Tanpa Karantina, Biaya Haji Tahun Ini Diprediksi Tetap Naik 10-15%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah memastikan tahun ini akan memberangkatkan calon jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci, meskipun jumlah kuotanya belum diketahui.
Sekjen DPP Asosiasi Muslim Penyelenggaraan Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Farid Al Jawi mengatakan, kemungkinan besar biaya untuk melaksanakan ibadah haji mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Menurut dia, hal tersebut bisa dilihat dari aktivitas umrah yang dilakukan pertama kalinya pada bulan Januari lalu, di mana biayanya juga mengalami peningkatan.
"Menurut analisa kami ada kenaikan sebesar 10-15% karena untuk protokol kesehatan sudah banyak berkurang, di antaranya adalah karantina sebelum keberangkatan dan setelah kepulangan," ujar Farid dalam Market Review IDXChanel Senin (11/4/2022).
Dia menyebut, sebelum dihapuskan, karantina merupakan salah satu aspek yang paling banyak menyumbang kenaikan ongkos untuk melaksanakan umrah.
"Saat ini kan karantina sudah tidak ada, kemungkinan 10-15% kenaikannya. Kami berharap kenaikan ini tidak memberatkan masyarakat," tuturnya.
Lebih lanjut, Farid mengatakan pihaknya juga sudah memberikan informasi dan sosialisasi terkait kenaikan biaya ini kepada masyarakat.
"Kita sudah memberikan informasi sedikit tentang kenaikan kepada masyarakat. Untuk eksekusinya, ketika pemerintah mengumumkan, kita langsung menyesuaikan," tandasnya.
Sekjen DPP Asosiasi Muslim Penyelenggaraan Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Farid Al Jawi mengatakan, kemungkinan besar biaya untuk melaksanakan ibadah haji mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Menurut dia, hal tersebut bisa dilihat dari aktivitas umrah yang dilakukan pertama kalinya pada bulan Januari lalu, di mana biayanya juga mengalami peningkatan.
"Menurut analisa kami ada kenaikan sebesar 10-15% karena untuk protokol kesehatan sudah banyak berkurang, di antaranya adalah karantina sebelum keberangkatan dan setelah kepulangan," ujar Farid dalam Market Review IDXChanel Senin (11/4/2022).
Dia menyebut, sebelum dihapuskan, karantina merupakan salah satu aspek yang paling banyak menyumbang kenaikan ongkos untuk melaksanakan umrah.
"Saat ini kan karantina sudah tidak ada, kemungkinan 10-15% kenaikannya. Kami berharap kenaikan ini tidak memberatkan masyarakat," tuturnya.
Lebih lanjut, Farid mengatakan pihaknya juga sudah memberikan informasi dan sosialisasi terkait kenaikan biaya ini kepada masyarakat.
"Kita sudah memberikan informasi sedikit tentang kenaikan kepada masyarakat. Untuk eksekusinya, ketika pemerintah mengumumkan, kita langsung menyesuaikan," tandasnya.