Pra-KTT Y20 Bahas Peningkatan Kesadaran Keuangan Digital Anak Muda

Senin, 25 April 2022 - 14:13 WIB
loading...
Pra-KTT Y20 Bahas Peningkatan Kesadaran Keuangan Digital Anak Muda
Pra-KTT kedua Youth 20 (Y20) Indonesia 2022. Pertemuan ini membahas transformasi digital, terutama peningkatan kesadaran anak muda terhadap keuangan digital. FOTO/Y20
A A A
JAKARTA - Indonesia resmi membuka Pra-KTT kedua Youth 20 (Y20) Indonesia 2022 di Lombok, pada Sabtu (23/4) lalu. Pertemuan ini membahas transformasi digital , terutama peningkatan kesadaran anak muda terhadap keuangan digital . Layanan keuangan digital dinilai tumbuh pesat saat pandemi Covid-19.

Namun, masih banyak masyarakat khususnya di negara berkembang yang masih mengandalkan uang tunai (cash). Akses internet dan literasi keuangan digital menjadi tantangan dalam mendorong adopsi layanan keuangan digital. Survei Y20 Indonesia dan Cint menunjukkan, 61% anak muda di G20 kesulitan mengakses internet, termasuk koneksi yang tidak stabil dan lambat.

Oleh karena itu, hari pertama Pra-KTT Y20 mengangkat tema ‘Reaping the Benefits of Digital Transformation: Raising Youth Digital Financial Awareness’. Forum ini menyoroti kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kesadaran keuangan digital di kalangan generasi muda. Kemajuan teknologi digital berdampak pada generasi muda. Tetapi sejumlah kerangka kerja publik masih ambigu. Intervensi pemerintah khususnya di negara G20 perlu menjadi contoh," kata Co-Chair Y20 Indonesia 2022 Budy Sugandi dalam pernyataan resmi dikutip, Senin (25/4/2022).



"Suara anak muda adalah suara masa kini dan masa depan. Apa yang kita hasilkan hari ini dan esok tidak hanya mewakilkan suara anak muda di Indonesia atau di negara G20, tetapi anak muda di seluruh dunia," tambah dia.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan literasi layanan keuangan digital di kalangan milenial masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Jika tidak diimbangi peningkatan literasi, maraknya perkembangan layanan keuangan digital justru akan berdampak negatif.

Oleh karena itu, Kemenpora berfokus mendorong generasi muda meningkatkan rasa ingin tahu dan minat baca mengenai keuangan digital. Sedangkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak anak muda memainkan peran aktif sebagai agent of change di tengah disrupsi digital. Pemerintah pun melakukan sejumlah upaya untuk mendorong transformasi digital lewat pembangunan konektivitas WiFi di desa.

"Saya sangat mengapresiasi forum Y20 ini untuk merumuskan ide terbaik bagi pembangunan indonesia dan dunia, khususnya di empat topik yaitu ketenagakerjaan pemuda, transformasi digital, planet yang berkelanjutan dan layak huni, serta keberagaman dan inklusi," katanya.

Hal senada disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate. Ia menekankan bagaimana anak muda Indonesia memiliki peran sebagai agen perubahan.

"Kita tahu Bill Gates mendirikan perusahaan saat berumur 19 tahun. Steve Jobs juga membangun Apple di umur 21 tahun. Ini menandakan anak muda bagaimana memimpin transformasi digital baik nasional maupun global," kata Johnny. "Anak muda zaman sekarang yang lahir dikelilingi oleh digital ekosistem punya peran penting sebagai agent of change dalam lanskap digital saat ini," tambah Johnny.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengapresiasi penyelenggaraan Pra-KTT Y20 Indonesia 2022 ke-2 yang berfokus pada transformasi digital. Menurutnya, akumulasi inovasi teknologi dan proses pembelajaran teknologi seringkali luput dari pembahasan terkait pembangunan berkelanjutan.

"Banyak, khususnya negara maju beranggapan negara berkembang seperti Indonesia bisa mengejar proses industrialisasi lebih mudah dibandingkan saat mereka berada di tahap awal industrialisasi. Sayangnya, pembelajaran teknologi bukan tanpa biaya, tidak timeless dan tak otomatis," ujar Zulkifliemansyah.



"Perlu upaya serius untuk berdiskusi mengenai hal ini dengan menghadirkan talenta terbaik seperti para pembicara yang hadir malam ini," tambah dia.

Pertemuan pra-KTT Y20 Indonesia 2022 membahas literasi keuangan digital khususnya bagi anak muda. Tanpa penguatan literasi, perkembangan layanan keuangan digital dinilai bisa berdampak negatif.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2371 seconds (0.1#10.140)