Pangeran Mohammed bin Salman Tak Hadiri KTT BRICS Rusia, Pertanda Apa?

Jum'at, 11 Oktober 2024 - 08:52 WIB
loading...
Pangeran Mohammed bin...
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. FOTO/Dok.
A A A
JAKARTA - Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman diperkirakan tidak akan menghadiri KTT BRICS yang diselenggarakan Rusia akhir bulan ini. Negara eksportir minyak terbesar di dunia itu hanya akan diwakili oleh menteri luar negeri kerajaan.

Kelompok BRICS awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, dan telah berkembang hingga mencakup Ethiopia, Iran, Mesir, dan Uni Emirat Arab, serta negara-negara lainnya. Sempat tertunda, Arab Saudi sebelumnya digadang-gadang juga akan bergabung ke dalam kelompok tersebut.



Dikutip dari Reuters, Jumat (11/10/2024), Asisten kebijakan luar negeri Presiden Vladimir Putin, Yuri Ushakov, mengatakan bahwa sembilan dari 10 negara anggota BRICS akan mengirimkan pemimpin mereka. Sementara, Arab Saudi akan mengirimkan menteri luar negerinya, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, ke pertemuan puncak di kota Kazan, Rusia.

Ia tidak memberikan alasan atas ketidakhadiran putra mahkota, yang kerap dipanggil MbS ini. Rusia telah mengundang Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman untuk menghadiri pertemuan puncak tersebut, kata menteri luar negeri Sergei Lavrov bulan lalu.

Dua sumber yang memiliki pengetahuan langsung tentang masalah tersebut mengatakan kepada Reuters pada bulan Januari bahwa Riyadh masih mempertimbangkan undangan untuk bergabung dengan BRICS.

Salah satu dari mereka mengatakan ada manfaat yang kuat untuk bergabung dengan blok tersebut. Seorang sumber resmi Saudi mengatakan kepada Reuters pada bulan Februari bahwa kerajaan tersebut belum menanggapi undangan untuk bergabung dan bahwa hal itu masih dalam pertimbangan.



Hubungan kerajaan yang menghangat dengan Beijing telah menimbulkan kekhawatiran di Washington, sekutu lamanya, yang hubungannya terkadang tegang dalam beberapa tahun terakhir. Ushakov mengatakan "BRICS adalah struktur yang tidak dapat diabaikan", seraya menambahkan bahwa Barat menekan negara-negara agar tidak bergabung dengan organisasi tersebut.

Ia juga mengatakan anggota BRICS mencakup 45% populasi dunia, sekitar 40% produksi minyak, dan sekitar seperempat ekspor barang global.

Istilah BRIC dicetuskan oleh ekonom Goldman Sachs Jim O'Neill pada tahun 2003 untuk menggambarkan bagaimana keempat negara ekonomi yang sedang naik daun, yaitu Brasil, Rusia, India, dan Cina, kemungkinan akan menyaingi dan menyalip banyak ekonomi terkemuka di Barat selama setengah abad mendatang.

Dalam dua dekade sejak saat itu, kelompok tersebut telah terbentuk menjadi struktur resmi meskipun bobot ekonominya sebagian besar terdiri dari China, ekonomi terbesar kedua di dunia, dan para kritikus mengatakan anggota utama kelompok tersebut memiliki tujuan yang saling bertentangan.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Negara Baru BRICS Ini...
Negara Baru BRICS Ini Tolak Mata Uang Lokal untuk Transaksi Minyak, Pilih Dolar AS
Hubungan Afsel dan BRICS...
Hubungan Afsel dan BRICS Makin Kuat usai Tak Lagi Dapat Bantuan AS
Indonesia Gabung New...
Indonesia Gabung New Development Bank BRICS, Prabowo Diskusi dengan Dilma Rousseff
India Terang-terangan...
India Terang-terangan ke BRICS: Kami Tidak Akan Campakkan Dolar AS
Pimpin BRICS Hadapi...
Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru
Bank Teratas Dunia Ini...
Bank Teratas Dunia Ini Ramal Dolar AS Bisa Kehilangan Status Global
Moratorium PMI ke Arab...
Moratorium PMI ke Arab Saudi Dibuka, Apjati: Peluang Tingkatkan Kapasitas
BRICS: Tidak Ada yang...
BRICS: Tidak Ada yang Akan Percaya Dolar AS Lagi!
Banyak Negara Siap Gabung...
Banyak Negara Siap Gabung BRICS, Menlu India: Aliansi Ini Tidak Seperti NATO
Rekomendasi
China Serang Pasar Pikap...
China Serang Pasar Pikap Australia dengan 2 Model Baru
Fantastis! Tiket Trilogi...
Fantastis! Tiket Trilogi Katie Taylor vs Amanda Serrano Bikin Melongo: Ikut Ringwalk Rp16 Miliar!
Top Skor Piala Asia...
Top Skor Piala Asia U-17 2025: 3 Bintang Timnas Indonesia Panaskan Perburuan Sepatu Emas
Berita Terkini
Harga Emas Antam Melesat...
Harga Emas Antam Melesat Rp43.000 Tembus Rp1.889.000 per Gram, Ini Rinciannya
20 menit yang lalu
Perang Dagang AS-China,...
Perang Dagang AS-China, Siapa yang Bakal Menang dan Berakhir Tumbang?
45 menit yang lalu
Trump Tambah Tarif Impor...
Trump Tambah Tarif Impor dari China Jadi 145%, Importir AS Kocar-kacir
2 jam yang lalu
Perkuat Ekosistem Pasar...
Perkuat Ekosistem Pasar Tradisional, BSI Dorong Transaksi Ritel UMKM
9 jam yang lalu
Revisi Kriteria MBR,...
Revisi Kriteria MBR, Pekerja Single Bergaji di Bawah Rp12 Juta Bisa Akses Rumah Subsidi
10 jam yang lalu
Didukung BNI Xpora,...
Didukung BNI Xpora, Produsen Permen Jahe Asal Jateng Tembus Pasar Ekspor
10 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved