Dorong Horeka Serap Produk Petani Sulsel, Asparindo Gandeng IHGMA
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) Sulsel menjajaki kerjasama dengan BPD Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Sulsel untuk mendorong produk pangan petani Sulsel terserap di industri pariwisata daerah.
Hal ini seperti disampaikan Joko Budi Jaya yang pada akhir Maret 2022 lalu dilantik sebagai Ketua DPD IHGMA Sulsel, menyelesaikan periode Ketua IHGMA sebelumnya hingga 2024 mendatang.
Joko yang saat ini aktif sebagai GM Hotel Aston Makassar menyambut rencana kolaborasi pelaku industri perhotelan dan para pengelola pasar rakyat di Sulsel.
"Kerja sama ini cukup strategis karena tidak hanya memenuhi kebutuhan pelaku perhotelan. Tetapi IHGMA juga diberikan ruang untuk bisa memberikan kontribusi bagi pelaku UMKM dan pedagang pasar tradisional," ucap pria kelahiran Kota Malang ini.
Joko yang memulai karirnya di Makassar sebagai Finance Manager Hotel Aryaduta Makassar akan menindaklanjuti rencana kerja sama ini ke pengurus IHGMA Sulsel sebagai langkah awal amanah dirinya memimpin organisasi besar di industri pariwisata nasional ini.
"Penjajakan kerja sama ini bagian dari arahan pengurus kami di tingkat pusat. Sehingga kerja sama ini akan direalisasikan dalam waktu dekat," kata Joko yang saat ini tercatat sebagai Sekertaris Badan Promosi Pariwisata Makassar (BP2M).
Sementara itu, Ketua DPD Asparindo Sulsel Saharuddin Ridwan mengatakan pelaku industri pariwisata Sulsel yang biasa disebut Horeka atau Hotel, Restoran dan Kafe masih sulit menyerap hasil produksi pangan langsung petani.
"Asparindo sebagai wadah para pengelola pasar saat ini. Bukan hanya melakukan mediasi di tingkat pedagang. Tetapi hulu pasokan komoditas di tingkat petani juga menjadi perhatian Asparindo hingga ke hilir termasuk horeka," kata Sahar.
Sahar yang pernah menjabat Direksi Perumda Pasar Raya berharap kondisi hilir atau market pedagang maupun petani bisa bersinergi melalui fasilitasi Asparindo Sulsel yang saat ini telah mendapat kepercayaan dari berbagai pihak termasuk melakukan revitalisasi dan digitalisasi pasar rakyat.
"Selain IHGMA, sebelumnya kami juga sudah berkoordinasi dengan Ketua PHRI Sulsel. Rencananya beberapa hotel dan restoran juga akan diajak melalui MoU kami dengan PHRI Sulsel," kata Sahar.
Sebelumnya, Pasar Sentral Bumi Tamalanrea Permai (BTP) yang terletak di Kecamatan Tamalanrea, Makassar, akan dikembangkan Asparindo Sulsel menjadi pasar induk.
Sekertaris DPD Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) Sulsel, Zulkarnaen Rachmat mengatakan pasar sentral dengan kapasitas 308 kios itu akan dikelola unit kerja Balla Asparindo melalui prototype program digitalisasi pasar dan Asparindo Grosir.
"Kita memang lagi mengembangkan pasar digital dan Asparindo grosir. Lokasi pasar disini cukup strategis menyuplai pasar-pasar lokal sekitarnya," kata Zulkarnaen.
Hal ini seperti disampaikan Joko Budi Jaya yang pada akhir Maret 2022 lalu dilantik sebagai Ketua DPD IHGMA Sulsel, menyelesaikan periode Ketua IHGMA sebelumnya hingga 2024 mendatang.
Joko yang saat ini aktif sebagai GM Hotel Aston Makassar menyambut rencana kolaborasi pelaku industri perhotelan dan para pengelola pasar rakyat di Sulsel.
"Kerja sama ini cukup strategis karena tidak hanya memenuhi kebutuhan pelaku perhotelan. Tetapi IHGMA juga diberikan ruang untuk bisa memberikan kontribusi bagi pelaku UMKM dan pedagang pasar tradisional," ucap pria kelahiran Kota Malang ini.
Joko yang memulai karirnya di Makassar sebagai Finance Manager Hotel Aryaduta Makassar akan menindaklanjuti rencana kerja sama ini ke pengurus IHGMA Sulsel sebagai langkah awal amanah dirinya memimpin organisasi besar di industri pariwisata nasional ini.
"Penjajakan kerja sama ini bagian dari arahan pengurus kami di tingkat pusat. Sehingga kerja sama ini akan direalisasikan dalam waktu dekat," kata Joko yang saat ini tercatat sebagai Sekertaris Badan Promosi Pariwisata Makassar (BP2M).
Sementara itu, Ketua DPD Asparindo Sulsel Saharuddin Ridwan mengatakan pelaku industri pariwisata Sulsel yang biasa disebut Horeka atau Hotel, Restoran dan Kafe masih sulit menyerap hasil produksi pangan langsung petani.
"Asparindo sebagai wadah para pengelola pasar saat ini. Bukan hanya melakukan mediasi di tingkat pedagang. Tetapi hulu pasokan komoditas di tingkat petani juga menjadi perhatian Asparindo hingga ke hilir termasuk horeka," kata Sahar.
Sahar yang pernah menjabat Direksi Perumda Pasar Raya berharap kondisi hilir atau market pedagang maupun petani bisa bersinergi melalui fasilitasi Asparindo Sulsel yang saat ini telah mendapat kepercayaan dari berbagai pihak termasuk melakukan revitalisasi dan digitalisasi pasar rakyat.
"Selain IHGMA, sebelumnya kami juga sudah berkoordinasi dengan Ketua PHRI Sulsel. Rencananya beberapa hotel dan restoran juga akan diajak melalui MoU kami dengan PHRI Sulsel," kata Sahar.
Sebelumnya, Pasar Sentral Bumi Tamalanrea Permai (BTP) yang terletak di Kecamatan Tamalanrea, Makassar, akan dikembangkan Asparindo Sulsel menjadi pasar induk.
Sekertaris DPD Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) Sulsel, Zulkarnaen Rachmat mengatakan pasar sentral dengan kapasitas 308 kios itu akan dikelola unit kerja Balla Asparindo melalui prototype program digitalisasi pasar dan Asparindo Grosir.
"Kita memang lagi mengembangkan pasar digital dan Asparindo grosir. Lokasi pasar disini cukup strategis menyuplai pasar-pasar lokal sekitarnya," kata Zulkarnaen.
(agn)