Rusia Terancam Kehilangan Pelanggan Gas Usai Jepang Melirik Pemasok Lain

Senin, 11 April 2022 - 03:15 WIB
loading...
A A A
Secara keseluruhan, LNG Rusia menyumbang hampir sepersepuluh dari impor gas Jepang. Di Jepang bagian barat, Osaka Gas mengatakan, pihaknya berencana untuk mengajukan pengadaan gas dari pemasok di Australia dan AS atau membeli di pasar spot jika ada gangguan pengiriman dari Rusia.

Perusahaan ini melayani Osaka, kota terbesar ketiga di Jepang, yang bergantung pada Rusia untuk sekitar 4% dari gasnya. Kekhawatiran atas gas Rusia menjadi sorotan seiring meningkatnya ketergantungan Jepang pada impor energi setelah negara miskin sumber daya itu menghentikan sebagian besar reaktor nuklirnya usai krisis di pabrik Fukushima Daiichi pada tahun 2011.

Untuk diketahui proyek Sakhalin-2 dikembangkan oleh Gazprom Rusia dan Shell bersama dengan Mitsui dan Mitsubishi, yang masing-masing memegang saham 12,5 dan 10% dalam proyek tersebut. Shell bulan lalu meninggalkan usaha gabungan itu, memberi tekanan pada para pemangku kepentingan Jepang.



Koichiro Matsumoto, wakil sekretaris kabinet untuk urusan publik di kantor Kishida, mengatakan Jepang tidak akan meninggalkan Sakhalin-2 dan dua proyek energi lainnya di Rusia. Bahkan ketika mereka setuju dengan negara-negara G7 lainnya tentang perlunya "mengurangi ketergantungan pada energi Rusia".

"Setiap kali kita berbicara tentang penarikan, kita selalu perlu mengingat siapa yang akan mengisi kembali itu," kata Matsumoto, memperingatkan bahwa perusahaan-perusahaan dari "negara tertentu" dapat menukik untuk mengambil alih taruhan Tokyo.

Pejabat Jepang lainnya secara pribadi menyatakan keprihatinannya tentang perusahaan-perusahaan China yang menggantikan kepentingan Jepang di timur jauh Rusia.

Mengganti Gas Rusia dengan membeli di pasar spot akan menelan biaya yang fantastis, kata seorang pejabat kementerian perdagangan yang terlibat dalam kebijakan minyak dan gas.

"Itu adalah jumlah yang gila, dan bahkan kemudian – karena ada pertarungan global atas LNG – tidak masalah berapa banyak uang yang Anda bayarkan, Anda tidak dapat membeli volume semacam itu," kata pejabat tersebut.

Jepang telah memindahkan beberapa surplus gas dari pemasok ke Eropa, menyusul permintaan oleh Presiden AS Joe Biden pada bulan Februari. Sejak awal tahun ini, 29 operator LNG yang disewa oleh perusahaan Jepang telah tiba di terminal impor Eropa, sebagian besar dari AS.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1404 seconds (0.1#10.140)