BNI Ekspansi Green Banking Korporasi Rp6,1 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus mendorong potensi green banking seiring dengan peningkatan tren investasi hijau. BNI mencatat, setidaknya ada Rp6,1 triliun pipeline korporasi kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan pada kuartalI-2022 yang telah disalurkan dan tengah menjalani proses perjanjian kredit.
Segmen green banking yang mendapat penyaluran kredit ini antara lain adalah sektor energi terbarukan, pembangunan gedung berwawasan lingkungan, serta transportasi ramah lingkungan.
Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir menyampaikan, tren investasi perlahan mulai membaik pada awal tahun ini, khususnya dari segmen debitur korporasi berwawasan lingkungan. Selain memberikan prioritas kepada debitur melaksanakan kegiatan usaha berkelanjutan, BNI juga memandang banyak proyek berpotensi yang dapat mendukung sumber pertumbuhan kinerja kredit BNI tahun ini.
"Pertumbuhan green banking awal tahun ini cukup bagus. Di tahun ini, kami pun tetap melanjutkan dukungan kebijakan pemerintah dan OJK dalam pemberian insentif hijau kepada debitur yang menurunkan emisi karbon bisa berupa penurunan suku bunga, pelonggaran waktu pinjaman maupun penambahan fasilitas kredit bagi debitur yang termasuk pada sektor hijau tersebut," ungkapnya melalui siaran pers, Jumat (15/4/2022).
Silvano menuturkan perseroan mengimplementasikan pendekatan green economy melalui Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) Bank. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain, pertama, integrasi keuangan berkelanjutan pada sektor industri secara bertahap. Kedua, perseroan proaktif meningkatkan pemahaman aspek Lingkungan Sosial dan Tata Kelola (LST) untuk pegawai sekaligus nasabah dan debitur.
Ketiga, BNI sendiri telah memiliki program atau produk konsumtif yang termasuk Kriteria Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) dan terus dioptimalkan. Keempat, penerapan keuangan berkelanjutan dalam manajemen risiko untuk menjamin kesinambungan pertumbuhan bisnis green banking.
"Terakhir, BNI terus ekspansi kredit kepada sektor-sektor yang termasuk dan terkait dengan dengan green & sustainable banking," tandasnya.
Segmen green banking yang mendapat penyaluran kredit ini antara lain adalah sektor energi terbarukan, pembangunan gedung berwawasan lingkungan, serta transportasi ramah lingkungan.
Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir menyampaikan, tren investasi perlahan mulai membaik pada awal tahun ini, khususnya dari segmen debitur korporasi berwawasan lingkungan. Selain memberikan prioritas kepada debitur melaksanakan kegiatan usaha berkelanjutan, BNI juga memandang banyak proyek berpotensi yang dapat mendukung sumber pertumbuhan kinerja kredit BNI tahun ini.
"Pertumbuhan green banking awal tahun ini cukup bagus. Di tahun ini, kami pun tetap melanjutkan dukungan kebijakan pemerintah dan OJK dalam pemberian insentif hijau kepada debitur yang menurunkan emisi karbon bisa berupa penurunan suku bunga, pelonggaran waktu pinjaman maupun penambahan fasilitas kredit bagi debitur yang termasuk pada sektor hijau tersebut," ungkapnya melalui siaran pers, Jumat (15/4/2022).
Silvano menuturkan perseroan mengimplementasikan pendekatan green economy melalui Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) Bank. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain, pertama, integrasi keuangan berkelanjutan pada sektor industri secara bertahap. Kedua, perseroan proaktif meningkatkan pemahaman aspek Lingkungan Sosial dan Tata Kelola (LST) untuk pegawai sekaligus nasabah dan debitur.
Ketiga, BNI sendiri telah memiliki program atau produk konsumtif yang termasuk Kriteria Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) dan terus dioptimalkan. Keempat, penerapan keuangan berkelanjutan dalam manajemen risiko untuk menjamin kesinambungan pertumbuhan bisnis green banking.
"Terakhir, BNI terus ekspansi kredit kepada sektor-sektor yang termasuk dan terkait dengan dengan green & sustainable banking," tandasnya.
(fai)