Kejar Target Serapan KUR Rp373 Triliun , Kemenkop UKM Gandeng Swasta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus memperkuat sektor usaha kecil menengah (UKM) agar terus bertumbuh. Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) melakukan pembekalan pendampingan kredit usaha rakyat (KUR) di 15 provinsi agar pelaku UKM lebih mudah mengakses pendanaan untuk pengembangan usaha dengan melibatkan swasta.
Diharapkan kolaborasi dengan swasta dalam kegiatan pembekalan ini bisa mendorong target serapan KUR yang sebelumnya hanya Rp280 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp373,17 triliun tahun ini.
Asisten Deputi Pembiayaan UKM, Kementerian Koperasi dan UKM, Irene Swa Suryani mengatakan, terdapat 190 tenaga pendamping KUR bagi UKM di 15 provinsi di Indonesia yang masing-masing diminta mendampingi 60 UKM selama 6 bulan. Total ada sekitar 11.400 target UKM yang didampingi untuk pengajuan KUR.
"Tenaga pendamping akan mencari UKM yang memiliki potensi, tapi belum bisa mengakses KUR. Biasanya, UKM tidak bisa mengakses KUR karena banyak faktor. Salah satunya tidak ada catatan keuangan. Padahal untuk bisa mendapat pinjaman usaha, pencatatan keuangan menjadi salah satu hal yang wajib," ujar Irene dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/4/2022).
Oleh karena itu, lanjut dia, Kementerian Koperasi dan UKM melalui Deputi Bidang Usaha Mikro menggandeng CrediBook sebagai salah satu pemateri untuk memberikan fasilitas pencatatan riwayat keuangan yang bisa dilakukan UKM. "Pencatatan keuangan kerap menjadi batu sandungan UKM mengakses KUR. Masalah ini tidak bisa ditangani pemerintah saja. Dengan menggandeng CrediBook, kami berharap UKM bisa lebih mudah mengakses KUR," kata Irene.
Selain Jawa Tengah, target wilayah pembekalan tenaga pendamping ini yakni Bali, Jawa Barat, Aceh, Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jatim, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua Barat. Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng CrediBook untuk agenda tersebut.
Head of Marketing CrediBook Christian Dotulong mengapresiasi sinergi bersama Kementerian Koperasi dan UKM untuk memperluas akses KUR bagi pelaku usaha melalui kegiatan pembekalan di 15 provinsi.
"Lewat salah satu layanan kami yakni aplikasi pembukuan digital, CrediBook membantu pelaku UKM melakukan laporan keuangan lewat handphone. Pelaku usaha hanya perlu memasukkan penjualan dan pengeluaran, semua bisa tercatat rapi di aplikasi. Laporan keuangan juga bisa di-download di aplikasi untuk kemudian dilampirkan saat mengajukan KUR," jelasnya.
Christian juga menekankan laporan keuangan yang rapi dapat meningkatkan kredibilitas pelaku UKM saat pengajuan KUR. "Biasanya para pelaku UKM melakukan pencatatan keuangan di selembar kertas. Ini rentan hilang atau rusak. Selain itu, juga kurang layak untuk dilampirkan saat pengajuan KUR," ujarnya.
Lihat Juga: KUR BRI Bikin Agen BRILink Komariah Tumbuh Pesat dan Usaha Sembako Bertahan dari Persaingan
Diharapkan kolaborasi dengan swasta dalam kegiatan pembekalan ini bisa mendorong target serapan KUR yang sebelumnya hanya Rp280 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp373,17 triliun tahun ini.
Asisten Deputi Pembiayaan UKM, Kementerian Koperasi dan UKM, Irene Swa Suryani mengatakan, terdapat 190 tenaga pendamping KUR bagi UKM di 15 provinsi di Indonesia yang masing-masing diminta mendampingi 60 UKM selama 6 bulan. Total ada sekitar 11.400 target UKM yang didampingi untuk pengajuan KUR.
"Tenaga pendamping akan mencari UKM yang memiliki potensi, tapi belum bisa mengakses KUR. Biasanya, UKM tidak bisa mengakses KUR karena banyak faktor. Salah satunya tidak ada catatan keuangan. Padahal untuk bisa mendapat pinjaman usaha, pencatatan keuangan menjadi salah satu hal yang wajib," ujar Irene dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/4/2022).
Oleh karena itu, lanjut dia, Kementerian Koperasi dan UKM melalui Deputi Bidang Usaha Mikro menggandeng CrediBook sebagai salah satu pemateri untuk memberikan fasilitas pencatatan riwayat keuangan yang bisa dilakukan UKM. "Pencatatan keuangan kerap menjadi batu sandungan UKM mengakses KUR. Masalah ini tidak bisa ditangani pemerintah saja. Dengan menggandeng CrediBook, kami berharap UKM bisa lebih mudah mengakses KUR," kata Irene.
Selain Jawa Tengah, target wilayah pembekalan tenaga pendamping ini yakni Bali, Jawa Barat, Aceh, Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jatim, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua Barat. Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng CrediBook untuk agenda tersebut.
Head of Marketing CrediBook Christian Dotulong mengapresiasi sinergi bersama Kementerian Koperasi dan UKM untuk memperluas akses KUR bagi pelaku usaha melalui kegiatan pembekalan di 15 provinsi.
"Lewat salah satu layanan kami yakni aplikasi pembukuan digital, CrediBook membantu pelaku UKM melakukan laporan keuangan lewat handphone. Pelaku usaha hanya perlu memasukkan penjualan dan pengeluaran, semua bisa tercatat rapi di aplikasi. Laporan keuangan juga bisa di-download di aplikasi untuk kemudian dilampirkan saat mengajukan KUR," jelasnya.
Christian juga menekankan laporan keuangan yang rapi dapat meningkatkan kredibilitas pelaku UKM saat pengajuan KUR. "Biasanya para pelaku UKM melakukan pencatatan keuangan di selembar kertas. Ini rentan hilang atau rusak. Selain itu, juga kurang layak untuk dilampirkan saat pengajuan KUR," ujarnya.
Lihat Juga: KUR BRI Bikin Agen BRILink Komariah Tumbuh Pesat dan Usaha Sembako Bertahan dari Persaingan
(fai)