IHSG dibayangi aksi profit taking

Jum'at, 28 Juni 2013 - 08:18 WIB
IHSG dibayangi aksi profit taking
IHSG dibayangi aksi profit taking
A A A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini diprediksi dibayangi aksi ambil untung (profit taking).

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan mulai adanya aksi profit taking dan kemungkinan akan tertutupinya utang gap bisa saja membuat laju penguatan IHSG akan tertahan. "Namun,
diharapkan IHSG masih dapat menguat meski tipis," kata dia, Jumat (28/6/2013).

Dia memperkirakan, IHSG akan berada pada support 4.615-4.654 dan resistance 4.712-4.758. Berpola menyerupai shooting star menuju middle bollinger bands (MBB). MACD masih bergerak naik dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic telah meninggalkan area oversold.

"Laju IHSG di satu sisi positif karena mampu berada di atas target resisten kami (4.615-4.647). Tetapi, di sisi lain menimbulkan adanya tambahan gap di level 4.621-4.644," ujarnya.

Kemarin, positifnya laju bursa saham Asia seiring menghijaunya bursa saham AS setelah rilis perekonomian AS yang tumbuh lebih lambat dari yang diprediksikan pada kuartal I/2013, sehingga menimbulkan spekulasi The Fed akan mempertimbangkan kembali paket stimulus, turut berimbas positif pada laju IHSG yang masih dapat bergerak di jalur hijaunya.

Di sisi lain, seperti yang disampaikan sebelumnya dimana gap terdekat juga sudah ditutup di level 4.561-4.619, sehingga masih ada utang gap berikutnya yang harus ditutup (4.743-4.801), membuat IHSG mencoba mendekati utang gap kedua tersebut.

Tetapi, laju positif ini sempat tertahan dengan mulai variatifnya pembukaan bursa saham Eropa dan mulai adanya aksi profit taking setelah IHSG mengalami reli yang cukup signifikan selama dua hari terakhir.

Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.732,99 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.644,04 (level terendahnya) juga di awal sesi 1 dan berakhir di level 4.675,75.

Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksijual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1413 seconds (0.1#10.140)