Gara-gara Corona, 54% UMKM Tak Mampu Bayar Cicilan

Jum'at, 19 Juni 2020 - 13:29 WIB
loading...
Gara-gara Corona, 54%...
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengunjungi Pasar Kranggan, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/6/2020). Foto/Nanang Wijayanto
A A A
BEKASI - Kementerian Perekonomian dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM) memberikan relaksasi kepada pedagang pasar yang tidak mempu membayar cicilan koperasi saat pandemi Covid-19. Berdasarkan laporan Kemenkop dan UKM sekitar 54% pedagang pasar atau pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tidak mampu membayar cicilan pinjaman.

"Banyak anggota koperasi pedagang pasar yang terpukul dan tidak sanggup membayar cicilan sehingga banyak koperasi simpan pijam mengalami masalah keuangan. Untuk itu, pemerintah membantu dengan memberikan modal kerja bagi koperasi, memberikan relaksasi pembayaran cicilan dan tambahan modal kerja," ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat mengunjungi Pasar Kranggan, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/6/2020).

Menurut dia bantuan modal bagi koperasi simpan pinjam akan diberikan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM). Melalui bantuan modal kerja tersebut diharapkan dapat membantu masalah keuangan pada koperasi simpan pinjam serta memberikan pinjaman modal baru bagi pelaku UMKM. Sedangkan relaksasi diberikan melalui pembayaran bunga nol persen bagi pelaku UMKM serta diberikan kelonggaran tidak membayar agungan pokok selama satu tahun selama pandemi Covid-19.

(Baca Juga: Lima Langkah Kemenkop UKM Bantu UMKM Terdampak Corona)

"Itu upaya kami untuk memperkuat koperasi, karena memang krisis yang terjadi saat ini sangat memukul pelaku UMKM," kata dia.

Teten mengatakan, kondisi krisis ekonomi saat ini berbeda dengan tahun 1998 lalu yang hanya berpengaruh besar kepada perusahaan besar-besar. Sedangkan UMKM justru menjadi ujung tombak untuk memulihkan ekonomi. Namun krisis akibat pandemi Covid-19 pelaku UMKM yang paling terpukul.

Sebab itu, pihaknya terus mendorong masyarakat mengutamakan produk-produk di dalam negeri. Pasalnya yang bisa menyelamatkan krisis ekonomi saat ini hanya dua yaitu meningkatkan konsumsi dalam negeri dan belanja modal pemerintah.

"Untuk membuat produk-produk UMKM bisa bersaing, bapak presiden telah memerintahkan kepada Kementerian Perdagangan menyetop produk barang impor yang bisa diproduksi di dalam negeri. Disamping juga terus berupaya membuat harga produk-produk UMKM lebih murah dibandingkan dari impor," tandasnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Difasilitasi BRI, Pengusaha...
Difasilitasi BRI, Pengusaha UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor
Lahan Sikam Salurkan...
Lahan Sikam Salurkan Pendanaan Rp257,89 Miliar kepada 3.591 Borrower
Ekspansi Gemilang, BRI...
Ekspansi Gemilang, BRI Antarkan UMKM Aksesoris Fashion Raih Pasar Internasional
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
Tanaman Hias yang Mengubah...
Tanaman Hias yang Mengubah Hidup Sueb di Tajurhalang Bogor
Peruri Libatkan UMKM...
Peruri Libatkan UMKM Binaan dalam Kemeriahan Sparkling Ramadan
Mitra LPDB Tak Perlu...
Mitra LPDB Tak Perlu Cemas Terhadap Koperasi Desa Merah Putih, Potensinya Besar
Februari 2025, Bank...
Februari 2025, Bank Mandiri Salurkan KUR Rp9,01 Triliun ke 77.500 UMKM
Kemendag: Ekonomi Kreatif...
Kemendag: Ekonomi Kreatif Punya Potensi Besar untuk Ekspor
Rekomendasi
DPR: Pendirian Pangkalan...
DPR: Pendirian Pangkalan Militer Asing di Indonesia Langgar Konstitusi
Pungut Tarif Rp60 Ribu...
Pungut Tarif Rp60 Ribu ke Pengunjung Pasar Tanah Abang, Juru Parkir Liar Ditangkap
Sinopsis Sinetron Kasih...
Sinopsis Sinetron Kasih Jannah Eps 45: Terkuaknya Perjanjian Pranikah Andra dan Nabila
Berita Terkini
Kapolda Jambi-SKK Migas...
Kapolda Jambi-SKK Migas Sumbagsel Perkuat Sinergi Dukung Sektor Migas
8 menit yang lalu
Pembangunan Tahap II...
Pembangunan Tahap II IKN Dimulai, Pemerintah Siapkan Anggaran Rp48,8 Triliun
15 menit yang lalu
Begini Nasib Jalan Trans...
Begini Nasib Jalan Trans Papua, 4 Wilayah Pemekaran Jadi Fokus Pembangunan
1 jam yang lalu
Harga Emas Antam Menggila...
Harga Emas Antam Menggila Tembus Rp1.916.000 per Gram, Level Tertinggi Sepanjang Masa
2 jam yang lalu
10 Negara dengan Tarif...
10 Negara dengan Tarif Listrik Termahal di Dunia
2 jam yang lalu
IHSG Terus Menanjak...
IHSG Terus Menanjak Naik, Pagi Ini Dibuka Sentuh 6.452
3 jam yang lalu
Infografis
Iran: 2 Kapal Induk...
Iran: 2 Kapal Induk Nuklir AS Tak akan Berani Menyerang!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved