdapat kesenjangan gender yang tinggi di Indonesia.
"Tugas kita semua mewujudkan inklusi baik di lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja, hingga masyarakat. Salah satu poin inklusivitas di tempat kerja adalah peran perempuan dan penerapan prinsip kesetaraan gender, yang pada akhirnya akan menuntun pada penerapan konsep meritokrasi," kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi di acara diskusi virtual bertajuk Accelerating Social Inclusion Through Women Empowerment, di Jakarta, baru-baru ini.
Berdasarkan data Bank Dunia (World Bank) 2021 sekitar 54% perempuan usia produktif di Indonesia memilih untuk bekerja. Melihat angka partisipasi perempuan dalam perekonomian Indonesia tersebut, pihaknya mempunyai keyakinan akan pentingnya peran perempuan dan kesetaraan gender dalam menjalankan bisnis.
"Kita secara konsisten terus memperhatikan nilai-nilai tersebut, baik secara internal di lingkungan kerja maupun eksternal kepada publik dan klien," kata Batara.
Dia mengatakan, komitmen Citi Indonesia terhadap kesetaraan gender ini tercermin dari komposisi pegawai perusahaan. Hingga kini, 56 persen karyawan Citi Indonesia adalah perempuan yang tersebar di seluruh level dan peran. Lewat CitiPeka (Citi Peduli dan Berkarya), perusahaan membantu memberdayakan perempuan di kalangan masyarakat.
CitiPeka merupakan program kegiatan kemasyarakatan Citi Indonesia yang didanai oleh Citi Foundation. Sejak tahun 2018, program CitiPeka telah membantu sekitar 25.000 penerima manfaat dan 50,65 persen di antaranya merupakan perempuan.
"Saya berharap agar segala pihak mampu terus terlibat dalam membudayakan pentingnya inklusivitas dan kesetaraan gender untuk menghadirkan lingkungan yang mendukung bagi masyarakat Indonesia," jelas Batara.
Pada kesemptan yang sama, Co-Chairwoman Citi Indonesia Women’s Network (IWN) Maryam Umar mengatakan kepemimpinan Citi baik secara global maupun di dalam negeri telah merefleksikan kesetaraan gender. Dia mencorontohkan CEO Citigroup Jane Fraser merupakan CEO perempuan pertama untuk bank-bank besar di Wall Street. Tidak hanya itu, empat dari tujuh dewan direksi Citi Indonesia adalah perempuan.
"Ini bukan hal yang umum untuk melihat direksi yang didominasi perempuan khususnya di industri keuangan. Hasil fokus Citi dalam kesetaraan gender sudah terlihat dalam leadership baik di tingkat global maupun lokal," ungkap Maryam.
Maryam menambahkan, Citi juga menjalankan program mentorship dan leadership development untuk mendukung kesetaraan gender di lingkungan kerja. Sementara itu, Leny N Rosalin selaku Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyoroti berbagai data menunjukkan masih terdapat kesenjangan gender yang tinggi di Indonesia.